24 [ TIDAK TAHAN! ]

7.7K 424 11
                                    

Sudah beberapa hari ini aku selalu menolak ajakan phi Mew untuk pulang maupun berangkat bersama. Aku akan melakukan apa yang mamah perintahkan. Menjauhi phi Mew.

Phi Mew sebenarnya juga bingung dengan sikap ku. Dia selalu datang ke fakultas ku untuk bertemu dengan ku.

Namun aku selalu saja menolak nya. Mengindari nya. Atau bahkan aku akan mengusirnya.

_______________________

Mew pov.

Aku merasakan ada yang berbeda dari pacarku itu. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gulf? Kenapa dia seperti itu? Aku rasa setelah pertemuan kami yang terakhir itu. Aku dan dia baik baik saja. Tidak ada yang perlu di khawatir kan.

Namun sekarang apa yang Gulf lakukan pada ku? Menjauhi ku, mengusirku dan melarang ku untuk bertemu dengan nya? Astaga, Gulf... Apa yang sebenarnya terjadi?

.

Aku sedang berjalan di fakultas nya. Mencari gulf untuk meminta penjelasan dari nya.

Aku pun menuju kantin. Pasti Gulf sedang berada di kantin. Ahhh. Dan benar saja. Gulf dan kedua sahabat nya itu sedang menikmati makanan nya.

"Gulf" panggil ku. aku bisa merasakan sikap Gulf yang kaget saat mendengar suara ku itu. Lalu dia hendak bangkit dari duduk nya dan meninggal kan kami.

Namun sebelum itu terjadi. Aku segera meraih tangan Gulf dan aku pegang erat erat.

"Lepas!" Kata nya galak, namun aku semakin mengencangkan jeratan tangan ku pada nya.

"Sakit, lepas!" Kata nya yang tak mau melihat ku.

Aku semakin terheran heran jika seperti ini terus.

"Gulf apa yang sebenarnya terjadi?" Kata ku yang masih menggenggam tangan Gulf.

"Tidak ada" jawab gulf cepat.

"Tolong lihat aku. Gulf, aku perlu berbicara dengan mu. Jangan seperti ini naa" aku memohon pada Gulf.

"Kalau aku bilang lepas ya lepas dulu!" Aku pun akhirnya mengendorkan genggaman tangan ku padanya.

Lalu Gulf berjalan meninggalkan kami, aku pun berjalan mengejarnya.

"Gulf...." Panggilku yang masih berjalan mengejarnya.

"Gulf, berhenti dan berbicaralah pada ku" ucap ku lagi.

Aku sedikit menambah kecepatan pada jalan ku. Hingga aku berhasil meraih tangan gulf lagi.

Gulf tidak memberontak, namun dia malah memimpin jalan ku dan kami pun sampai di rooftop fakultas Gulf.

Mungkin kalau disini lebih nyaman dan tidak terlalu bising. Aku pun mulai mensejajarkan diriku padanya.

"Gulf, lihat mata ku" perintah ku. Namun Gulf tidak kunjung menatap ku.

Aku pun meraih dagunya dan mengangkat nya. Lalu Gulf menatap mata ku. Aku bisa lihat, rasa kecewa yang Gulf pancarkan sangat membuat ku sakit sekali.

"Apa yang terjadi hm? Kenapa kau selalu menghindar dari ku Gulf?" Kata ku sehalus mungkin. Agar Gulf juga bisa berbicara pada ku.

Gulf menggeleng kan kepalanya. "Tidak ada, tolong biarkan aku sendiri, jangan temui aku lagi" ucap nya yang berhasil membuat ku mati rasa. Dadaku sakit sekali. Hati ku seperti hancur sehancurnya saat Gulf mengatakan nya.

"Kenapa tiba tiba? Apa aku berbuat salah? Aku tidak punya simpanan lain selain kamu Gulf. Apa yang sebenarnya sedang terjadi?" Aku sontak tidak bisa mengendalikan emosi ku. Gulf masih menatap kosong. Air mata nya juga mengalir di pipinya.

TERNYATA! ✓[COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang