Sesuai dugaan Younghoon, Hyunjoon langsung sakit sehabis dibawa hujan-hujanan bersama Kevin. Younghoon sebenarnya ingin memarahi Kevin, tapi pria itu sadar kalau ini juga bukan murni kesalahan Kevin. Dia sadar kalau dirinya juga bersalah karena terlambat menjemput Hyunjoon dan mengabaikan panggilan dari Kevin.
Awalnya Kevin memang ngotot ingin ikut menjaga Hyunjoon. Hitung-hitung sebagai tanggung jawab atas kelalaiannya. Namun, Juyeon justru menolaknya dan menyuruh Kevin agar pulang sebelum ia ikut sakit karena tertular flu dari Hyunjoon.
Maka dari itu, Younghoon sekarang ditugaskan untuk menjaga Hyunjoon di kamarnya sementara Juyeon menyiapkan bubur hangat untuk si kecil. Namun, hampir beberapa menit lamanya Juyeon hanya melamun sembari mengaduk bubur yang ada di dalam panci.
Younghoon yang baru saja keluar dari kamar beralih menatap penasaran ke arah sang istri. Awalnya ia berniat untuk mengambil patch penurun panas yang mereka sediakan di dalam lemari obat. Akan tetapi, melihat Juyeon hanya terdiam di dapur membuatnya tanpa sadar langsung berlari mematikan kompor sehingga mengundang gidikan kaget dari yang lebih muda.
"Hati-hati, dek. Bahaya tau nggak, biarin kompor nyala sedangkan kamu lagi nggak fokus kayak gini." Younghoon menyentuh pundak milik Juyeon. Kemudian, memposisikan lelaki itu agar berbalik menghadap ke arahnya. "Jujur sama mas, kamu lagi mikirin keadaan Hyunjoon atau ucapan Gyuri tadi?"
Nafas Juyeon tercekat. Pertanyaan yang suaminya lontarkan kepadanya terbilang sangat mengena. Meskipun memang memikirkan keadaan Hyunjoon jauh lebih penting, namun tetap saja yang selalu muncul lagi-lagi ucapan menyakitkan dari Gyuri terhadapnya tadi.
"Orang-orang nggak suka ya kalau aku jadi istri kamu, mas?" Juyeon menunduk. Berusaha menyembunyikan kedua maniknya yang mulai berair. "Aku makin mikir kalau aku itu nggak pantes buat jadi istri kamu. Orang-orang nggak suka hubungan kita atau mereka nggak suka sama aku?"
"Siapa yang ngomong kayak gitu?!" Younghoon tersadar. "Maaf, aku nggak bermaksud buat bentak kamu." Sesalnya yang langsung memeluk tubuh Juyeon erat.
Telapak tangannya mengelus lembut surai milik yang lebih muda, "Jangan nangis. Walaupun kamu gemesin banget kalau nangis tapi kalau kamu nangisnya karena dengerin ucapan orang lain, aku nggak suka. Air mata kamu tuh terlalu berharga buat nangisin orang kayak gitu. Biarin aja mereka mau ngomongin apa, kamu punya mas, mas punya kamu. Kamu nggak sendirian. Ada banyak orang yang sayang sama kamu! Heran ya aku, kamu nggak pernah buat salah dan nggak pernah ngatain orang lain, kenapa mereka hobi banget bikin kamu kepikiran hal jelek kayak gini? Emang mereka itu udah ngerasa kalau pemikirian mereka lah yang paling bener gitu?!"
Juyeon tertawa pelan mendengar celotehan suaminya. Padahal dia yang jadi objek kebencian dari orang-orang, kenapa malah suaminya yang bereaksi berlebihan karena hal itu?
"Dek, aku nggak bercanda. Tapi, kalau dengan itu kamu ketawa-nggak apa. Kamu jangan sedih-sedihan mulu. Bingung aku, kok kamu sensitif banget akhir-akhir ini? Kamu lagi ngisi apa gimana?" Tanya Younghoon seraya tersenyum geli. "Udah kan, sedihnya? Kamu bawain buburnya ke kamar Hyunjoon, gih. Aku nyari patch penurun panas dulu di lemari obat."
Setelah sebelumnya mengusak rambutnya hingga berantakan, dilanjutkan dengan mencuri kecupan singkat pada bibirnya, Younghoon lantas beranjak dari tempatnya. Meninggalkan sosok Juyeon yang saat ini terdiam sehabis mendengar perkataan suaminya tadi.
Apa iya dia hamil?
.
[Tbc]
.double up pas mv keluar, yay or nay? :'D
![](https://img.wattpad.com/cover/232624971-288-k846896.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moira +Bbangju
FanfictionMas Younghoon sama Dek Juyeon udah nikah, tapi kok makin gemesin, sih? [Kim Younghoon - Lee Juyeon]