yes, we did it

1.5K 200 53
                                    

Author Pov

Terbangun di pagi hari memanglah hal yang umum bagi semua orang. Tapi bagaimana jika kau bangun dan menemukan bahwa dirimu mengenakan satu selimut yang sama sebagai penutup tubuh.

Begitulah yang kini dialami Dahyun, matanya membulat bukan main saat menyadari seorang pria disampingnya yang terlihat topless walaupun hanya melihat bahu lebarnya.

Untuk memastikan, Dahyun mengecek ke dalam selimut, berharap kalau ia masih mengenakan pakaian lengkap namun nihil. Matanya malah menangkap beberapa pakaian yang berceceran di beberapa tempat. Dahyun melirik ke arah Wonwoo yang masih setia tertidur dalam posisi menghadap dirinya, dan wajah Dahyun makin memerah saat melihat batang leher dan bahu pria Workaholic itu yang dipenuhi bercak-bercak merah keunguan yang ia yakini pasti perbuatannya.

"Sialan! Apa yang aku lakukan semalam!!" batinnya berteriak.

Tiba-tiba Dahyun terkejut saat melihat sepasang mata yang tertutup itu tiba-tiba perlahan terbuka. Mata sempurna pria yang terlihat sebagai titisan dewa yunani, ditambah sinar matahari yang menembus dari jendela yang bahkan belum dibuka.

Dahyun memalingkan wajahnya saat sang pria langsung mengeluarkan senyuman yang bahkan jarang dilihatnya.

" INI BUKAN SAATNYA UNTUK MENGAGUMINYA BODOH!"

Setelah mencoba menarik nafas dalam-dalam, Dahyun berusaha menatap langsung sepasang manik pria yang kini mengubah senyuman nya menjadi seringai.

"Wonwoo apakah kita eumm melakukannya?"

Persetan dengan harga diri, Dahyun masih berharap ada keajaiban yang datang. Dahyun sangat berharap kalau keadaan mereka sekarang memiliki alasan lain yang diluar nalar daripada menerima kenyataan yang sesungguhnya.

Dengan sekali gerakan, Wonwoo menaruh tangannya dibelakang punggung Dahyun, dan menariknya sehingga posisi wajah mereka hanya dipisahkan oleh jarak beberapa centi saja.

"Menurutmu?"

Mendengar suara khas bangun tidur Wonwoo yang nampak serak malah membuat Dahyun makin gila, ditambah seringai pria itu yang menurut Dahyun lebih menakutkan daripada hantu penunggu toilet sekalipun.

Masih berpikir kalau keajaiban di pihaknya , Dahyun berusaha melepaskan tangan Wonwoo namun tangan besar itu malah makin mendekapnya erat sehingga wajah Dahyun sekarang menempel pada dada bidang Wonwoo .

"Ya.. Kita melakukannya" ujar Wonwoo dengan suara khasnya.

Tamat sudah kau Dahyun, keajaiban memang tidak berpihak padamu.

"Aku akan berusaha membalas perasaanmu Dahye" lanjut Wonwoo yang membuat aliran darah Dahyun langsung berdesir hebat karenanya.

Flashback on

"Keluarlah!" satu kata perintah itu keluar saja dari mulut Wonwoo saat mobil nya sudah terparkir manis di halaman rumah.

Seakan tuli, Dahyun malah meringsutkan tubuhnya yang masih terikat.
"Dasar brengsek sialan! Kau tinggalkan saja aku disini biar aku dimakan oleh Zombie, dimana hatimu mengikat perempuan lemah sepertiku dengan tali ini hah!!!" racau Dahyun yang masih dipengaruhi alkohol .

Sedangkan wonwoo mendengus sebal, ia tak pernah menyangka kalau istri nya akan se-merepotkan ini.

Akhirnya Wonwoo melepaskan semua ikatan pada tubuh Dahyun dan memasang punggungnya. "Naiklah.. Aku akan menggendongmu sampai kamar"

Dahyun yang tadi marah, sekarang terkekeh pelan dan mengalungkan lengannya ke leher Wonwoo.

Wonwoo pun menggendong tubuh perempuan yang notabene istrinya itu dan berjalan pelan masuk ke penthouse nya. Sedikit susah payah ia mengunci pintu karena beban berupa manusia mabuk di punggungnya yang tidak bisa diam. Alhasil Wonwoo menepuk pelan kaki jenjang perempuan yang kini digendongnya.
"Diamlah, kau tidak sadar kalau kau berat"

I'm Not Her ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang