21 [ SHIT! ]

7K 417 9
                                    

"siapa dia Gulf?" Tanya phi Mew.

Sekarang aku dan phi Mew sudah berada di taman fakultas olahraga. Kami duduk di kursi taman.

Aku menatap manik mata phi mew. "Phi tong" jawab ku lemah dan masih menatap matanya.

"Siapa dia? Apa kau kenal dengan nya?" Tanya nya lagi.

Aku menggelengkan kepala dan tersenyum kecut kearah phi Mew.

"Lalu kenapa dia bisa bersama mu, kenapa posisi kalian seperti itu? apa tadi dia juga mencium mu?" Tanya nya, aku tak mengenalnya astaga.

"Aku tak tahu, hmm.. iya phi, tadi dia sempat mencium ku. Tapi aku tak tinggal diam asal phi tahu, aku pukul wajahnya. Pukulan ku juga sudah keras. Namun dia masih bisa bertahan" jawab ku.

Phi Mew membuang napas kasar lalu menutup matanya. Mungkin dia merilekskan diri dan pikirannya.

Phi Mew menganggukan kepala nya. "Hmm.. ya sudah semoga itu tidak terjadi lagi. Apa kau sering bertemu dengan nya?" Suara nya lebih tenang sekarang.

Aku menggeleng, "baru dua kali mungkin. Cuman dia pernah mengirim ku pesan. Maaf aku tidak bilang padamu. Aku takut kau akan marah" jawab ku lalu aku tertunduk.

Phi Mew meraih tangan ku lalu digenggam dan di elus secara halus. Tulus sekali.

"Gulf" panggilnya lalu mengangkat dagu ku. Aku pun menatap matanya dalam.

"Maaf phi" kata ku.

Tangan kiri phi Mew mengelus rambut ku halus. Lalu di kecuplah kening ku. Sungguh romantis sekali.

"Tidak, kau tidak salah. Maaf kan aku, aku tak tau akan hal itu" kata nya.

"Hmm.. tak apa phi, phi Mew tidak bersalah, kenapa minta maaf. Jangan minta maaf oke" kata ku aku pun mengelus surai hitam milik phi Mew.

"Hmm.. Semoga saja itu tidak terjadi lagi. Kalau ada apa apa kau segera memberitahu ku gulf. Sehingga aku akan lebih bisa menjaga mu lagi"

Aku pun menganggukan kepala, "iya phi, aku akan memberitahu mu"

Phi mew tersenyum lalu bangkit dari duduk nya, "pahh, ayo ke kantin kau pasti lapar" lalu aku digandeng oleh phi Mew.

Yah banyak juga anak sini yang sudah mengetahui hubungan ku dengan phi Mew. Kecuali orang tadi. Dia memang kudet, kurang update tentang diriku. Ntah bagaimana jika phi Mew tadi tidak datang tepat waktu.

"Phi, terimakasih" ucapku saat kita masih berjalan menuju kantin.

Phi Mew menoleh ke arah ku, alis nya bertaut menyatu, "hmm? Untuk?"

"Terimakasih karena selalu berada di sisih ku" ucap ku.

Phi mew langsung meraih pinggang ku dan di peluk oleh nya. "Tidak usah berterima kasih sayang, aku akan selalu bersama mu" ucap phi mew. Aku pun mengangguk dan tersenyum.

__________________________

Setelah dari kantin, kini aku sudah berada di kelas bersama sahabat ku itu, sehabis berenang tadi ntah kemana pergi nya mereka. Tega sekali meninggal kan ku sendirian hingga aku mendapat kan pelecehan. Astaga.

Mild menatap ku dengan tatapan penuh bertanya tanya.

"Gulf, apa tadi phi tong menciummu?" Tanya mild, dia masih menatap ku seperti itu. Kebiasaan sekali. Champ yang duduk di sebelah mild juga sedang mengamati ku lebih dalam lagi. Astaga.

"Tidak usah kau bahas!" Kata ku yang malas membahas masalah tadi, aku menulis sembarangan di kertas yang ada di depan ku ini.

"Apa phi Mew datang tepat waktu?" Tanya champ. Astaga sudah aku bilang jangan dibahas, malah di bahas lagi.

TERNYATA! ✓[COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang