Sekarang aku dan Gulf sedang menikmati suasana malam di villa ini. Kami memakai celana pendek dan kaos oblong santai. Di villa ku sudah tersedia pakaian dan juga makanan. Kita bisa kesini kapan saja kalau kita mau dan membutuhkan refresing. Biasanya nong Perth juga membawa teman teman nya untuk menginap disini menghabiskan malam bersama.
Kami menggelar tikar diatas rumput taman. Dan menikmati coklat panas dengan ramen yang masih panas juga.
"Lihat lah, bintangnya sangat banyak" kataku.
"Benar phi, kalau kita ada di kota pasti tak bisa melihat nya, karena tertutup oleh gedung gedung tinggi itu" jawab Gulf yang masih melihat bintang.
Aku mengangguk "cepat, habiskan ramennya, keburu dingin" perintah ku.
Aku dan Gulf pun segera menghabiskan ramen itu.
Setelah itu kami meminum coklat panas.
Aku duduk dengan meluruskan kaki ku. Dan Gulf duduk dengan menekuk lututnya lalu memeluknya.
"Terimakasih phi" Gulf tersenyum padaku.
"Hmm? Terimakasih untuk apa?"
"Terimakasih untuk semua ini, terimakasih sudah berada disisi ku, dan menjadi 'teman ku" senyuman itu mengembangkan diwajahnya.
Aku membalas senyumannya.
"Sama sama gulf" kataku, sebenar nya aku tak mau kalau hanya dianggap sebagai teman. Tapi tak apa. Gulf butuh waktu untuk memikirkan nya. Lagian dia bukan gay. Dia belum pernah merasakan cinta dengan wanita, apa lagi dengan pria seperti ku. Aku akan tetap menunggu nya.
"Phi Mew"
"Hmm?" Aku yang sedang memandang bintang pun menoleh ke arah Gulf.
"Aku... Aku mau" jawabnya malu malu. Aow! Itu sangat menggemaskan. Lihatlah wajah yang menahan malu itu. Gulf tak berani memandang ke arah Ku.
"Apa Gulf? Ulangi?" Kata ku menggoda,
"Aisshhhh! Aku mau!" Astaga lucu sekali. Bisa bisa aku kehilangan kendali jika berada disisinya.
Aku menghampiri Gulf lalu memeluknya. Ku kecup keningnya. Gulf memejamkan matanya. Dan ku kecup pipi gembulnya.
Ya tuhan terima kasih.
Aku tersenyum kearah nya.
"Gulf, cincin nya aku tinggal di nakas. Sekarang tak ku bawa" ucapku.
"Tidak apa phi Mew. Simpan saja cincin itu, cukup ada kamu disisi ku aku sudah sangat bahagia" ucapnya
Aku menggeleng kan kepala, "kau harus memakai nya. Aku juga memakai nya. Kau tak boleh menolak" akhirnya dengan sedikit paksaan, Gulf pun menurut.
Kami berdua berbaring diatas tikar ini, lengan ku dijadikan bantal untuk Gulf, tak henti hentinya aku menciumi kening itu.
Kami memandang diatas angkasa sana. Bintang bintang itu pun terlihat menari nari melihat kebahagiaan ku dan juga Gulf.
"Phi, jangan pernah meninggalkan ku na"
"Tidak akan, phi akan selalu disampingmu, berjalan beriringan dengan mu"
Gulf tersenyum ke arah ku. Senyum tulus yang selalu Gulf berikan untukku.
Kami bangkit dan aku menangkup wajah manis itu. Lalu aku mengecup bibir kenyal itu.
Mungkin aku yang mengambil first kiss milik Gulf.Berawal dari kecupan, hawa dingin ini mengantarkan kami menuju dunia bawah sadar. Kami pun saling menautkan bibir dan melumatnya satu sama lain. Hingga saliva kami pun saling bertukar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERNYATA! ✓[COMPLETED]
Fanfictionwarning 🔞 ______________ s2 sedang dalam pengetikan. mewgulf merupakan seorang senior dan junior. namun seiring berjalan nya waktu, mereka merasakan adanya hal aneh yang menggelitik saat saling menatap. namun setelah itu, mereka mau tak mau harus...