AUTHOR POV
Langit sore sudah mulai memudar , masih setia Wonwoo duduk bersimpuh seraya menatap jalanan, beberapa orang yang lewat di gang bahkan tak dihiraukannya.
Tak lama kemudian Dokyeom muncul, memandang ke arah sahabatnya itu yang nampak tak memiliki semangat hidup lagi . Dokyeom sebenarnya sudah menduga kalau ini akan terjadi, walaupun saling mencintai , Dahyun dan Wonwoo tak memiliki dua hal penting dari awal, ya , kejujuran dan kepekaan . Dahyun yang tak pernah jujur akan siapa dia sebenarnya sehingga Wonwoo salah sangka, serta Wonwoo tak memiliki kepekaan kuat tentang siapa yang dicintainya.
Dokyeom segera memegang kedua pundak Wonwoo, berniat mengajak Wonwoo naik ke mobilnya dan pulang, namun si sulung dari keluarga Jeon langsung menggeleng, Dokyeom rasanya makin tak tega melihat air mata yang sudah mengering di wajah Wonwoo.
Walaupun sulit, ia menarik paksa tubuh besar Wonwoo , mereka harus pulang sekarang , Wonwoo tak bisa memaksakan kehendaknya walaupun ia ingin.
"Dokyeom, apa benar Dahyun bukan istriku?" sang pria berharga Lee itu mengindikkan bahu, ia tak pernah tau apa-apa. Ya, jika menurut agama memang pernikahan mereka tidak sah bukan walaupun Dahyun mengambil nama Wonwoo untuk menjadi suaminya, namun Wonwoo mengambil nama Dahye.
"Sudahlah Wonwoo, kau tidak bisa memaksakan takdir yang sudah digariskan Tuhan" ujar Dokyeom seraya menuntun Wonwoo masuk ke mobilnya. Kini langit sudah gelap, Dokyeom mulai melajukan mobilnya namun tiba-tiba ia menguap. Ya, Dokyeom sudah melewati Desa Hahoe dan Busan seharian ini , bukankah normal jika ia mengantuk sekarang, namun jika meminta Wonwoo yang menyetir ia tak tega juga.
"Hentikan dulu mobilnya, biar aku yang menyetir" ujar Wonwoo.
"Tidak apa, aku hanya mengantuk sedikit" cegah Dokyeom, namun kaki panjang Wonwoo malah dengan santainya menginjak kaki Dokyeom diatas rem , memaksa mobil itu agar berhenti supaya dia bisa bergantian tempat dengan Dokyeom.
"Yak Jeon Wonwoo!"
Dengan santai nya Wonwoo bersidekap dada,"keluar dan memutar lah, aku yang akan mengemudi"
Namun bukannya menurut , Dokyeom malah menggelengkan kepalanya, "andwae"
Wonwoo mengeluarkan deathglare nya, bala ancaman agar Dokyeom mau menurut, tapi pria yang berprofesi sebagai Dokter itu masih kekeuh dengan pendiriannya, mana bisa dia membiarkan Wonwoo yang kini sedang sedih mengemudi, ia tak mau mati cepat karena Wonwoo pasti akan mengemudi dengan kecepatan diatas rata-rata.
Tok tok tok
Ditengah Wonwoo dan Dokyeom sedang adu mulut, ada orang yang mengetuk kaca mobil . Segera Wonwoo membuka dan alangkah terkejutnya dia melihat 2 ah tidak 4 ah bukan, 6 orang laki-laki yang kini memandangi nya dengan tatapan tajam . Dan ajaibnya, ada 3 laki-laki yang sangat tak asing baginya.
Jackson,
Seungkwan,
Soonyoung,
Para pria Busan yang waktu itu menginap di rumah sewa nya saat di Hahoe Village.
Dan di belakang tak lain dan tak bukan adalah 3 pemuda yang ia mintai tolong tadi.
"Permisi, bisa kami bicara denganmu Jeon Wonwoo-ssi ?"
.
.
.
Disisi lain, tepatnya dikamar Dahyun, perempuan putih itu tak bisa menahan air matanya lebih lama lagi . Usahanya untuk melupakan Wonwoo benar-benar hancur total walaupun sebenarnya ia tak pernah sedikitpun melupakan momen bersama pria tsundere itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her ✔
FanfictionBagaimana rasanya menjadi seorang anak yang dibuang sejak kecil, tanpa orang tua, dia menjalani hidupnya dengan sederhana bersama neneknya yang mengasuhnya sedari kecil. Kehidupan keras sudah dia jalani selama bertahun-tahun tanpa mengeluh Ini cerit...