Mew pov.
_____________Keadaan ku semakin hari semakin menurun saja. Ntah apa yang Gulf alami, sehingga bertindak seperti itu pada ku. Aku tau, pasti ada yang mendesaknya.
Tidak lah mungkin, jika Gulf tiba tiba seperti itu.
Sial. Aku merasakan sesuatu yang tidak baik saja. mamah dan papa akhir akhir ini juga seperti ada yang berbeda dari sikap nya.
Ntah lah apakah hanya perasaan ku saja, atau itu memang benar.
Tiba tiba.
Ponsel ku berdering menandakan ada nya panggilan telepon yang masuk. Aku pun segera mengambil ponsel yang ku letakkan di nakas itu.
"Nenek?" Monolog ku. Aku pun segera menerima panggilan telpon neneknya Gulf itu.
"Halo nek" sapa ku diawal pembicaraan.
"Halo nak Mew" sialan, ada dengan suara nenek. Kenapa seperti itu?
"Ada apa nek? Apa nenek sedang tidak baik baik saja?" Tanya ku
"Chai, tolong kemari. Gulf sudah beberapa hari ini terbaring di ranjangnya. Gulf sakit, Mew". ucap orang yang di seberang sana.
Aku membuat wajah terkejut dan khawatir.
"Oke aku akan segera kesana" jawab ku. Lalu aku mematikan panggilan telpon itu.
Aku pun segera bangkit dari ranjang. Dan berjalan menuju gantungan kunci lalu keluar dari kamar.
Terlihat mamah dan papa sedang menonton tv bersama.
"Mau kemana Mew?" Tanya mamah yang melihat ku berjalan tergesa gesa.
Aku menoleh dan masih tetap berjalan, "ada yang penting mah" aku kembali berjalan cepat, ntah apa yang mamah katakan aku tidak mendengar nya.
Aku pun segera menaiki mobil dan manancap gas menuju rumah Gulf.
Sebelum itu aku mampir untuk membeli beberapa makanan untuk Gulf.
Setelah beberapa lama, aku sampai di rumah Gulf. Aku memarkirkan mobil ku dan segera turun lalu berjalan ke arah pintu rumah Gulf.
Tok tok
Aku ketuk pintu rumah itu, dan nenek membukakan nya untuk ku. Aku segera masuk kedalam rumah Gulf, dan mencari keberadaan Gulf.
"Nek, dimana Gulf?" Tanya ku yang sudah tak karuan. Aku begitu khawatir pada pacar ku itu. Astaga. Kenapa dia tidak memberi tahu ku? Apa yang di pikirkan Gulf ya tuhan
"Ada di kamar nya nak," jawab nenek. Aku pun mengangguk dan sikap lancang ku langsung muncul, aku pun menjelajah rumah Gulf, tanpa di silahkan terlebih dahulu.
Aku sekarang sudah berada di depan pintu kamar Gulf, kenapa aku deg degan sekali. Apa mungkin karena aku jarang bertemu dengan nya? Aishh ntah aku tak tahu!
Ceklek!
Aku membuka pintu kamar Gulf, namun aku tak langsung masuk. Aku menyiapkan niat ku terlebih dahulu.
Setelah itu pun aku menampakkan diri di ambang pintu itu. Aku bisa melihat wajah nya yang terkejut itu.
Aku berjalan menghampiri Gulf yang masih terduduk.
"Gulf" panggil ku. Kini aku sudah duduk di samping nya. Aku meraih tangan Gulf, panas sekali tangan nya. Pasti Gulf demam tinggi.
"Gulf, bagaimana bisa kau tidak memberi tahu ku hm?" Ucap ku pelan. Tidak ingin membuat nya kesetanan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERNYATA! ✓[COMPLETED]
Fanfictionwarning 🔞 ______________ s2 sedang dalam pengetikan. mewgulf merupakan seorang senior dan junior. namun seiring berjalan nya waktu, mereka merasakan adanya hal aneh yang menggelitik saat saling menatap. namun setelah itu, mereka mau tak mau harus...