Pak Choi benar-benar melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi saat Dahyun menyuruhnya, bukan tanpa sebab, tapi ini mungkin adalah kesempatan Dahyun untuk membuat Dahye bisa hidup lebih nyaman.
Dan kini mereka sudah sampai ke Rumah Sakit yang dimaksud, disini Dahyun, koper yang sebenarnya ada 3 , namun karena untuk memudahkan nya Dahyun memberikan 2 koper yang berisi barang-barang mewah itu ke putri nya Pak Choi.
"Aggassi ini-"
"Pak Choi, aku akan kesulitan jika membawa 3 koper besar sekaligus, kumohon mengertilah, berikan saja barang-barang itu pada anak perempuanmu ya" pinta Dahyun seraya mengatupkan kedua tangannya.
"Aku benar-benar khawatir padamu Aggassi , dimana kau akan tinggal malam ini?" tanya Pak Choi yang dibalas senyuman simpul dari Dahyun.
"Tenanglah, Pak Choi hanya harus diam saja pada Eomma dan Appa, selebihnya aku yang tanggung" ujar Dahyun berusaha menenangkan Pak Choi, setelah mengambil sehelai selendang dan kacamata hitam untuk menutupu wajahnya, Dahyun membungkuk 90° sebelum masuk ke dalam rumah sakit. Dahyun tentu saja tau kalau Jungkook pasti sedang menunggu di ruang tunggu , bukankah aneh jika Jungkook malah melihat Dahyun berjalan jika ia tak menyamar.
Dengan langkah sepelan mungkin Dahyun berusaha menanyakan pada suster yang lewat perihal ruangan yang di sms kan Dokyeom .
Dan tebakannya benar karena di sepanjang perjalanan tadi, ia melihat Jungkook yang nampak khawatir di ruang tunggu.
"Dahyun-ssi" panggil sebuah suara di belakang yang langsung membuat perempuan putih itu menoleh.
.
Dokyeom keluar dari ruangan dan berdehem pelan tepat di depan Jungkook yang sedari tadi menunduk seraya menggoyangkan kakinya.
"Ah Kuda Laut, bagaimana keadaan Dahye?" tanya Jungkook ,langsung berdiri. Ia berbicara non formal tentu saja karena Dokyeom lahir di tahun yang sama dengannya , namun jika didepan Wonwoo , Jungkook selalu berusaha formal pada sahabat kakaknya ini, ini karena Dokyeom yang dulu terlalu pintar dan bisa lompat kelas 2 tingkat saat itu sehingga Dokyeom lulus berbarengan dengan Wonwoo.
"Ehem ini di tempat umum, jaga sikapmu Jungkook" ujar Dokyeom memperingati. Ia sangat kesal pada Jungkook yang selalu memberi julukan asal pada semua orang yang dikenalnya.
"Ya ya lain kali aku akan menjaga sikap, ini bagaimana keadaan Dahye?" tanya Jungkook, menggebu-gebu. Dokyeom langsung menarik tangan Jungkook ke dalam ruangan .
Segera Jungkook mendekati ranjang yang bertuliskan nama Jeon Dahye itu.
"Dahye-ah, kau sakit apa? Kau benar-benar pucat tadi, tapi seperti nya sekarang tidak lagi" ujar Jungkook tersenyum lega, ia memegang wajah perempuan yang sebenarnya adalah Dahyun itu , namun Dahyun reflek menepis tangan Jungkook cukup kasar, lalu menyesal setelahnya.
Oi Dahyun, kau saat ini sedang jadi Dahye bodoh!.
Iye thor iye monmaap -dahyun
Oke skip
"Kau memakai beanie?" tanya Jungkook keheranan, karena saat ini rambut Dahyun benar-benar tak terlihat karena tertutup beanie berwarna merah maroon.
Dahyun mengangguk saja, lalu ia menarik tangan Jungkook untuk mempercepat waktu. "Jungkook"
Jungkook gugup bukan main sekarang, ia seperti remaja yang baru bertemu cinta pertamanya saat Dahyun memegang tangannya erat. "Ada apa Dahye-ah?" jawab Jungkook pelan , seraya mengeluarkan senyum simpulnya.
Sedangkan Dokyeom yang sedari tadi berdiri di pojok pintu berdecih pelan. "Dasar kelinci licik" gumamnya pelan.
Sebenarnya saat ini Dahyun sedang menahan diri untuk tidak menonjok wajah tampan Jungkook yang sok imut saat ini, namun itu akan jadi masalah nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her ✔
FanfictionBagaimana rasanya menjadi seorang anak yang dibuang sejak kecil, tanpa orang tua, dia menjalani hidupnya dengan sederhana bersama neneknya yang mengasuhnya sedari kecil. Kehidupan keras sudah dia jalani selama bertahun-tahun tanpa mengeluh Ini cerit...