Author POV
.
"So Lady.. Will You Marry Me?"
Ya, saat ini Vernon sedang melamar Dahyun, ia tak bisa menunggu waktu yang tepat seperti ini lagi. Cincin itu, sengaja ia beli jauh-jauh hari , bahkan ia pesan dari designer Amerika yang cukup terkenal.
Dahyun gelagapan, dilamar, ia bahkan tak percaya pria dengan wajah kental Western itu menyukainya, ya Dahyun selama ini mengira Vernon baik dan perhatian lebih padanya di sekolah karena usia mereka yang sama, dan saat Vernon mengajaknya ke Desa Hahoe, Dahyun hanya menganggap itu sebagai ajakan biasa.
"Sejak kapan?" tanya Dahyun memastikan, Vernon berdiri dari posisinya lalu tersenyum miris, "apa aku ditolak?"
Dahyun menggeleng, terlalu jahat bukan kalau ia menolak , ya walaupun dalam hati Dahyun jelas tertulis nama Jeon Wonwoo. Tapi dia berpikir, bukankah ini waktunya untuk membuka hati baru, jika ia terus terbelenggu oleh Wonwoo itu akan semakin menyakiti dirinya sendiri.
Sebelum Vernon menutup kotak cincin itu , Dahyun segera menahannya, "Kau tau aku bodoh bahasa inggris, apa aku harus jawab yes i will, atau yes i did?" tutur Dahyun pura-pura bodoh, sebenarnya ini hanya untuk menutupi rasa gundahnya.
Setelah itu Vernon tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum. Ia langsung menarik Dahyun dalam pelukannya, "Thanks.. belive me..I love you so much"
Krieet..
Segera Vernon melepaskan pelukannya sat mendengar bunyi pintu terbuka.
Bok Sam melihat semuanya dari jendela, ia senang akhirnya ada pria yang melamar Dahyun seperti ini. Ia tersenyum pada Vernon, "aigo uri Dahyunnie, akhirnya kau dilamar juga oleh seorang pria" ujar Bok Sam seraya mengelus surai pirang Dahyun , lalu menarik tangan Vernon dan Dahyun untuk masuk ke dalam.
Sebenarnya, Dahyun tak tau apa ini adalah yang terbaik atau bukan. Tapi jika dia terus mengharapkan Wonwoo percuma saja, Vernon juga pria yang baik, mungkin jika dijalani lama-lama dia juga akan mencintai Vernon balik . Dahyun berpikir ini hanyalah soal waktu, nyatanya Tuhan memang hanya menakdirkan dirinya dan Wonwoo sesaat, jadi tak ada harapan bagi Dahyun untuk memiliki Wonwoo seutuhnya walaupun ia ingin.
"Nak Vernon, dimana kedua orangtua mu?"
"Ah mereka berada di Seoul, aku sudah bilang pada mereka untuk datang ke Busan, dan mereka juga setuju-setuju saja dengan perempuan pilihanku" ujar Vernon seraya tersenyum.
Dan setelah itu, neneknya Dahyun bertanya lebih lanjut mengenai Vernon, sedangkan Dahyun berpikir keras untuk mulai membuka hati dan menerima Vernon dalam hidupnya .
"Ya, mungkin Vernon lah yang sebenarnya takdirku" batin Dahyun .
.
"Jinjja Hyung. Kami melihat Vernon-ssaem sedang melamar Dahyun-noona seperti ini" tutur Hyunjin antusias sambil meniru bagaimana Vernon melamar tadi. Itu juga diangguki oleh Jisung dan Felix. Ya, setelah pulang dari sekolah mereka memang sudah agak curiga dengan gerak-gerik guru bahasa inggris mereka itu. Dan setelah mengikuti sampai rumah Dahyun, rupanya kecurigaan mereka benar. Han Jisung , sang mesin reaksi bahkan hampir berteriak karenanya tapi langsung di sumpal Felix dengan rumput .
Setelah mengetahui itu, mereka langsung pergi ke Dojo tempat Soonyoung dan Jackson bekerja.
"Woah aku tak menyangka kalau dia memang seserius itu pada Dahyun" ujar Soonyoung menutup mulut seakan tak percaya.
Sedangkan Jackson mengelap keringatnya dengan handuk, ia tak bisa berkata-kata lagi sekarang.
"SOONYOUNG!! JACKSON-HYUNG!!! KALIAN HARUS MELIHAT INI" suara itu berasal dari luar Dojo, Seungkwan baru masuk dengan tablet di tangannya. Ia terengah-engah saat sudah sampai tepat didepan Jackson dan Soonyoung. "Dengar.. Kalian tidak boleh terkejut setelah ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her ✔
FanfictionBagaimana rasanya menjadi seorang anak yang dibuang sejak kecil, tanpa orang tua, dia menjalani hidupnya dengan sederhana bersama neneknya yang mengasuhnya sedari kecil. Kehidupan keras sudah dia jalani selama bertahun-tahun tanpa mengeluh Ini cerit...