Note: Mungkin ada yang ga masuk notif, tapi baca dulu part 'married?' sebelumnya
Happy enjoy:)
Author POV
.
"Wonwoo, kau mau apa?" tanya Dokyeom membuat sebuah seringai makin tercetak di wajah tampan Wonwoo. Ia merogoh kantung celana Dokyeom, mengambil kunci mobil disana, "dimana kau parkir kan mobilmu?"
Dokyeom menunjuk ke arah ujung sawah dimana ia memarkirkan mobilnya, lalu dengan cepat Wonwoo menarik Dokyeom untuk langsung menuju ke mobil, bahkan sapaan beberapa penduduk Desa tak ia hiraukan. Tidak, Wonwoo tidak rela perempuan yang ternyata bernama Dahyun itu menikah dengan orang lain sementara ia sudah mengikat Dahyun seutuhnya.
Persetan dengan Dahye, Jungkook atau keluarganya sekalipun, yang ia pikirkan saat ini adalah membawa Dahyun bersamanya .
Didalam mobil, Wonwoi segera melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal, beruntung jalanan cukup sepi.
Melihat Wonwoo yang nampak seperti orang kesetanan membuat Dokyeom curiga, "Wonwoo jangan bilang-"
"Katakan alamat Dahyun di Busan dengan jelas!" bungkam sudah, Dokyeom memang tak pernah melihat sisi Wonwoo yang seperti ini , walaupun selalu menatap orang dengan mata elangnya, namun kali ini dibalik mata itu tersirat perasaan gundah , gelisah dan marah.
Dokyeom menjilat bibir dengan lidahnya, ada perasaan gelisah saat kecurigaannya makin terbukti karena pertanyaan Wonwoo, ia tidak bodoh, sahabatnya itu sudah tau dengan siapa ia sebenarnya terikat.
Sekarang Dokyeom merasa ia salah bicara tadi, ia mengatakan ini sebenarnya agar Wonwoo tau dan berhenti menyalahkan Dahye karena dari awal Dahye memang mencintai Jungkook. Tapi naasnya Wonwoo seakan memiliki niat jahat untuk pernikahan Dahyun dan calon suaminya itu.
"Dengarkan aku Wonwoo, mereka akan menikah besok, jangan berpikiran macam-macam untuk mengacaukannya" pinta Dokyeom, nadanya melembut, setidaknya dia harus membuat Wonwoo tenang dulu sekarang.
CKIITTT
Namun sepertinya kau malah membuat iblis dalam diri Wonwoo makin marah Dokyeom, si sulung Jeon itu kini menghentikan mobilnya dan mengambil kotak berisi alat-alat medis yang selalu Dokyeom taruh di kursi belakang mobilnya.
Wonwoo mengambil sebuah pisau kecil namun ketajamannya tak bisa dianggap sepele lalu mengarahkan pisau itu ke pergelangan tangannya .
Wonwoo mendesah pelan, "sialan, hidupku dipenuhi rasa benci saat Dahye mengkhianatiku, namun kau datang kesini dan memberitahu ku semuanya seakan menyadarkanku.." Wonwoo menghentikan ucapannya, ia mulai menggoreskan pisau itu lebih dalam, darah segar sudah mengucur membuat Dokyeom berniat mengambil kembali pisau itu namun Wonwoo malah makin menjauhkan tangannya.
Kembali Wonwoo tersenyum miris
"Orang yang mengucap janji suci denganku ingin menikah dengan pria lain besok , dan sahabatku seakan mendukung hal itu"Lagi-lagi Dokyeom makin takut saat melihat cucuran darah yang mengalir lebih deras dari sebelumnya. "JEON WONWOO BERHENTILAH!"
"Dahyun.. aish wanita itu memang luar biasa, aku baru sadar jika pertemuan keempat ku dengan putri keluarga Kim, dialah yang menggantikan Dahye" Wonwoo menghentikan ucapannya.
Semakin Dokyeom maju, maka semakin dalam goresan yang dibuat Wonwoo, jadi setidaknya Dokyeom harus mendengarkan Wonwoo dulu saat ini.
"Saat itu dia mencekik leherku ,sekarang aku sadar kalau takdir kami dimulai dari situ, sejak aku jatuh cinta padanya, dia memang seakan berhasil mengikatku. Sifat Workaholic ku perlahan memudar, aku sangat senang saat pulang cepat karena ingin langsung menemuinya, memakan masakan nya , dan mencium bibir ranum yang sudah menjadi candu bagiku itu " air mata Wonwoo perlahan menetes saat ia mengingat kenangan nya dengan Dahyun .
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her ✔
FanfictionBagaimana rasanya menjadi seorang anak yang dibuang sejak kecil, tanpa orang tua, dia menjalani hidupnya dengan sederhana bersama neneknya yang mengasuhnya sedari kecil. Kehidupan keras sudah dia jalani selama bertahun-tahun tanpa mengeluh Ini cerit...