Seven

24.1K 4.7K 200
                                    

Pangeran menikmati alunan musik yang berasal dari radio mobilnya. Sesekali pemuda itu ikut bernyanyi. Pagi ini cuaca sedang buruk. Hujan deras melanda kota Jakarta. Membuat Pangeran harus menggunakan mobilnya dan mengistirahatkan motor kesayangannya terlebih dahulu.

Cuaca yang sedang dingin-dinginnya sekarang ini memang pas untuk tidur di rumah.  Namun, bukan Pangeran namanya kalau bolos sekolah. Sebagai ketua Geng Handsome, ia harus menjadi contoh baik untuk anak-anak lainnya. Geng mereka bukanlah geng berandal yang suka membuat onar. Geng Handsome dibentuk untuk mewadahi para remaja-remaja SMA guna membangun tali persaudaraan. Syarat masuk geng ini, yang paling utama adalah tampan. Yang kedua yakni mempunyai bakat dalam musik. Dan yang selanjutnya adalah memiliki keinginan untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Mereka adalah komplotan remaja yang sering tampil di cafe. Dengan keahlian mereka di bidang musik, Geng Handsome juga sering diundang ke acara-acara besar. Uang yang mereka dapatkan pun disumbangkan ke panti asuhan, panti jompo, dan anak-anak jalanan.

Suara gemuruh dari langit berhasil mengagetkan Pangeran yang tengah sibuk menyetir. Karena kaget, Pangeran sampai kehilangan kendali. Hampir saja ia menabrak seseorang yang tengah berjongkok di tengah jalan. Untung pemuda itu dengan sigap mengeremnya. Telat sedikit saja, bisa panjang urusannya.

Pangeran menepikan mobilnya lalu turun menghampiri orang tersebut. Pangeran tidak bisa melihat wajah orang itu karena gadis yang hampir ditabraknya tadi menunduk dan berjongkok membuat wajahnya tidak kelihatan.

"Mbak? Mbak nggak papa?" tanya Pangeran panik.

Saat gadis itu mendongakkan kepalanya, alangkah terkejutnya Pangeran saat gadis yang hampir ditabraknya tadi adalah Ara, si gadis menyebalkan.

Dengan segera Pangeran membawa Ara yang menggigil masuk ke dalam mobilnya. Kedua remaja itu basah kuyup akibat guyuran hujan yang deras. Sampai di dalam mobil pun, Ara masih menutup telinganya. Wajahnya terlihat sangat ketakutan.

Duuarrrr!!

Suara petir menyambar kembali terdengar. Ara yang mendengar itu langsung menangis kencang. Entah apa yang membuat Ara seperti itu. Pangeran tidak tahu. Yang jelas, wajah gadis itu benar-benar menyiratkan ketakutan.

"BAWA AKU PERGI DARI SINI!" titah Ara berteriak kencang. Pangeran pun dibuat bingung olehnya. Tak tau harus menjawab Ara, Pangeran segera menjalankan mobilnya. Pemuda itu memutuskan membawa Ara pulang ke rumahnya.

Dan ini, kali pertamanya Pangeran berani bolos sekolah. Dan semua itu gara-gara Ara, gadis menyebalkan yang membuat Pangeran ingin membinasakannya kalau itu tidak termasuk perbuatan dosa.

                         🐚🐚🐚

Sampai di rumah, pemuda itu langsung mengajak Ara masuk ke dalam. Mamanya yang sedang duduk di ruang tamu pun terkejut melihat kehadiran anaknya dengan gadis asing juga keadaan mereka yang basah kuyup.

"Pangeran? Siapa dia?" tanya Mala, mamanya Pangeran.

"Nanti Pangeran ceritain, Mama tolong urus dia, ya. Mandiin atau apain terserah Mama," balas Pangeran.

Mala memelototkan matanya. "Mandiin mandiin! Emang kamu kira dia apaan?" semprot Mala.

"Udah deh, terserah Mama pokoknya. Aku ke atas dulu, mau ganti baju, bye!" Belum sempat Mala mengomeli anaknya, Pangeran terlebih dahulu lari darinya. Bisa-bisanya pemuda itu membawa seorang gadis tanpa memberi alasan yang logis?

Mala menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya. Tatapannya beralih menatap gadis di depannya yang kini tengah menatap sekeliling. Wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya menggigil. Entah diapakan Pangeran gadis ini tadi.

Putri Dingin (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang