Bab 23 - Dipertemukan?

52 12 0
                                    

Sebagai seorang pelajar fokus itu pada pelajaran, bukan perempuan.

•••••

“Rin. Aku harus ke kantor kecamatan buat ubah nama aku. Termasuk akta, KK, dan KTPnya.”

Tharina menatap lekat ke arah adiknya. “Segitunya mau dapat maaf dari Rana?” Ristha mengangguk. “Kalau mau ganti semua data, Mama Papa harus tau, Ris. Tanda tangan KK perlu Papa.”

“Aku bisa niru tanda tangannya.”

Tharina menghela napas. “Tindakan kriminal, Ristha.”

“Terus gimana?”

Keduanya bergeming.

“Identitas kamu bisa disamarkan, kok.”

“Caranya?”

“Kamu harus bekerja sama dengan banyak pihak. Kalau kamu mau sekolah di tempat Rana, ya kamu harus bekerja sama dengan kepala sekolah dan para guru di sana.”

“Lets do it!”

—————

Pagi ini Ristha bersama Tharina akan mendaftarkan diri di salah satu sekolah. Ia berharap sekolah ini adalah sekolah tempat Rana belajar. Masalahnya, jika sekolah ini bukan tempat Rana belajar, mau tidak mau ia harus mencari sekolah lain.

“Saya minta identitas adik saya dirahasiakan, ya, Bu?” kata Tharina yang membuat beberapa guru bertanya-tanya.

“Ayah saya artis papan atas. Jadi, kita harus menjaga identitas karena ini beresiko cukup besar untuk reputasi ayah saya.”

“Oo iya-iya. Baik. Kami akan menyembunyikan identitasnya. Sebelumnya, apa ada nama pena?” Ristha kini mengangguk.

“Nama pena saya Zulfania Alina.”

“Nama yang bagus,” kata salah satu guru di sana. Ristha mengangguk malu-malu.

Setelah beres dengan kegiatan pendaftaran tadi, Ristha mengajak Tharina untuk pulang ke rumah kontrakan yang disewa selama tiga bukan ke depan.

“Ris.” Ristha menoleh. “Mulai detik ini aku bakal rubah fashion kamu.”

Ristha mengerutkan dahinya. “Maksudnya gimana?”

“Aku mau kamu jadi cewek lebih feminim. Syar’i. Jangan pakai celana gini. Bukan muslimah, Ris.”

Mengenai Ristha dan Tharina. Keduanya memang berbeda. Ristha berhijab, tapi tak setertutup Tharina. Hidayah Tharina lebih dulu didapat daripada Ristha. Namun, gadis itu percaya bahwa hidayah yang hari ini ia dapat akan menjadi tugas untuk mengajak mereka mendapat hal yang sama.

Tharina memutar tubuh Ristha. “Sekarang aku dandanin, ya?” Ristha menurut.

—————

6.10

Tharina dan Ristha kini sama-sama hendak berangkat ke sekolah, karena keduanya harus mencari letak keberadaan Rana, maka mereka harus berpisah sekolah agar lebih mudah untuk mencarinya. Namun, Ristha selalu berdoa di sekolah barunya, ia akan menemukan Rana.

Setelah menempuh berjalan hampir 15 menit, anak itu sampai di sekolah. Ia turun dari taksi yang ia pesan secara online, lalu berjalan menyusuri pekarangan sekolah. Semua mata memusat padanya. Mereka tak pernah melihat Ristha sebelumnya, pasti anak baru, tebak mereka.

Info terakhir, ia akan ke ruang kepala sekolah untuk bertanya di mana kelasnya. Semoga aku sekelas sama Rana.

Ristha mengetuk pintu. Ia masuk ke dalam setelah mendapat sahutan.

Detikan Pelukan Mama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang