Mew pov.
Aku tengah berdandan didepan kaca. Memperhatikan betapa tampan nya wajah ini. Aow! Bukannya aku sombong! Tapi kata 'mereka wajah ku ini memang tampan!
Aku tersenyum kearah kaca yang memantulkan diriku dari sana.
"Semoga saja malam ini berjalan dengan lancar" aku berdoa lalu bersiap menuju rumah Gulf. Ingin sekali aku cepat cepat sampai disana.
Betapa aku merindukan orang itu ya tuhan! Padahal tadi pagi kita baru saja bertemu.
Aku pun mengemasi barang barang yang akan aku bawa. Aku bergegas turun dan berpamitan dengan mamah.
Setelah sampai di mobil, aku mulai menancap gas dengan kecepatan sedang, walaupun aku ingin cepat sampai, tetapi aku harus memperhatikan keselamatan ku juga.
Aku sudah mendapat alamat rumah Gulf, itu tak jauh dari rumah ku. Aku belum sempat main kesana. Karena aku sibuk dengan band ku.
Setelah lama mengendarai mobil, aku pun sampai di rumah Gulf. Aku turun dari mobil. Aku amati sekeliling.
Ternyata rumah Gulf memang sederhana, benar saja Gulf terlihat sederhana, dia apa ada nya. Tidak mengada ada.
Aku pun menghela napas mempersiapkan diri lalu melangkah ke arah pintu rumah itu.
Aku ketuk pintu itu, tak lama kemudian seorang nenek nenek keluar dari dalam sana.
"Sawadeekhrab nek, aku temannya Gulf, apa Gulf ada dirumah?" Tanya ku ramah.
"Ahh.. tunggu tuan, Gulf sedang bersiap. Apa kah tuan yang akan mengajak Gulf pergi?" Tanya nenek itu. Aku pun tersenyum.
"Benar nek, tolong jangan panggil aku tuan na. Panggil Mew saja. Aku masih seorang mahasiswa sehingga belum pantas untuk dipanggil tuan hehe"
nenek itu mengangguk. "Aow oke nak Mew, tunggu sebentar, aku panggilkan gulf nya dulu" nenek tadi berjalan ke dalam rumah.
Karena sudah tua, jalannya pun lambat dan kesusahan. Aku aslinya tak mau, biar aku menunggu saja dari pada kecapean, tapi yasudah lah karena nenek mau memanggilnya, aku tak bisa berbuat apa apa.
Saat nenek Sampai dikursi tamu, Gulf muncul dari belakang almari. Senyumannya mengembangkan, astaga manis sekali.
Bagaimana aku bisa tetap bernapas, ketika melihatnya malam ini, astaga.
Gulf menggandeng nenek nya, lalu berpamitan dengan sang nenek.
"Nek aku pergi dulu na, nenek jangan menunggu Gulf pulang, kalau ngantuk nenek langsung tidur. Ingat jangan menunggu ku pulang" dikecuplah pipi kiri sang nenek. Romantis sekali.
Nenek meraih tanganku "Iya Gulf, nak Mew, tolong jaga Gulf. Dia itu rewel dan menyebalkan kamu yang sabar saat bersama nya. Na?"
"Iya nek, saya akan menjaganya, nenek tenang saja oke" aku pun tersenyum ke arah nya.
Akhirnya setelah berpamitan, kita berdua memasuki mobil dan mulai menancap gas ke tempat tujuan.
Mew pov end.
______________________Gulf pov.
Oihh! Sudah hampir setengah delapan. Pasti phi Mew sudah dijalan.
Aku sedang merapikan kembali rambut ku, dan kemeja yang aku kenakan.
Kenapa jantung ku berdetak begitu kencang? Huihh tak seperti biasanya. Biasanya kalau aku bertemu dengan nya akan baik baik saja. Tetapi kenapa ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
TERNYATA! ✓[COMPLETED]
Fanfictionwarning 🔞 ______________ s2 sedang dalam pengetikan. mewgulf merupakan seorang senior dan junior. namun seiring berjalan nya waktu, mereka merasakan adanya hal aneh yang menggelitik saat saling menatap. namun setelah itu, mereka mau tak mau harus...