Gulf pov.
Kini aku sedang berada di rumah phi Mew, namun nenek tak ikut, ntah kenapa beliau tidak mau, aku pun tak bisa memaksanya, yasudah aku datang sendiri kesini.
Hari ini kami akan mengunjungi nenek phi Mew. Sebenarnya aku khawatir karena meninggalkan nenek sendirian. Namun beliau berkata tak apa, kalau beliau bisa menjaga diri sendiri. Jadi aku sedikit lega dan tak terlalu khawatir.
"Sawadeekha" mamah datang menghampiri ku dan memberi kan way kepada ku.
"Sawadeekhrab mah" Aku membalas nya
"Gulf, duduklah dulu, biar mamah siapkan teh hangat untuk mu" kata mamah, lalu mempersilahkan aku duduk di ruang tamu.
"Mew sedang bersiap, tunggu saja sebentar na" ucap mamah tersenyum, aku menganggukan kepala, lalu mamah ijin ke belakang.
Aku ingin sedikit bercerita. Soal nenek, aku sudah berkata jujur padanya, tentang hubungan ku dengan phi Mew. Awalnya nenek memang terkejut, tapi nenek bisa memaklumi, karena itu adalah kebahagiaan ku, kebahagiaan cucu nya. Dan nenek merestui ku dengan phi Mew.
Aku sangat sayang sama nenek, karena beliau selalu memberikan dukungan dengan apa yang aku pilih. Aku sayang sekali.
Kata nenek, phi Mew itu orang yang baik, jadi sangat lah beruntung jika bisa bersama dengan nya. Aku pun mengucap syukur kepada tuhan karena telah mempertemukan ku dengan phi Mew.
Untung saja, kedua keluarga kami saling menerima dan tak ada perlakuan yang tidak baik. Aku sungguh senang sekali.
"Gulf" sapa phi Mew yang baru saja menghampiri ku. Huihh! Tampan sekali pacarku ini. Phi Mew sedang membenarkan rambutnya itu, astaga. Bisa mati membeku aku kalau lihat dia seperti ini.
Aku tersenyum ke arah phi Mew.
"Gulf? Ada apa dengan mu?" Tanya nya heran. Sialan pasti pipi ini memerah lagi. Ahh ingin sekali aku tak malu didepannya. Tapi itu sangatlah mustahil. Perlakuan nya yang sederhana saja bisa membuatku malu. Apa lagi yang.. ahhh kalian pasti tau.
"Tak ada. Nong Perth mana?" Tanya ku mengalihkan pembicaraan. Phi Mew mengangguk lalu mengintip kedalam rumah.
"Ntah, paling masih bersiap" kata phi Mew, lalu duduk di sebelahku. Aku hanya mengangguk paham saja.
Mamah menghampiri kami dan menyuguhkan teh hangat beserta makanan berat itu, sandwich.
Nong Perth datang menghampiri kami, dia memberikan way lalu duduk di sebelah ku, dan mamah duduk di depan kami.
"Selagi menunggu papa turun, kita nikmati sarapan sederhana ini dulu oke" kata mamah.
Kami pun menikmati makanan yang di sajikan mamah.
"Aow! Tidak nunggu Papa hm?" Ucap papa saat kita memakan sarapan itu. Papa mengacak rambut mamah lembut. Mamah mendengus.
"Pa, nanti rambut mamah berantakan lagi huftt" ucap mamah. Kami pun terkekeh dengan tingkah mereka.
Akhirnya papa bergabung dengan kami, lalu sarapan bersama dengan sandwich dan teh hangat ala mamah.
Tak perlu waktu lama, sarapan telah habis dan mamah membereskan nya, aku turut membantu mamah, biar bisa jadi calon 'isteri idaman.. e..ehhh
__________________________
Kami sudah berada di mobil, Phi Mew meraih tangan ku. Mentang mentang mereka tak melihatnya, seenak nya saja dia membuat ku malu. Cihh.
Jadi mamah dan papa ada di kursi depan, papah yang mengemudi, dan mamah di sebelah nya.
nong Perth ada dikursi tengah, sendirian, pasti enak kalau buat tidur.
Aku dan phi Mew ada di kursi belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERNYATA! ✓[COMPLETED]
Fanfictionwarning 🔞 ______________ s2 sedang dalam pengetikan. mewgulf merupakan seorang senior dan junior. namun seiring berjalan nya waktu, mereka merasakan adanya hal aneh yang menggelitik saat saling menatap. namun setelah itu, mereka mau tak mau harus...