Tidak bisa menutupi reaksi , Dahyun mengedip-ngedipkan matanya saat mendengar pertanyaan Wonwoo yang terkesan ambigu itu , bagaimana mungkin pria dengan minim ekspresi dan berhati dingin seperti Wonwoo tiba-tiba ingin bercerita padanya. Alhasil Dahyun hanya berdehem pelan dan memalingkan wajahnya ke depan.
"Tiba-tiba sekali, kau tidak sedang kerasukan hantu pendongeng kan?"
Tiba-tiba Wonwoo mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan menghela nafasnya kasar , ia tersenyum miris, rupanya Dahye lebih menyebalkan dari yang ia pikirkan "Lupakan saja"
Rasanya Dahyun ingin tertawa lebih kencang lagi mendengar Wonwoo mengatakan itu dengan raut wajah kesalnya. "Eiy, selain tsundere kau juga mudah marah ya, aku hanya bercanda " ujar Dahyun, ia tiba tiba mendekatkan kepalanya dan menyingkap rambut pirang nya "ceritakan lah, aku akan mendengar semuanya" lanjut Dahyun seakan memasang telinga nya untuk mendengar apa yang akan ceritakan Wonwoo nanti.
Pria dengan mata setajam elang itu tiba-tiba terkekeh pelan, namun tidak kentara karena ia langsung menetralkan ekspresinya kembali. "Bagaimana dengan memesan waffle dan kopi untuk membicarakannya" tutur Wonwoo
Dahyun langsung tersenyum, mengarahkan jari telunjuk dan jempolnya ke arah Wonwoo "setuju"
.
.
Berbeda dengan seorang pria tampan yang memiliki kepribadian ceria ini, Jeon Jungkook, pria itu sekarang sedang bercumbu mesra dengan salah satu kekasihnya di rumah sakit, mungkin terdengar brengsek , tapi percayalah kalau Jungkook sebenarnya tidak seserius itu dengan para perempuan yang dikencani nya. Kalau bisa dibilang kehidupan Jungkook dan Wonwoo sangat berbanding terbalik.
Setelah melepaskan tautan bibirnya dengan perempuan yang bernama Nayeon ini , Jungkook langsung mengambil sesuatu dari saku jaket jeans yang ia pakai.
"Apa itu untukku?" tanya Nayeon saat melihat gelang dengan hiasan kerang di tengahnya yang kini sedang Jungkook pegang.
Saat melihat kembali gelang ditangannya , tiba-tiba Jungkook terpikirkan sesuatu yang sangat diluar dugaannya, entah kenapa tiba-tiba dia mengingat pertemuan singkatnya dengan Dahye di luar tadi.
Jungkook tersenyum ke arah Nayeon "bukankah ini cantik? aku berniat memberikannya pada Eomma-ku" ujar Jungkook sambil melebarkan senyumannya.
Mendengar itu Nayeon sedikit melunturkan senyumannya, dia berpikir Jungkook akan memberikan gelang itu padanya. Tapi karena pria itu adalah Jungkook , Nayeon hanya bisa berusaha mengembangkan senyuman di bibir pucatnya dan mengangguk "itu benar-benar cantik, Eomma mu pasti akan menyukainya."
Dan Jungkook langsung menaruh kembali gelang itu ke sakunya lalu memegang salah satu tangan Nayeon, dan Nayeon tidak bisa menyembunyikan senyumannya saat Jungkook mencium punggung tangannya
"Chagiya, kau memang sangat romantis" ujar Nayeon yang membuat Jungkook sedikit terkekeh,memperlihatkan gigi bunny yang membuat pria itu semakin manis.
Tiba-tiba bunyi pesan masuk membuat Jungkook langsung membuka dan membaca isinya, matanya sedikit membelalak , Jungkook lupa jika ia memiliki janji lain dengan kekasihnya yang lain juga.
"Ada apa?" tanya Nayeon, ia berusaha melihat apa yang membuat Jungkook tiba-tiba terkejut seperti itu namun si bungsu Jeon ini langsung menyembunyikan ponselnya di saku dan kembali memasang senyumnya "aniya.. Nayeon-ah , aku harus pulang sekarang" ujar Jungkook seraya berdiri dari duduknya dan mengambil kunci motor nya di ranjang Nayeon.
"Cepat sekali.. Kau bilang rindu padaku dan mengkhawatir-"
Cup
Ucapan Nayeon terpotong karena Jungkook tiba-tiba mencium bibirnya singkat
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her ✔
FanfictionBagaimana rasanya menjadi seorang anak yang dibuang sejak kecil, tanpa orang tua, dia menjalani hidupnya dengan sederhana bersama neneknya yang mengasuhnya sedari kecil. Kehidupan keras sudah dia jalani selama bertahun-tahun tanpa mengeluh Ini cerit...