19 [ MANJA ]

7K 462 11
                                    

Aku baru selesai mandi, dan kini tengah menata rambut didepan cermin. Aku melihat gulf yang sedang berbaring di kasurku itu.

"Gulf, mandi dulu gih, nanti baru tidur" kata ku padanya. Gulf menggelengkan kepala.

Astaga. Apa pacarku sedang datang bulan? Kenapa sifatnya seperti wanita yang datang bulan saja haha.

Aku pun menghampiri Gulf yang sedang berbaring, dan memeluknya.

"Phi Mew, aku bau" katanya sambil menggeliat kan badannya.

Aku pun semakin mempererat pelukan itu. "Memang kau bau, makanya mandi dulu sana" kataku.

"Ishh! Aku tidak bau ya, aku wangi, phi saja yang bau, huh!" Kesalnya. Aku pun terkekeh.

"Iya deh iya. Tadi bilangnya bau hm.. Mana coba, katanya wangi?" Aku mendusel di ceruk lehernya. Gulf menggelinjang dan menolak duselan ku itu.

"Phi ishh! Berhenti na, geli!" Amuknya

Aku terkekeh, "tidak mau, benar, kau wangi" aku masih mendusel pada Gulf.

"Tau! Aku memang wangi" ucapnya.

Lalu Gulf mencubit perutku. "Menyingkir phi Mew! Gerah tau huh!" Aku pun memberhentikan kegiatanku tadi.

Gulf menatapku garang. Astaga dasar bayi besar. Lucu sekali kamu. Ku kecup bibirnya cepat.

Cup

Tadinya memang garang, namun sekarang Gulf sedang membeku didepan ku. Haha. Lucu sekali kamu.

Aku meraih tengkuknya dan ku lumat bibir tebalnya itu.

Desahan lolos dari mulutnya. Aku semakin semangat menciumi bibir manis ini.

Hawa semakin panas saja. Padahal AC di condo ku sudah rendah. Astaga. Ingin sekali aku memasuki nya.

Saat lidah ku masuk pada mulut Gulf. Gulf langsung membalas perang lidah itu.

Gulf segera memukul dadaku. Mungkin Gulf kehabisan nafas. Jadi aku sedikit mengendorkan ciuman kami.

Gulf mendorong tubuhku dari tubuhnya.

"Phi! Jangan sange dulu ish! Aku mengantuk, aku mau tidur" ucap Gulf lalu membelakangi ku.

Tubuhnya meringkuk dengan tangan sebagai bantalan kepala nya.

Aku menggeleng kan kepala ku. Untung saja aku masih bisa mengendalikan diriku. Kalau tidak sudah ku hajar Gulf sampai pagi tiba.

Aku segera memeluk tubuhnya dari belakang. Aku menciumi ceruk lehernya itu.

Gulf menggeliat, mungkin dia tak nyaman. Namun Gulf juga menikmati nya.

"Phi Mew! Jangan sekarang. Besok saja. Aku mengantuk" ucapnya pasrah. Aku pun terkekeh dan melepaskan jeratan ku pada dirinya.

"Iya sayang, untung aku masih bisa menahan nya" kekeh ku.

Lalu aku bangkit dari kasur dan berjalan menuju dispenser air. Aku haus. Mencium bibir Gulf sangat membuat ku haus saja.

TERNYATA! ✓[COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang