Bab 19 - Permainan Berakhir

66 13 0
                                    

Terus berbuat baik, karena manusia tidak akan pernah tahu di lubang mana ia akan terjatuh.

•••••

“Rana. Tante sebenarnya sudah bisa memecahkan tentang Ristha dua hari yang lalu, tapi Tante masih belum yakin.”

Mendengar itu, Rana mengerutkan dahinya. “Apa Tante? Bisa jadi ini jawaban yang kita cari selama ini.”

“Jadi, sopir Ristha adalah anak buah Tante. Saat itu, Tante suruh dia pasang penyadap di rumahnya Ristha. Banyak hal penting yang bisa Tante gali dari sana, salah satunya, Tante tahu bahwa; Ristha adalah anak adopsi dari Inda dan Arhan.” Rana fokus menyimak.

“Sebenarnya, Inda dan Arhan itu Linda dan Syarhan.” Jantung Rana seketika berdegup kencang. Nama itu tidak asing baginya.

“Rana baru tau Ristha anak angkat, tapi Rana tau kalau orang tua Ristha memang anak dari mereka berdua, Tan, tapi yang nggak habis Rana pikir. Kenapa keluarga mereka menyembunyikan identitasnya? Mereka sahabat almarhumah Bunda.”

Kamelia menatap Rana lekat. Di balik niqabnya, wanita itu menggigit bibir ingin menceritakan banyak hal yang ia tahu, tapi masih ragu.

“Sejauh rekaman yang Tante punya, Ristha adalah anak adopsi yang dijadikan tangan untuk menghancurkan kamu.” Rana melototkan matanya.

“Bercanda ya, Tante? Nggak mungkinlah. Salah apa keluarga Rana?”

“Bunda kamu sempat terlibat kasus dengan ayah Linda. Ayah Linda meninggal dalam kasus tabrak lari diduga yang menabrak mobil dan platnya adalah milik Bunda kamu.”

Jantung Rana seketika seakan berhenti berpacu. Ini berita seperti mimpi, pikirnya.

“Sedangkan anak kandung mereka berada di Jakarta dan sama sekali tidak tau berita ini.” Berarti Tharina memang anak kandung Tante Linda dan Om Syarhan.

Hancur adalah Rana. Sahabat yang ia junjung tinggi adalah pengkhianat. Sungguh, laki-laki itu mulai saat ini membencinya. Sampai kapan pun.

Ketika Allah sudah berkuasa, maka tiada hari tanpa bersyukur. Mari menyaksikan bagaimana kedok Ristha dan keluarganya dibuka. Kamelia adalah orang yang Allah kirim untuk membantu anak baik itu.

—————

Info yang ia punya langsung diceritakan pada sang ayah. Jangan tanya bagaimana reaksi Raffin, pria itu marah dengan anaknya sendiri. Tak mempercayai berita buruk seperti ini.

Namun, di sisi lain, Ica yang memang ada di sana juga merasa curiga. Masalahnya gerak-gerik Linda dan Syarhan akhir-akhir ini mencurigakan, bahkan responsnya ketika di WhatsApp pun tak seramah sebelum Ana meninggal.

Wanita itu akhirnya mencoba membujuk Raffin untuk menyelidiki keduanya. Bukannya tak percaya, siapa pun juga bisa jadi musuh.

Sudah jelas Rana terluka. Kecewa juga datang bersamaan. “Dia mengkhianati janji kami, mendengar namanya saja sudah membuatku seperti orang linglung. Entah karena rasa benci ini terlalu dalam, aku pun tidak tahu.”

“Rasanya sakit saat memori indah bersamanya terekam jelas dalam ingatan. Jika dia tidak berkhianat, mungkin kami akan bahagia hingga sekarang. Tak perlu aku ceritakan bagaimana proses semua terbongkar. Aku sudah lelah dalam menghadapinya.”

Detikan Pelukan Mama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang