damn!

1.1K 211 34
                                    

Vote dulu boleh kokk😊

Happy enjoyy

Author POV

Sinar mentari yang menyapa langsung dari jendela membuat kedua manusia yang tinggal satu atap namun berbeda ruangan itu langsung terbangun dari tidurnya.

Sesuai isi kesepakatan yang dibuat Wonwoo sendiri, yang menyatakan kalau pernikahan mereka hanyalah sebagai bisnis dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak membuat Dahyun selaku saudari dari Dahye mau tak mau harus mengikuti alur permainan Wonwoo.

Seperti saat ini, mereka sedang duduk di meja makan sambil menikmati sarapan yang dibuat oleh Dahyun sendiri.

Sudah lima hari mereka menikah, namun tidak ada yang terjadi seperti yang diharapkan . Dahyun tidak mengusik Wonwoo , dan Wonwoo yang tidak banyak bicara. Mereka hanya bicara seperlunya saja, dan kembali ke urusan masing-masing yang mereka lakukan. Cuti Wonwoo pun cukup panjang, mengambil Penthouse yang jauh dari kantor dan rumah orangtua nya malah membuat Wonwoo senang akan hal itu.

"Dahye"

Dahyun  mendongak, walaupun itu bukan namanya, ia menatap sepasang manik elang Wonwoo.

Masih dengan sendok yang dipegangnya ,Wonwoo pun bertanya
"Kau tidak bisa memasak sesuatu yang lain selain panekuk?"

Mendengar itu Dahyun sedikit gelagapan, tentu saja saat di Busan dulu ia terbiasa memasak panekuk dan belut saja, walaupun di kulkas cukup banyak tersedia daging sapi, daging ayam , dan ikan segar,dan berbagai jenis bahan lainnnya, tetap saja ia tidak terlalu ahli untuk memasak makanan khas Seoul , itu terlalu asing bagi Dahyun yang selalu hidup berkecukupan saat di Busan dulu.

Dahyun meminum air putih untuk sedikit menghilangkan kegugupannya "ah kau tidak suka masakanku selama lima hari ini? Baiklah akan ku masak kan yang lain" Dahyun mulai berdiri dari kursinya namun deheman Wonwoo langsung menginterupsinya.

"Tidak usah, aku tidak bilang masakanmu buruk. Tapi aku sedikit heran kau hanya memasak menu yang sama setiap harinya, terlebih sangat jarang sekali ada orang yang memasak panekuk kacang dan daun bawang disini.

"Ah itu , saat aku mengunjungi nenekku di Busan, dia mengajari ku memasak panekuk, karena aku sangat suka jadi aku terbiasa memasaknya" ujar Dahyun.

Wonwoo mengangguk pelan, lalu kembali memakan sarapannya tanpa bicara apapun lagi. Suasana dari dapur itu hanya dipenuhi suara dari sendok dan garpu saja.

.

"Mmmhhh.. Op-pahhhn.."desah seorang perempuan disela-sela pangutan bibir dari pria yang sedang menginvasi rongga mulutnya, sambil menepuk dada pria yang berstatus sebagai kekasihnya, insting bertahan hidup dari Tzuyu muncul, heels setinggi 5 centi itu langsung menginjak sepatu hitam Jungkook dengan kuat, sehingga pria itu sedikit mengaduh kesakitan dan melepaskan ciuman panas mereka.

Tzuyu langsung menghirup udara segar yang tidak bisa dia rasakan selama beberapa detik tadi, dadanya naik turun tak beraturan dan mata nya menatap sang kekasih dengan intens.

"Ada apa denganmu hah? Kau ada masalah? Aku tidak suka kau yang kasar seperti ini oppa" ujar Tzuyu dengan wajah marahnya.

Saat ini Jungkook tidak bisa berpikir jernih, ia meremas rambutnya kuat dan meninju dinding apartement dari kekasihnya ini "AAAAHHRGGHH.."

Tzuyu yang tadi memasang wajah marah tiba-tiba tersentak kaget karena perlakuannya Jungkook , ia sedikit histeris karena buku-buku jari Jungkook mulai memerah. Dengan cepat Tzuyu mulai mendekati Jungkook namun si bungsu Jeon malah menepis tangan Tzuyu yang ingin memegang tangannya.

I'm Not Her ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang