Pangeran menarik Ara keluar dari cafe. Betapa malunya dia saat mengingat kejadian Ara dengan edan-nya menimpuk kepalanya saat selesai bernyanyi. Untung lagu yang dibawakannya tadi sudah selesai. Pangeran tidak bisa membayangkan jika Ara menimpuknya ditengah merdunya suaranya saat bernyanyi.
"Bego banget, sih, lo." Pangeran melepaskan cekalannya di tangan Ara. Pemuda itu mengacak rambutnya merasa frustasi dengan tingkah laku Ara. Ini sudah ke sekian kalinya gadis itu berulah padanya.
"Aku masih tidak tahu. Bego itu, apa artinya?" Ara menggaruk pipinya yang tiba-tiba terasa gatal. Saat menggaruk pipinya, tangannya tak sengaja menyentuh hewan kecil berwarna hitam. "Makhluk apa ini?" Ara mengamati seekor nyamuk yang telah mati di tangannya.
Pangeran meraup wajahnya. Bahkan, nyamuk saja gadis itu tidak tahu? Pangeran menggelengkan kepalanya. Gadis ini benar-benar tidak wajar. Atau jangan-jangan Ara itu pasien dari rumah sakit jiwa yang berhasil meloloskan diri?
Ckckckc. Sungguh terlalu.
"Lo ngapain bisa disini?" tanya Pangeran.
"Aku hanya berjalan-jalan saja. Tante Riri sedang tidak di rumah. Jadi, aku merasa kesepian," ucap Ara apa adanya.
"Terus ngapain lo nimpuk kepala gue hah?!"
"Itu karena kamu membuat orang-orang menangis. Kata Ibuku, membuat seseorang menangis itu tidak baik. Berarti, tindakanmu tadi tidak baik, Pangeran!" jawab Ara.
"Gue nyanyi, Ra. Nyanyi! Lo paham nggak sih?" ucap Pangeran merasa kesal.
"Seharusnya kamu jangan membuat mereka menangis. Aku kasihan melihat mereka," ujar Ara mengingat kejadian tadi.
"Serah lo," balas Pangeran. Lelah menghadapi orgil macam Ara.
"Boss!!"
Panggilan dari beberapa teman Pangeran membuat pemuda itu menoleh ke belakang. Rupanya teman-temannya sudah selesai dengan urusan tadi. Banu menunjukkan sebuah amplop berwarna coklat yang Pangeran yakini isinya adalah upah ngeband tadi.
"Pulang sono! Gue sama yang lain mau pergi," usir Pangeran.
"Kemana? Bolehkah aku ikut?" tanya Ara dengan wajah memelas.
"Nggak!"
"Boleh."
Pangeran menatap Arka yang menjawab berkebalikan dengannya. Apakah sahabatnya itu mau kalau Ara membuat onar di panti asuhan nanti? Bagaimana jika Ara sampai membakar rumah anak-anak malang itu?
"Serius lo? Makhluk kayak dia mau lo bawa?" Pangeran menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Gila lo."
"Udah, nggak papa. Tadi itu cuma insiden," ujar Arka membela. "Lo mau ikut, Ra?" tanya Arka kepada Ara.
Dengan semangat Ara menganggukkan kepalanya. "Boleh?"
Arka tersenyum tipis lalu mengangguk.
Melihat itu, Ara bertepuk tangan senang. Permintaannya dikabulkan oleh Arka. "Kamu baik sekali. Tidak seperti dia." Ara menunjuk Pangeran. "Pemarah, jahat, dan tidak punya hati."
Pangeran yang mendengar itu pun memelototkan matanya kesal. "Kurang ajar ya lo!" hardiknya merasa kesal.
"Ayo, kita naik ke motor kamu. Tinggalkan manusia gila satu ini." Ara menarik tangan Arka menuju motor cowok itu. Meninggalkan Pangeran yang sedang menahan diri untuk tidak menceburkan Ara ke dalam air comberan.
****
Sesampainya di panti, Geng Handsome langsung membawa masuk barang-barang yang disumbangkan mereka untuk anak-anak panti. Semua sibuk mengangkat kardus-kardus, sedangkan Ara tengah duduk di atas motor Arka sambil mengupil. Ewh.
Setelah barang yang mereka bawa berhasil dibawa masuk ke dalam, Ara pun memutuskan untuk menyusul Arka di belakang cowok itu.
Jika Arka dan yang lain dengan senang hati menerima Ara, maka tidak dengan Pangeran. Beberapa kali pemuda itu mencibir dan menghujat Ara. Beradu cekcok bersama, hingga membuat telinga Arka merasa panas.
"Wah! Manusia-manusia kecil!" pekik Ara heboh saat melihat beberapa anak panti yang masih kecil itu duduk di atas karpet.
"Anjir bahasanya," gumam Banu.
"Dia emang gila. Udah, biarin aja," bisik Pangeran yang langsung mendapat pelototan dari Arka. Bukannya takut, Pangeran justru membalasnya dengan tatapan yang lebih mematikan. Perlu diingat, Pangeran adalah ketua Geng Handsome. Jadi, siapapun diantara mereka pasti tidak berani dengan Pangeran. Kecuali Arka yang merupakan sahabatnya sejak kecil.
Ara merebut mainan salah satu anak. "Wah! Benda apa ini?!" Ara menggoyangkan benda itu. Alangkah terkejutnya dia saat benda itu menghasilkan suara yang berbunyi 'Icik icikkk'.
Anak yang mainannya direbut tadi pun menagis kencang.
"Huaaaaaaaaaaa ..." tangis anak itu.
Pangeran yang melihat itu pun merampas mainan dari tangan Ara dan mengembalikannya kepada sang pemilik. "Dasar bocah," gumam Pangeran.
"Minuman apa itu?" Ara menunjuk salah satu bayi yang tengah meminum susu menggunakan dot. "Bolehkah aku mencobanya?" tanya Ara kepada bayi itu. Tentu saja bayi yang ditanyanya tidak menjawab.
"Mengapa kamu tidak menjawabku?" tanya Ara saat melihat bayi itu tetap asik meminum susunya.
"Beneran gila cuy," bisik Banu kepada Mark.
"Ghibah terossss," sindir Dadu.
"Kalo mau ikutan ya sini. Nggak usah ngode-ngode. Kayak cewek aja lo," balas Banu.
"Ogah. Gue bukan emak-emak rumpi macam kalian," balas Dadu.
Banu dan Mark kompak menggerakkan tangannya membentuk pelangi.
"Eh ada Kakak-Kakak ganteng," sapa Ibu Sarimi--pemilik panti asuhan Baik Hati.
Mereka semua menyalami Ibu Sarimi dengan sopan. Ara yang melihatnya pun ikut-ikutan seperti mereka walaupun tidak paham maksudnya.
"Wah, ada Kakak cantik, nih," ujar Ibu Sarimi saat melihat Ara diantara mereka.
"Dia orgil, Bu. Hati-hati, nanti dibikin darah tinggi," bisik Pangeran di telinga Ibu Sarimi.
"Ada-ada saja kamu ini," balas Ibu Sarimi dengan tertawa. "Namanya siapa, Nak?" tanyanya kepada Ara yang masih terus memandangi dot milik seorang bayi.
"Ara," balas Ara singkat.
Ibu Sarimi tersenyum. "Anak-anak, sapa Kakak cantiknya dong," ujar Ibu Sarimi kepada anak-anak Panti.
"Hai Kak Ara," sapa mereka serentak.
Ara tersenyum dan melambaikan tangannya kepada anak-anak manis itu. "Hai," balasnya. Anak-anak itu terlihat sangat manis dan menggemaskan. Ara jadi ingin mencubit pipi mereka.
"Kita ke ruang makan, yuk. Kebetulan Ibu baru selesai masak," ajak Ibu Sarimi kepada semuanya.
Geng Handsome yang paling tidak bisa menolak untuk makan pun dengan segera menerima ajakan Ibu Sarimi. Semuanya menuju ke ruang makan yang berada di tengah.
Arka pun menarik tangan Ara agar gadis itu tidak berulah yang aneh-aneh. Pangeran yang melihat itu pun hanya bisa mendengus kesal. Bisa-bisanya Arka betah berlama-lama dengan Ara. Pangeran akui kalau Ara itu cantik. Cantik banget malah. Tapi, begonya itu loh yang tidak bisa ditoleransi.
Mereka semua duduk di kursi meja makan. Bersiap untuk menikmati hidangan yang sangat menggiurkan. Tanpa lama-lama, anggota Geng Handsome inti yang berjumlah 5 orang itu mulai menyantap makanan.
Tatapan mata Pangeran melihat Arka yang begitu perhatian dengan Ara.
Sahabatnya itu ... tidak sedang jatuh cinta 'kan?
****
_1004 kata_
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Dingin (Lengkap)
Fiksi UmumNamanya Putri Dingin. Putri dari Kerajaan di negeri Dingin. Ia ditugaskan ayahnya untuk mencari permata ajaib yang hilang di bumi. Saat Raja Panas ingin mencuri permata ajaib itu, naasnya permata itu malah jatuh ke bumi dan ditemukan oleh seorang pe...