goodbye(again)

1.2K 204 109
                                    

Author Pov

Eunha, dan beberapa penduduk yang melihat bagaimana Wonwoo mencium Dahyun sontak terkejut, alhasil berkerumunlah mereka. Biasanya jika ada yang melakukan hal itu didepan umum akan langsung di pisahkan karena itu kurang pantas, namun beberapa orang disana hanya bisa menganga tak percaya.

Semakin lama, ciuman itu makin menuntut, Wonwoo makin memberanikan diri untuk menggigit bibir bawah Dahyun agar perempuan itu membuka mulutnya.

Awalnya Dahyun bersikukuh tetap menutup mulutnya karena tak mau bibirnya didominasi oleh Wonwoo di tempat umum seperti ini, belum lagi bagian dalam hatinya akan semakin sakit mendapat perlakuan seperti ini. Namun, instingnya mengatakan kalau ini tak salah sehingga ia membuka mulutnya, memberi akses pada Wonwoo untuk mendominasi isi dalam rongga mulutnya, Dahyun lama-kelamaan ikut terhanyut dalam ciuman dari pria mabuk yang kini makin ganas menginvasi mulutnya tanpa peduli keadaan sekitar.

Klaang!

Tubuh Wonwoo langsung jatuh di pundak Dahyun saat seseorang memukul belakang kepalanya, ya, Soonyoung, pria dengan Vibe Macan itu langsung mengambil panci makanan yang sudah kosong , memukul kepala Wonwoo yang berani -beraninya mencium Dahyun.

"Yak! Kenapa kau diam saja diperlakukan seperti itu!" pekik Soonyoung seraya menarik tangan Dahyun, mau tak mau langsung membuat tubuh Wonwoo ambruk ke tanah , pria itu juga sudah pingsan setelah dipukul oleh panci.

Pak Jung selaku pemimpin desa agak canggung dengan hal ini, ia tak menyangka acara tahunan desa akan kacau seperti ini, belum lagi fakta yang baru ia ketahui bahwa putri tunggalnya lah yang berani membawa sebotol wine ke acara dan membuat Wonwoo mabuk.

Tak lama dari situ, Jackson dan Seungkwan yang menyadari keributan di ujung lapangan pun datang.

Jackson langsung mendekati Wonwoo yang pingsan, "Omo ada apa dengan pria baik ini?"

"Dia mencium Dahyun —ah kurasa mencumbu lebih tepat ku katakan" tutur Soonyoung menekankan kata 'mencumbu' seraya menatap tajam Dahyun.

Semua orang terkejut karena setelah itu Jackson langsung membuat kepalan tangan di udara. Segera Pak Jung mencoba memisahkan Jackson dari Wonwoo, "Tunggu, bagaimanapun dia mengizinkan kalian tinggal dirumahnya. Bagaimana jika menyelesaikan masalah setelah ia sadar?" Pak Jung berusaha mati-matian untuk menenangkan Jackson yang nampak sudah kalang kabut itu.

Setelah berhasil menenangkan dirinya sendiri, Jackson menarik kerah baju Wonwoo yang masih pingsan , membuat tubuh pria yang lebih tinggi darinya itu sontak berdiri, dengan kasar Jackson merangkul Wonwoo, lalu menatap Soonyoung, Seungkwan dan Vernon bergantian , memberi kode agar mereka semua pulang dari acara kacau ini.

Saat Jackson berjalan melewati Dahyun, perempuan putih itu tak henti-hentinya menatap wajah Wonwoo di rangkulan Jackson, ia tak peduli pada teman-temannya bahkan Vernon melayangkan tatapan marah padanya, karena besok hari ia harus pulang ke Busan, yang artinya , ia masih rindu menatap wajah Wonwoo, kalau boleh egois, Dahyun ingin memberi tau pada teman-temannya tentang hubungan sebenarnya ia dan Wonwoo, namun Dahyun tak cukup gila untuk itu. Biarlah dia yang tersakiti, biar lah Wonwoo tak tau tentang keberadaannya, biar lah Wonwoo hidup bahagia di desa ini daripada harus melihat Dahye mengkhianatinya. Ya, setidaknya Dahyun bersyukur sudah bisa melihat kembali Wonwoo dalam keadaan sehat dan hidup tenang, tak ada lagi yang lebih penting dari itu baginya. Semua rasa manis dan pahit yang ia lalui dengan Wonwoo seakan hanya bagai angin lewat saja, bagaimanapun Wonwoo tak pernah tau kalau dia bukanlah Dahye. Dahyun benar-benar orang yang berbeda dari Dahye.

Jackson yang menyadari kalau wajah Dahyun mulai sendu pun menghela nafasnya kasar, ia memberi kode pada Soonyoung dan Seungkwan untuk berhenti menatap Dahyun seperti itu.  Lalu Jackson mendorong tubuh pingsan Wonwoo ke Vernon yang disebelahnya.

I'm Not Her ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang