00

12.7K 930 331
                                    

Sebagai istri yang baik, sudah kewajiban Juyeon untuk bangun lebih pagi dari kehidupan sebelum dia nikah. Belum lagi pekerjaan dari suaminya itu mengharuskannya untuk pergi pagi-pagi sekali dan hampir menyamai jam pergi anak-anak ke sekolah.

Kehidupan pengantin baru seperti mereka tentu saja masih terasa kemesraannya. Juyeon sengaja tidak bangun dengan bantuan alarm dan hanya mengandalkan cahaya matahari yang masuk ke dalam celah-celah jendela sehingga membuatnya harus sedikit terlambat bangun.

Younghoon pun masih dibiarkannya tidur di kamar mereka. Juyeon tidak mau membangunkannya sebelum ia selesai menyiapkan sarapan.

Namun, niatnya itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Suaminya ternyata telah bangun dari tidurnya bahkan saat Juyeon baru saja selesai mengocok telur untuk sarapan mereka.

"Masak apa, dek?" Bisik Younghoon lewat telinga yang lebih muda. Membuat Juyeon sempat terkikik geli sampai Younghoon tiba-tiba melingkarkan tangannya mengelilingi pinggangnya.

Dagu miliknya ia letakkan di atas bahu sang istri. Sementara Juyeon fokus membolak-balikkan wajan penggorengan, Younghoon hanya diam memperhatikan bagaimana telatennya wajah istrinya dalam hal memasak.

"Manis banget," Gumamnya kemudian. Hal itu lantas membuat Juyeon melirik kebelakang dengan pandangan bingung. "Apanya, mas?" Tanyanya kurang mengerti.

Younghoon tertawa kecil, "Kamu," Ujarnya langsung memberikan cubitan kecil pada pipi yang lebih muda. "Makin hari kok makin cantik, nggak kasian sama aku? Aku makin sayang tau nggak sama kamu."

"Ngadi-ngadi kamu, mas. Kamu mending mandi buat siap-siap kerja, kalau gangguin aku terus entar telurnya gosong." Gerutu yang lebih muda sembari mencebikkan bibirnya. Sedikit kesal karena Younghoon tidak mau menuruti suruhannya.

"Iya, iya. Jangan ngambek gitu, dek. Makin gemesin, aku pengen bolos kerja jadinya." Derunya yang kembali mengeratkan pelukannya hingga Juyeon yang seharusnya berusaha membujuk Younghoon agar disiplin waktu dalam bekerja, justru memilih pasrah dan membiarkan Younghoon bermanja ria kepadanya.

"Maaaaaaas, jangan lama-lama ih! Buruan mandi, kamu tuh udah jadi direktur utama disana. Jangan ngasih contoh yang buruk ke karyawan-karyawan kamu."

"Bawel banget sih, istriku ini." Juyeon baru saja mematikan kompornya dan Younghoon langsung menarik tubuhnya untuk menghadap ke arah yang lebih tua.

Juyeon mengedipkan matanya berulang kali. Terutama saat Younghoon tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan mendudukkannya ke atas pantries. Kedua tangan yang lebih muda mengalung tepat di leher milik dominannya, sementara Younghoon justru tersenyum dengan pandangan yang tak lepas dari wajah cantik istrinya sendiri.

"Mas sayang kamu," Ungkapnya setengah berbisik.

Kedua pipi yang lebih muda bersemu merah seketika. Entah sudah berapa kali Younghoon mengucapkan hal yang sama kepadanya, namun Juyeon tetap saja malu setelah mendengarnya.

"Mas lagi mau apa sekarang?" Juyeon sudah memandang Younghoon dengan wajah curiganya. Semasa mereka berpacaran dulu, Juyeon rasa Younghoon tidak pernah menginginkan hal yang aneh-aneh kepadanya setelah mengatakan kata-kata manisnya. Namun, setelah menikah seperti ini entah kenapa Juyeon pikir suaminya ini punya maksud terselubung di dalamnya.

"Ya kamu lah, masa istri tetangga?" Sahut Younghoon bercanda.

"Mas pengen aku pukul pakai wajan panas atau mandi sekarang juga?!" Kecam Juyeon yang kini telah bersiap mengambil wajah bekas menggoreng telurnya tadi.

Younghoon tertawa singkat, "Aset kamu ini lho, dek. Entar kalau aku jelek kamu-nya di ambil orang. Nggak sudi aku liat kamu sama orang lain."

"Mandi sekarang!" Titah Juyeon dengan wajah galaknya. Younghoon bergidik ngeri seketika, pria itu masih sempat-sempatnya mencuri kecupan kecil dibibir sang istri sebelum akhirnya berlari sebelum Juyeon nantinya akan benar-benar melemparinya dengan barang yang ada di dapur.

Padahal nyatanya Juyeon masih terdiam di posisi sebelumnya dengan wajah speechless.

.
[Tbc]
.

Aku ingetin kalau disini posisinya Younghoon!seme dan Juyeon!uke. Jangan dibikin repot, kalau nggak nyaman mending stop sampai disini.

Moira +BbangjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang