Gulf pov.
Seminggu sudah aku menunggu kabar dari rumah sakit yang telah melakukan tes DNA untuk ku. Kata bapak dokternya ya seminggu kalau tidak dua mingguan baru bisa keluar hasilnya. Namun sampai seminggu ini kami menunggu, belum ada kabar juga dari pihak rumah sakit.
Aku sekarang sedang berada di dalam kelas bersama kedua sahabat ku ini.
"Gulf bagaimana apakah sudah ada kabar?" Tanya Mild. Aku menggeleng kan kepala tanda belum mendapat kabar. Mild hanya mengangguk lalu kembali pada aktivitas nya.
Sebenar aku tidak ingin bercerita dengan ke dua teman ku ini, tapi bukan Mild namanya kalau tidak tahu apapun tentang ku. Mild akan mencari tau dengan cara nya sendiri. Atau kalau tidak.. dia akan meneliti diriku dengan sikap aneh yang aku perlihatkan. Sialan kau mild. Persetan dengan mu!
Mild selalu bilang kepada ku agar aku bisa pasrah dengan takdir. Di balik kejadian pasti ada hikmah nya. Begitu katanya. Aku pun hanya menganggukan kepalaku saja mengiyakan perkataan nya.
Kelas sudah berakhir tapi kita masih saja mengemper di sini. WiFi ruangan yang lancar sehingga sangat lancar untuk mendownload video 18+. Sialan, bukan kelakuan ku. Itu kelakuan Champ yang selalu menggunakan WiFi kampus untuk mengunduh video laknat itu. Tapi Champ akan membagikan nya di grup chat kelas dan itu selalu saja mendapat amukan dari mahasiswi.
Aku yang bosen pun hanya gelusuran di meja ku, aku menunggu kabar dari phi Mew, tapi dia tak kunjung menelpon ku.
"POTONG BEBEK ANGSA ANGSA DI KU.....📞"
Aku pun langsung menerima telpon dari pacarku itu. Kulihat Champ dan Mild menatap ku aneh. Namun aku menghiraukan tatapan mereka. Langsung saja aku berbicara dengan orang yang ada di seberang sana.
"Halo" kata ku pelan dengan suara ngantuk ku.
"Ahh tidak apa, hanya mengantuk, kenapa?" Tanya ku to the point.
"Benarkah??? Terus bagaimana phi?" Jawab ku sangat antusias. Kedua teman ku yang tadinya terfokus dengan ponselnya kini menatap ku aneh. Sialan.
"Oke aku tunggu naaaa" kata ku terlewat senang. Aku pun mengguncang tubuh Mild. Mild yang tidak nyaman pun segera melepas kan diri dari guncangan ku.
"Ada apa Gulf?" Tanya Champ.
"Phi Mew menelpon, katanya hasil tes nya sudah keluar hari ini. Dan mamah sama papa phi Mew akan mengambilnya di rumah sakit" jelas ku dengan nada bersemangat. Kantuk ku hilang seketika saat aku mendengar kabar tersebut.
Champ dan Mild pun saling pandang dan tersenyum. "Syukurlah kalau begitu" kata Mild menepuk bahuku. Aku tersenyum pada nya.
"Semoga hasil yang terbaik kau bisa menerimanya" sambung Champ. Aku pun mengangguk dan tersenyum padanya.
Tap tap tap
Suara pergesekan alas sepatu dan lantai pun terdengar di telingaku. Menandakan adanya seseorang yang berjalan menghampiri ku dan kedua temanku ini.
"Gulf..." Suara phi Mew terdengar dari balik pintu kelas ku. Aku yang mendengar pun langsung menjinjing tas ku dan menepuk bahu kedua sahabat ku ini.
"Aku pulang dulu, sampai bertemu besok" aku pun melesat menghampiri phi Mew yang masih setia menunggu ku di luar ruangan ini.
Aku berdiri di depan phi Mew dengan senyuman lebar yang menghiasi wajah ku. Ntah sifat soft dari mana aku tak tau.
Tubuhku ku tempelkan pada tubuh phi Mew. Ku peluk erat agar aku bisa merasakan detak jantungnya yang berdegup itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERNYATA! ✓[COMPLETED]
Fanfictionwarning 🔞 ______________ s2 sedang dalam pengetikan. mewgulf merupakan seorang senior dan junior. namun seiring berjalan nya waktu, mereka merasakan adanya hal aneh yang menggelitik saat saling menatap. namun setelah itu, mereka mau tak mau harus...