Hari ini Younghoon terpaksa membawa Hyunjoon untuk ikut pergi ke kantornya. Juyeon tadi pagi harus pergi mendadak menemui ibunya sendiri yang katanya kewalahan dengan pekerjaannya.
Awalnya Juyeon bersikukuh ingin membawa Hyunjoon bersamanya, akan tetapi Younghoon menolaknya dengan halus. Dia mencoba menenangkan istrinya yang dilanda kebingungan dengan membawa-bawa Kevin-yang bekerja sebagai bawahannya-untuk mengasuh Hyunjoon jika sewaktu-waktu Younghoon ada rapat mendadak. Hingga pada akhirnya Juyeon mengalah akan argumen suaminya dan merelakan Hyunjoon untuk dibawa oleh sang suami.
Pagi harinya suasana kantor dibuat heboh akan kedatangan Pak Younghoon yang ternyata tidak sendiri. Pria itu dengan percaya diri membawa Hyunjoon di gendongannya sembari sesekali memberikan senyum hangat ke arah para pekerja lain yang lewat di depannya.
"Wah, Pak Younghoon bawa anak. Namanya siapa, Pak?" Tanya Kevin yang baru saja keluar dari lift dan langsung menghampiri atasannya tersebut.
Kevin menatap penuh gemas ke arah bocah yang tengah di gendong Younghoon tersebut. Hyunjoon kini memakai jaket tipis berwarna gabungan antara pastel dan sebuah topi baret berwarna hitam. Juyeon memang pandai sekali memberi sentuhan pakaian yang cocok untuk anak seusia Hyunjoon. Membuat anak itu jauh berkali-kali lipat lebih menggemaskan.
Terutama saat ini Hyunjoon seakan tidak ingin lepas dari gendongan sang Ayah.
"Kebetulan ada kamu di sini, bisa bantu jagain Hyunjoon sebentar? Saya ada keperluan penting bareng klien dari perusahaan luar. Dan ini makanan sama susu Hyunjoon, kalau dia lapar ajak aja ke café depan. Soal biaya kamu pakai ini," Ujarnya sembari menyerahkan Hyunjoon ke gendongan Kevin yang masih belum mengerti akan maksud ucapan atasannya yang kini tengah menyerahkan kartu miliknya kepada Kevin.
"P-Pak-"
"Terima kasih buat bantuan kamu, ya! Kalau begitu saya permisi. Hyunjoon, papah tinggalin sebentar, ya? Nanti papah jemput lagi," Pamit Younghoon seraya mengelus pelan surai abu-abu milik anaknya itu sebelum akhirnya pergi memasuki lift.
Sementara itu, Kevin tersenyum getir. Mata sipitnya menatap langsung ke arah Hyunjoon yang ternyata ikut menatapnya dengan ekspresi penuh tanya, "Aduh, Pak Younghoon ada-ada aja. Gue mana ngerti cara ngurusin bocah."
. [Moira] .
Sudah hampir beberapa jam sejak Kevin ditugaskan untuk mengasuh Hyunjoon. Meskipun awalnya ia berpikir jika Hyunjoon akan rewel dan membuatnya repot, akan tetapi asumsinya tersebut tidak benar adanya. Hyunjoon banyak bicara, walaupun Kevin sendiri tidak terlalu mengerti akan ucapan bocah seumuran Hyunjoon yang masih kurang fasih dalam berbicara. Dan bocah itu lumayan penurut sejauh ini.
"Uncle Kevin mau?" Tanya Hyunjoon seraya menyodorkan sendok es krimnya kepada Kevin.
Kevin menggeleng. Salah satu tangannya merogoh sebuah tissue basah yang ada di dalam tas milik Hyunjoon dan langsung menyapu noda es krim yang ada di pipi gembil milik bocah itu, "No, Hyunjoon. Es krim itu untukmu," Tolaknya halus. Lagipula Kevin sendiri kurang menyukai es krim.
"Ini enak tau!" Pekiknya setengah berteriak. Untungnya pada jam-jam kerja seperti ini suasana café tidak terlalu ramai sehingga tidak menggangu. Walaupun ia sendiri berpikir jika tidak mungkin ada orang yang terganggu akan ulah menggemaskan bocah ini.
Terutama saat mereka tau akan siapa Ayah dari sosok bocah yang saat ini sedang diasuh olehnya.
Kevin melirik ponselnya yang menyala dari atas meja, "Ayahmu sepertinya sudah selesai. Hyunjoon mau tetap di sini atau ketemu Ayah?" Tawar Kevin yang kini telah bangun sepenuhnya dari kursi.
"Mau ketemu papah! Uncle, gendong!" Pintanya dengan kedua tangan mungil miliknya yang terulur tepat ke arah Kevin.
Yang lebih tua mengangguk paham, ia langsung mengangkat kembali Hyunjoon beserta dengan tas miliknya dan melangkah pergi ke luar dari café.
. [Tbc] .
Visualisasi Hyunjoon:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku bingung mau deskripsiin warna bajunya itu kek gimana :(