Mew pov.
Kini kami telah berada di pantai. Papa menyewa resor untuk kami bermalam.
Aku dan Gulf tengah menikmati deburan ombak di pantai ini. Gulf menyenderkan kepalanya di pundakku.
"Lihat, ombaknya saling mengejar" ucapku asal.
Gulf berdecak, "ck dasar! Bukan saling mengejar phi. Tapi memang seperti itu" jawabnya tak suka.
Aku hanya terkekeh, "seperti aku yang mengejar mu, kau tau? Sebenarnya banyak sekali pria yang mengejar mu Gulf" ucapku.
Gulf terperanjat kaget. "Hm apa? Gimana? Aku tak paham na?" Tanya Gulf.
"Hmm.. tak apa. Yang penting kau sudah bersama ku, dan akan bersama ku dengan waktu yang sangat lama" jawab ku.
Aku semakin memeluk erat pinggang nya.
Wajah kami pun bertemu satu sama lain. Satu kecupan mendarat di kening Gulf. Gulf hanya memejamkan mata saja, menikmati kecupan yang sangat tinggi itu artinya.
Aku menangkup pipinya, dan satu kecupan lagi mendarat di bibir kenyalnya. Kecupan tadi kini berubah menjadi lumatan kecil.
Indah sekali pasti, tolong siapa pun yang melihat ini, tolong abadikan. Nanti kirim saja ke aku.
Aku dan Gulf masih berciuman, dengan ditemani pasir putih yang bersih, suara deburan ombak yang sangat menenangkan pikiran, dan juga sunset di depan sana. Menambah kesan cantik momen kami ini.
Cekrek
Suara handphone yang mengambil gambar pun terdengar. Aku dan Gulf tersadar lalu melepas ciuman kami.
"Phi! Hehe, apa aku mengganggu kalian?" Tanya nong. Astaga anak ini. Tidak tahu waktu saja.
Aku dan Gulf hanya tersenyum kecut kearah nong Perth.
"Aow! Jangan marah na. Nih" nong Perth menunjukkan gambar yang tadi dia ambil.
Cakep.
Nong perth mendengar suara batin ku berarti. Aku melihat Gulf yang malu karena tertangkap basah oleh nong ku ini hanya terkekeh lalu mengeratkan kaitan tangan ku di pinggangnya.
"Phi mew, phi Gulf, Ayo main bola, na?!" ajak nong ku.
Aisshhhh dasar, aku memandang Gulf, Gulf membuat wajah sumringah, lalu dia bangkit dari duduk nya.
"Ayo nong, phi Mew ikut tidak?"
Aku menggeleng, aku malas kalau untuk bermain bola, ajak aku berenang pasti mau, haha.
"Yasudah, ayo phi Gulf" nong Perth dan Gulf sudah berlarian di sana.
Bermain bola hanya dua orang nyata nya tak begitu buruk. Malah lebih asik. Tanpa ada yang menjaga gawang, dan langsung menjebol nya.
Pasti Gulf juara. Dia kan pelatih sekolah sepak bola. Aihhh tapi aku lupa, nong Perth kan juga anak sepak bola.
Pasti sangat seru pertandingan sore ini. Aku pun menyaksikan pacar ku dan nong ku bertanding, dengan di temani kelapa muda bakar yang sangat hangat ini.
Gulf masih berlarian disana, Perth juga. Saling merebut bola satu sama lain.
Namun setelah kurang lebih lima belas menit, belum ada satu orang pun yang bisa menjebol gawang nya.
Mereka terlalu pandai dalam hal rebut merebut bola. Apa lagi kalau aku ikut bermain? Pasti aku yang akan kalah.
"Golllllllll" teriak nya kenceng sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERNYATA! ✓[COMPLETED]
Fanfictionwarning 🔞 ______________ s2 sedang dalam pengetikan. mewgulf merupakan seorang senior dan junior. namun seiring berjalan nya waktu, mereka merasakan adanya hal aneh yang menggelitik saat saling menatap. namun setelah itu, mereka mau tak mau harus...