really, i'm not her

1K 166 21
                                    

AUTHOR POV.

Kini didalam kereta dengan tujuan ke Busan , dua orang suami istri ini saling melempar senyuman satu sama lain.

Lebih tepatnya, sang suami sebenarnya hanya berpura-pura tersenyum , karena ini kali pertamanya naik kereta seperti ini. Ini semua karena Dahyun bersikeras ingin naik kereta dibanding pesawat atau mobilnya , dengan alasan 'bawaan jabang bayi', Wonwoo tak bisa bilang tidak untuk istrinya itu.

Dahyun dan Wonwoo cukup menarik perhatian di kereta yang banyak ditumpangi oleh wanita dan pria paruh baya bahkan beberapa ada pasangan kakek nenek yang tersenyum pada mereka .

Sebenarnya Wonwoo cukup risih karena diperhatikan seperti ini, tapi kerap kali Dahyun menginjak sepatunya untuk menyuruh Wonwoo terus tersenyum .

Sampai pada akhirnya mereka sudah sampai di Busan, lagi-lagi Wonwoo harus berpura-pura ramah pada orang-orang di lingkungan komplek yang di tinggali Dahyun .

.

.

"Wah kapan cicitku keluar eoh? Aku harus melihatnya sebelum aku mati" utar Bok Sam sedikit terkekeh.

Dahyun yang mendengarnya langsung merubah air mukanya, ia memegang kedua bahu neneknya pelan, "jangan bicara sembarangan Halemoni, lihatlah aku bawa obat herbal terbaik untuk kakimu" ujar Dahyun seraya menyodorkan paperbag pada neneknya.

Cukup lama Dahyun dan neneknya berbincang, sampai Bok Sam tiba-tiba mengalihkan matanya ke arah pria yang tak lain dan tak bukan adalah Wonwoo.

"Jeon Wonwoo"

"ah,ne?"

"Kau harus menjaga cucuku dimanapun dan kapanpun. Dahyun memang kuat di luar, tapi jika sudah menaruh empati maka ia akan jadi lemah,bahkan cucu bodohku ini rela jika itu menyakitkan baginya"

"Halemoni! Aku tidak begitu"

"Halemoni, bahkan tanpa kau minta aku sudah melakukannya, aku tidak akan membiarkan Dahyun melakukan hal yang bisa merugikan dirinya sendiri"utar Wonwoo seraya menggenggam erat tangan Dahyun.

Bok Sam memejamkan matanya, ia harap cucu yang telah ia besarkan itu selalu bahagia seperti ini.

"Ah kenapa tiba-tiba aku ingin bertemu Soonyoung"  utar Dahyun, membuat Wonwoo tiba tiba melunturkan senyumannya.

Lain hal dengan wanita renta berumur 70 tahunan itu, ia terlihat gelagapan begitu Dahyun menyebut sama Soonyoung.

Namun ia tak bisa memberi tahu Dahyun sekarang kalau Soonyoung saat ini memiliki penyakit serius. Bisa-bisa Dahyun ikut kepikiran dan akan berdampam pada kehamilannya yang sudah cukup besar itu.

"Dah-" Bok sam tidak bisa melanjutkan ucapannya saat Dahyun langsung berdiri dan menarik Wonwoo untuk keluar dari rumah itu.

.

.

"Soonyoung...kau didalam?" panggil Dahyun saat ia sudah sampai didepan rumah Soonyoung.

Ceklek

"Oh Nuna, kapan kau sampai kesini?" tanya sang pembuka pintu, Hyunjin.

"Ah , Hyung mu dirumah dan baik-baik saja kan? Tadi aku ke Dojo tapi Jackson dan Soonyoung tidak ada"

Hyunjin menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, ragu-ragu ia mempersilahkan Dahyun dan Wonwoo untuk masuk ke rumahnya.

Saat masuk, mata Dahyun membulat saat melihat Soonyoung yang terbaring di sofa dengan wajah pucat serta kain yang menutupi kepalanya.

I'm Not Her ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang