Prolog+Prakata

93.2K 8K 330
                                    

Seluruh penghuni di Kerajaan Dingin menundukkan kepala mereka. Raja terhormat dari Kerajaan di negeri mereka tengah mengamuk perihal sesuatu. Tak ada yang berani menatap wajahnya yang penuh murka. Bahkan bernapas saja mereka lakukan dengan takut-takut. Jika sudah seperti ini Raja dari Kerajaan Dingin itu tidak lagi bisa dihentikan. Beliau benar-benar marah dengan kejadian yang baru saja menimpa Kerajaannya.

Raja Dingin melirik anak perempuannya yang duduk di depannya dengan kepala yang menunduk sempurna. Bahkan pundaknya yang mungil itu pun ikut bergetar saking takutnya. Raja tidak akan memandang bulu jika sudah marah.

"Putri Dingin," panggil Raja.

Mendengar panggilan dari ayahnya, takut-takut Putri Dingin mengangkat kepalanya. Menatap mata sang Ayah yang berubah warna menjadi merah saat marah seperti ini.

"I-iya, Ayah?" jawabnya pelan.

"Cari permata itu sampai ketemu!" ujar Raja tegas.

Putri Dingin menatap ayahnya bingung. Dimana ia akan mencarinya? Umurnya saja baru menginjak enam belas tahun. Kemampuan bela dirinya pun belum sepenuhnya sempurna dan kekuatannya pun belum seberapa.

"Di mana aku harus mencarinya, Ayah?" tanya Putri Dingin.

"Bumi." Raja berangsur duduk. Menatap semua penghuni istana yang menunduk kepadanya. "Namanya Pangeran. Dia yang menemukan permata ajaib yang dicuri Kerajaan Panas," ujar Raja.

Beliau mendekat ke arah putrinya.
"Tugasmu adalah mendekatinya, lalu ambil permatanya," lanjutnya.

"Aku? Bagaimana caranya?" tanya Putri Dingin masih tidak paham.

"Jadilah gadis SMA dan dekatilah pemuda itu!" perintah Raja yang mau tak mau Putri Dingin harus menerimanya.

"Baik Ayah. Aku akan membawa permata itu kembali."

Dan segalanya ... bermula dari sini.

****
                       -245 kata-

Assalamualaikum Wr.Wb

Cerita ini saya ikutkan ke dalam challenge 49 hari menulis yang diselenggarakan oleh Forwistree LiterasiAcademy writingdt_ Sebelumnya saya mau berterimakasih kepada Kakak-Kakak karena sudah mengadakan event yang tentunya bermanfaat untuk saya.

Saya mohon dukungan sebesar-besarnya kepada pembaca. Terima kasih.

Wassalamualaikuklm Wr. Wb.

Putri Dingin (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang