Jangan sungkan untuk memberi kritakan saran.
.
.
Allah will protect us.
•••••
Seorang wanita parubaya tengah berjalan tanpa mengetahui arah. Pandangannya kosong, pikirannya hanya tertuju pada ‘kematiannya’. Entah mengapa akhir-akhir ini ia terus memikirkan hal itu.
Ini bukan terbilang sepeleh, tapi ini juga bukan terbilang nyawa yang direnggut tanpa sepengetahuan. Wanita itu hanya berjaga-jaga. Karena ada sepasang suami istri yang mengancam ingin membunuhnya.
Semenjak keluar dari ruang kurungnya. Wanita ini terus saja merutuki dirinya sendiri. Seharusnya ia tidak keluar dan menetap di sana. Mengingat beberapa hari yang lalu seorang anak laki-laki menyelamatkan dirinya. Ia juga yang salah, kenapa harus berteriak tolongan.
—————
“Kita harus segera membunuh Rana!” tegas seorang pria berkisar kepala tiga.
“Ya! Itu harus. Ketika ia menaiki kelas tujuh. Kita akan membuat hidupnya hancur lebur,” imbuh sang istri.
Diam-diam, seorang wanita berumur hampir kepala empat tak sengaja mendengar pembicaraan mereka.
“Astaghfirullah, semoga anak yang bernama Rana selamat dari serangan mereka,” gumamnya pelan. Karena masih penasaran, ia menguping sedikit pula mengintip. Barangkali ia mengetahui info terbaru.
Terlihat sang istri tengah menggeledah tas kecilnya. Kemudian menemukan secarik kertas bergambar foto seseorang.
“Buat apa kamu menyimpan foto itu?” tanya sang suami pada istrinya. Nampak sang istri tersenyum kecut. “Ini Rana Asfar, kita akan bunuh dia. Kita bunuh dengan cara manis kita, haha.” Sang istri sembari memperlihatkan foto itu kepada suaminya.
Meski dengan jarak yang lumayan jauh, wanita itu masih dapat melihat foto Rana dengan jelas. “Wajah tampan seperti itu harus mereka bunuh, kasian sekali,” batinnya iba.
“Aku harus bantu dia keluar dari sarangan maut itu!”
Brak!
Bodoh, saking semangatnya ia tak sengaja menendang botol itu. Membuat sepasang suami istri menoleh seketika. Buru-buru ia kabur dari tempat itu.
Wanita itu berhasil keluar dari gudang sekolah. Gudang sekolah terletak paling ujung dari gerbangnya, bisa dinaiki dengan sekali loncat. Wanita itu tak sengaja melihat dua orang itu masuk ke gudang, ia berpikir awalnya akan mencuri, tapi ternyata salah.
Langkah wanita itu harus berhenti karena kakinya terkilir. Sudah berusaha untuk bangun, tapi kesakitan yang ia dapat. Mengingat hari yang sudah mulai gelap ini.
Sudah tidak bisa menghindar. Tangan pria itu mencekalnya. Dibantu oleh sang istri yang memperkuat cekalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detikan Pelukan Mama [END]
Teen Fiction[Teenfiction - Sekuel Selembar Kisah] Laki-laki itu terjebak pada toxic relationship yang membuatnya harus kehilangan banyak hal; termasuk ibunya. Dunianya sudah berakhir. © stories 2020 by Syadira Hr. © cover 2021 by Pinterest. All rights reserved...