06

4.2K 572 35
                                    

Younghoon membetulkan letak kacamata bulatnya yang sempat sedikit turun dari hidungnya. Tangan kanannya memegang sebuah buku kecil. Entah apa yang sedang dibacanya, namun sepertinya Younghoon benar-benar memfokuskan perhatiannya pada setiap kata di buku miliknya.

Ia baru saja ingin membalik halaman berikutnya ketika Juyeon masuk ke dalam kamar dengan setelan piyama navy blue sembari memasang wajah cemberut. Pria berhidung bangir itu mulai menghampirinya. Lantas menjatuhkan tubuhnya dan mendekap erat tubuh suaminya yang tadinya tengah duduk menyandar di atas kasur mereka.

Oleh sebab itu, Younghoon memilih untuk menaruh bukunya di atas nakas dan memposisikan kedua tangannya untuk melingkar di pinggang milik yang lebih muda yang saat ini sedang duduk di atas pangkuannya sembari menyamankan kepalanya di depan dadanya.

"Kenapa sih, dek?" Tanya Younghoon memecah keheningan diantara mereka. "Eh, Hyunjoon mana? Udah tidur di kamarnya belum?" Paniknya.

Surai biru milik Juyeon bergerak ke kanan dan ke kiri secara beraturan, "Nggak tau," Gumamnya lemah. Lagi-lagi ia mendorong kepalanya untuk mencari sisi yang dirasanya hangat dan nyaman untuknya. "Hyunjoon ada di rumah Chanhee, mau nemenin dedek bayi, katanya."

Hingga tiba-tiba Juyeon merasakan kepalanya sedikit-dipaksa-untuk mendongak ketika jari milik suaminya itu perlahan mengangkat dagunya.

Awalnya Younghoon kembali dibuat salah fokus melihat kedua mata milik istrinya. Belum lagi pipi gembilnya yang selalu nyaman untuk dicubit gemas olehnya. Kemudian, ia langsung menggelengkan kepalanya agar bisa kembali mengingat akan tujuannya melakukan hal ini.

"Dek, ini tuh udah malem, lho. Chanhee sama kak Sangyeon itu punya anak kecil yang harus mereka urus. Kasian kan, kalau seandainya Sunwoo lagi rewel gitu terus ditambah sama kehadiran Hyunjoon," Deru Younghoon seraya menangkup kedua pipi istrinya dengan lembut.

"Aku tadi pengen Sunwoo yang nginep di sini, tapi Chanhee-nya malah maksa biar Hyunjoon aja yang nginep di tempat mereka." Juyeon mengelus tangan suaminya yang berada tepat di pipinya. "Sepi ya, mas?" Gumamnya sepelan mungkin.

Younghoon tersenyum tipis mendengar gumaman istrinya yang terdengar lirih di telinganya. Walaupun sebenarnya ia lumayan terbiasa berduaan dengan Juyeon di rumah sebesar ini, tetap saja kehadiran Hyunjoon memberi warna tersendiri bagi keluarga kecilnya.

Terutama untuk Juyeon.

"Sunwoo itu masih kecil, dek. Nggak boleh ke pisah sama ibunya," Ucap Younghoon seraya terkekeh kecil. Kali ini mulai bergerak untuk melepas kacamata yang tadi bertengger apik di atas hidungnya. Namun, pergerakan Juyeon yang menahan tangannya membuat atensi Younghoon terarah sepenuhnya kepada istrinya itu.

"Jangan di lepas, ih!" Juyeon menundukkan kepalanya. Kemudian, tanpa aba-aba kembali menubruknya dan memeluknya untuk yang kesekian kalinya. "Mas ganteng pakai itu." Lagi-lagi bergumam dengan suara pelannya.

Si pria Kim tertawa geli mendengarnya. Ia membetulkan posisi istrinya menjadi benar-benar terlihat seperti memeluknya dan dagunya ia tumpukan di atas kepala yang lebih muda. "Mau jemput Hyunjoon, nggak?" Tawarnya.

Juyeon tersenyum, kemudian mengangguk semangat mendengarnya. "Elus-?" Cicitnya sedikit malu akan permintaannya sendiri.

Younghoon yang terbilang paham akan maksud Juyeon, beralih mengelus puncak kepala milik yang lebih muda. Sesekali ia menciumi rambut dengan wangi shampoo yang khas milik sang istri.

"Punggung juga!" Pekiknya sembari mengarahkan tangan Younghoon yang tadinya digunakan untuk mengelus kepalanya ke arah punggungnya sendiri. "Mas, jangan digelitikkin-aduh, hiks, geli!" Gerutunya yang entah menahan tangisannya atau sedang menahan tawanya.

Juyeon merasa kesal dengan kebiasaan suaminya yang sering sekali membuatnya geli seperti ini. Tapi, di samping itu, Juyeon juga senang diperlakukan sebegininya oleh Younghoon. Dia pikir beginilah cara seorang Kim Younghoon untuk menyampaikan rasa cintanya kepadanya.

.
[Tbc]
.

Inspired by "Younghoon with eyeglasses."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moira +BbangjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang