pity

1K 210 48
                                    

Jan lupa vote ,happy enjoy:)

Author pov

Semenjak kejadian di kolam renang, hubungan Dahyun dan Wonwoo makin canggung, setelah memasak makanan, Dahyun lebih memilih melakukan pekerjaan lain daripada makan satu meja dengan Wonwoo.

Tak

Suara hempasan sendok dan garpu membuat Dahyun yang sedang merapikan rak piring itu langsung terlonjak kaget. Dahyun menoleh kebelakang dan jantungnya hampir lepas saat melihat Wonwoo sedang menatap kedua matanya dengan tajam.

"Sampai kapan terus begini?"

Dahyun POV

"Sampai kapan terus begini?" sialan suara rendahnya membuatku makin gelagapan. Aku mencoba untuk membalas tatapannya   mungkin berpura-pura tidak mengerti adalah jalan terbaik .

"Nde? Apa maksudmu?" tanya ku balik. Kulihat pria itu malah berdecak dan sialan, dia berjalan ke arahku . Tiba-tiba aku merasa tanganku digenggam olehnya dan ditarik , ia menarik kursi dengan satu kaki nya dan memaksaku duduk disana.

Kalau boleh jujur baru kali ini aku merasa sangat tidak berdaya, tubuhku seakan tidak bisa berontak sama sekali.

Wonwoo langsung kembali ke tempat duduknya .

"Wonwoo aku belum selesai-" ucapan ku belum selesai karena pria tembok ini langsung memotongnya.

"Makanlah dulu. Kau kira aku tidak tau apa yang kau lakukan sekarang, menghindari ku karena merasa malu"

Sialan. Kenapa dia bisa tau , oke jujur sebenarnya aku memang merasa bersalah, hei tapi ini bukan sepenuhnya salahku. Dia bermeditasi didalam air terlalu dalam sampai aku tidak bisa tau kalau dia di kolam itu. Dan pasal meraba-ah wajahku selalu memerah setiap mengingat kejadian itu, sungguh itu sangat diluar dugaan.

"Kenapa wajahmu memerah? Kau sakit?" tanya Wonwoo yang sedang menelusuri raut wajahku, aku bahkan merutuki karena kembali mengingat kejadian itu.

"Yak! Sejak kapan kau peduli padaku, ingat Wonwoo kau sendiri yang membuat peraturan kalau kita tidak boleh saling mencampuri urusan masing-masing" ujarku tegas, dan sepertinya aku berhasil karena Wonwoo terdiam dan kembali memakan makanan didepannya.

Beberapa menit kemudian, kulihat Wonwoo nampak selesai dengan makanannya, ia berdiri dan berjalan ke arah kamarnya dan membanting pintu cukup kuat.

"Aish sialan , dia lebih buruk dari anjing liar"

Aku melanjutkan memakan sarapan ku dengan cepat . Lalu mencuci piring kotor yang ada.

Sesampainya di kamar, kuperiksa ponsel yang sebenarnya adalah milik Dahye dan menemukan sebuah pesan disana, pesan yang membuat mataku membelalak sampai aku yang baru merebahkan diriku di kasur langsung berdiri cepat, aku langsung mengganti baju santai ku dengan sebuah dress ,lalu berjalan ke arah kamar Wonwoo, namun aku menghentikan tanganku yang tadi hendak mengetuk pintu .

"Kurasa aku tidak harus memberi tahu nya" gumam ku pelan sambil menggigit bibir bawahku kuat. Tanpa basa-basi aku mengambil kunci mobil Wonwoo yang berada di meja dan keluar. Katakanlah aku istri durhaka, ah mungkin tidak karena sesungguhnya aku hanya menggantikan Dahye disini. Dengan cepat aku menyetir mobil ke tempat yang akan kutuju.

End Dahyun pov
.

Author POV

Menjadi perampas dan perebut semua hal milik kakaknya adalah bakat Jungkook dari kecil, tanpa bicara lagi, Jungkook selalu berhasil merebut barang Wonwoo . Dan jika ketahuan, Wonwoo hanya bilang 'ambillah ' atau 'kau boleh memilikinya' . Jungkook sangat menyanjung Wonwoo sebagai kakaknya, menurut Jungkook, kakaknya adalah pria keren yang selalu berkharisma disetiap langkahnya, namun terlalu bodoh jika menyangkut tentang wanita. Jungkook tidak pernah tau kalau Wonwoo memiliki kekasih, ia bahkan sempat berpikir kalau kakaknya memiliki gangguan seksual seperti gay. Dan tak disangka, sudah lebih dari 2 minggu kakaknya menjalani kehidupan pernikahannya, bersama dengan perempuan yang dijodohkan oleh orangtua mereka. Perempuan yang awalnya Jungkook anggap biasa saja, namun sedikit perubahan sifat dari perempuan itu malah membuat Jungkook tertarik hingga si bungsu Jeon itu kini menginginkan istri dari kakaknya itu .

I'm Not Her ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang