quite

1K 199 130
                                    

Author POV.

Vernon , pria itu menarik Dahyun untuk masuk ke dalam toko buku karena menurutnya toko buku itu cukup menarik, namun Dahyun malah menahan dirinya untuk tak melangkah mengikuti Vernon, tidak, dia tidak bisa membiarkan Wonwoo melihatnya.

Tak lama dari situ, bisa Dahyun lihat Wonwoo nampak dihampiri oleh seorang perempuan cantik yang terlihat seperti primadona di desa itu. Air matanya menggenang tanpa sadar, hatinya sesak melihat pemandangan didepannya, ia rasanya ingin memeluk Wonwoo dan bilang pada semua orang disana kalau pria itu miliknya. Namun Dahyun tau itu akan memperburuk keadaan yang memang sudah kacau.

"Dahyun? Kau menangis?" tanya Vernon saat melihat bulir air mata yang menggenang di pelupuk mata Dahyun. Segera Dahyun menggeleng dan mengusap matanya dengan jari.

Tak lama Jackson, Seungkwan dan Soonyoung menyadari kalau satu-satunya perempuan diantara mereka menangis, "Yak! Kenapa kau menangis?" Jackson melihat ke arah tatapan Dahyun. "Apa kau mengenal mereka?"

"Bisakah kita cepat mencari penginapan, aku lelah sekali" ujar Dahyun seraya mengalihkan pandangannya, Vernon mengangguk , ia segera merangkul Dahyun namun hanya bertahan sebentar karena melihat deathglare dari Soonyoung, Seungkwan dan Jackson.

Mereka semua mengangguk , dan kembali berjalan di tengah-tengah kerumunan orang itu.

.

Mata perempuan cantik yang mendekati Wonwoo tak henti-hentinya kagum dengan fisik pria didepannya ini.

Sedangkan Wonwoo, sebenarnya ia merasa risih ditatap demukian, "Permisi Nona, kau ingin bicara denganku?"

Perempuan itu makin menarik sudut bibirnya , makin besar rasa kagum dan ketertarikannya saat melihat Wonwoo dari dekat.

"Eunha, namaku Jung Eunha"

Wonwoo mengerenyitkan dahi tanda tak mengerti, ia sudah tau beberapa gadis disini memang selalu memperhatikan nya, tapi baru kali ini dia melihat perempuan nyentrik didepannya ini.

Beberapa gadis disana terlihat putus asa, ya, mana bisa mereka menyaingi primadona Desa Hahoe itu untuk sekedar mendekati Wonwoo.

"Jika kau mau membeli buku, kau bisa kedalam nona, kau tidak perlu memberitahu namamu"

Terdengar bisik-bisik riuh dari para kerumunan, mereka terkejut dengan Wonwoo yang mengacuhkan perempuan cantik seperti Eunha.

"Jeon Wonwoo-ssi, kau tidak tau aku siapa?" sekarang wajah Eunha sedikit memerah karena malu, baru kali ini dia seakan di acuhkan oleh pria .

"Apa itu penting untuk aku ketahui? Jeongsohamnida nona, aku harus membantu Pak Do untuk mengatur rak buku" dan saat itulah Wonwoo langsung meninggalkan perempuan bernama Eunha itu dan masuk ke dalam perpustakaan sesuai ucapannya.

Sedangkan Eunha? Ia langsung menatap tajam ke semua orang yang menjadi saksi kalau dirinya diacuhkan . "lihat apa kalian? bubarlah"

Eunha melirik ke dalam Toko Buku, sekarang ia mengerti mengapa semua gadis di desa sangat mengagumi pria itu. Pria yang ia ketahui bernama Jeon Wonwoo itu memiliki aura berbeda dari pria lainnya, dan Eunha tak akan menyerah untuk mendapatkan pria kota yang kini memutuskan menetap di desa nya itu.

.

.

Sedangkan di kota lain, tepatnya di Seoul, suasana antara keluarga Kim dan keluarga Jeon masih memanas . Jungkook dipaksa kembali pulang kerumahnya, sedangkan Dahye hidup dalam kesendirian di Penthouse yang dibeli Wonwoo. Keluarga Dahye bahkan tak lagi peduli pada putri mereka yang sudah berani melawan kehendak itu. Alhasil, Dahye hidup dengan penuh rasa bersalah , ia bekerja di butik nya Ji Won sebagai perancang busana, karena itu memang bakatnya.

I'm Not Her ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang