Mew pov.
____________Akhirnya setelah berpamitan, kita berdua memasuki mobil dan mulai menancap gas ke tempat tujuan.
Aku melihat Gulf yang lebih suka memandang keluar jendela. Aku tetap pokus pada jalanan, supaya kami aman aman saja.
Keheningan sempat terasa begitu lama. Aku tak tahan jika keheningan menyelimuti kami berdua. Akhirnya aku menyuarakan suara ku.
"Gulf, kenapa kau sangat manis hm?" Tanya ku yang masih pokus kejalan.
Ntah aku tak tau apa yang terjadi dengan nya. Apa dia malu aku goda seperti itu? Lucu sekali.
"A.. aow! Terimakasih phi Mew" jawab Gulf. Aku melirik Gulf sebentar lalu terkekeh, dia kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela.
Apakah aku boleh iri dengan pepohonan disana? Huihh!
Keheningan terjadi lagi di dalam mobil ini. Aku yang masih pokus dengan stir ini lalu memanggilnya.
"Gulf"
"Hmm?" Jawab nya singkat.
"Apa kau sudah pernah berpacaran?"
Aku tak tahu dari mana datangnya pertanyaan ini. Tiba tiba terlintas saja di otakku. Aku menunggu jawaban dari orang yang ku ajak bicara.
"Belum phi hehe" kenapa dia tertawa?
"Hmm.. kenapa belum pernah pacaran? Aku rasa kau sangat tampan dan juga manis, pasti banyak orang yang menyukai mu" keukeuhku, karena aku yakin banyak orang yang suka padanya, termasuk..... Aku...
"Aow phi Mew, wanita tak akan memilihku dengan modal tampan saja, namun uang juga menjadi prioritas nya, sedangkan aku orang yang dibilang cukup dalam memenuhi kebutuhan sehari hari, belum termasuk uang untuk menjajakan pacar ku itu haha. Uang hasil pekerjaan ku juga tak mungkin untuk memuaskan mereka" aku mengangguk kan kepala ku, tanda nya aku setuju dengan pendapat itu.
"Hmm benar juga, lalu... Kau belum pernah berpacaran?" Tanya ku lagi memastikan.
"Belom phi"
Aku menganggukkan kepala ku, lalu aku ubah topik pembicaraan nya. "Hmm.. kalau boleh tau, apa pekerjaan mu?"
"Aku bekerja di sekolah sepak bola. Disana aku sebagai pelatih mereka hehe"
"Huih! Kau sangat berbakat dalam hal menendang ya Gulf?"
"Sedikit, phi haha" Gulf pun tertawa lagi.
Aku senang melihatnya tertawa seperti ini. Bagaikan kebahagiaan yang aku cari cari selama saat ini.
"Nah kita sudah sampai" aku pun turun untuk membukakan pintu Gulf.
Gulf pun turun dan aku bisa lihat wajah nya yang terlihat bingung. Ah iya, kita sudah sampai di villa keluarga ku. Aku mengajaknya hanya ingin menikmati malam bersama nya. Hanya berdua bersama nya.
Dan maaf nek, aku tak kepikiran soal ijin dengan mu, karena aku baru terpikir setelah kita sudah berada dijalanan.
"Beneran di sini phi?" Tanya Gulf memastikan.
"Iya, memangnya kenapa?" Tanya ku balik
"Apakah ini villa mu?"
"Benar Gulf, dan kita malam ini akan tidur disini, sambil menikmati indahnya malam yang bertabur bintang" ucap ku sambil melihat keatas langit.
"Aow! Tapi nenek bagaimana?" Gulf terlihat khawatir.
"Tenang saja. Aku sudah menyuruh teman ku untuk menjaga nenek mu" ya, aku tadi sempat menyuruh teman ku untuk menjaga nenek Gulf. Dia bilang nenek Gulf sangat baik. Aku pun memperlihatkan sebuah foto yang ada di handphone ku. Disana terlihat nenek Gulf sedang berbincang bincang dengan temanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERNYATA! ✓[COMPLETED]
Fanfictionwarning 🔞 ______________ s2 sedang dalam pengetikan. mewgulf merupakan seorang senior dan junior. namun seiring berjalan nya waktu, mereka merasakan adanya hal aneh yang menggelitik saat saling menatap. namun setelah itu, mereka mau tak mau harus...