22

2.8K 428 53
                                    

Cukup lama Younghoon berjalan disekitar komplek perumahannya untuk mencari keberadaan sang istri. Hingga langkah kaki pria itu terhenti di depan sebuah taman bermain khusus anak-anak begitu retinanya tanpa sengaja melihat istrinya berjalan tidak jauh dari tempatnya berhenti.

Juyeon mengangkat kepalanya. Gurat terkejutnya terpancar melihat Younghoon nampak kacau sebelum akhirnya berjalan menghampirinya.

"Kamu kemana aja, Dek?" Tanyanya dengan nafas yang terputus-putus. Pria itu langsung mendekap tubuh Juyeon dengan sangat erat, lagi-lagi kekhawatirannya membuat Younghoon hampir saja memarahi Juyeon lantaran pergi tanpa pamit terlebih dahulu kepadanya. Younghoon sangat bersyukur kali ini jauh lebih bisa untuk mengendalikan emosinya dibandingkan sebelumnya.

Juyeon sama sekali tidak mengeluarkan suara. Kepalanya ia sandarkan tepat didepan dada suaminya. Suara dentuman jantung yang terbilang sangat cepat terdengar sangat menenangkan untuknya. Sehingga Juyeon perlahan mulai tersenyum dan berangsur menciptakan sedikit jarak diantara mereka.

"Aku pengen minta sesuatu—" Juyeon menggigit bibirnya sendiri. Mata kucingnya bergerak ke samping, menghindari tatapan penuh tanya dari dominannya. "—boleh?" Tanyanya, ragu.

Sesaat Younghoon terpaku mendengar nada keraguan yang keluar dari mulut Juyeon. Selalu seperti ini memang. Istrinya ini terlalu sungkan untuk meminta apapun darinya meskipun Juyeon tau kalau Younghoon pasti akan mengabulkan apapun keinginannya. Ia terlalu malu untuk mengutarakan semua permintaannya, bahkan kepada Younghoon yang sekarang berstatus sebagai suaminya sendiri.

Kedua tangan milik sang dominan berpindah ke atas bahu Juyeon. Sedikit menunduk sebelum akhirnya tersenyum memandangi wajah merona istrinya yang terlihat begitu menggemaskan saat sedang malu-malu kepadanya.

"Minta apa, hm?" Derunya selembut mungkin. Sungguh, Younghoon berani bersumpah setelah melihat wajah bayi milik Juyeon, orang-orang mungkin akan berpikir dua kali untuk memarahinya. Mertuanya memang benar, dia sangat beruntung karena mampu membuat Juyeon jatuh hati kepadanya.

Juyeon menelan ludahnya gugup. Mulut kecilnya terbuka, dengan tergagap dan penuh keraguan Juyeon lantas mengutarakan isi pikirannya saat ini sebagai permintaannya.

"Aku mau Gyuri kerja lagi di kantor kamu."

Sesuai dengan ekspektasinya, Younghoon langsung membisu. Ekspresi pria itu berubah seketika. "Dia yang nyulik kamu? Bilang ke aku, apa yang bikin kamu yakin kalau aku bakal nurutin permintaan kamu yang satu ini? Jawabannya udah bisa kamu tebak, aku nggak akan mempekerjakan dia lagi di kantor aku setelah kemaren dia bikin kamu sedih."

"Mas, aku mohon," Pinta Juyeon memelas. Akan tetapi, Younghoon seakan berpura-pura tidak mendengarnya.

"Kamu kasihan sama Gyuri?"

Juyeon tidak menjawab pertanyaan lagi. Sehingga Younghoon memberikan dengusan beratnya ketika Juyeon memasang wajah seperti anak kucing yang minta di adopsi kepadanya. Membuat Younghoon mulai ragu dengan keputusannya sendiri.

"Mas," Panggil Juyeon dengan nada semerdu mungkin. "Terima dia, ya?" Pinta Juyeon sekali lagi.

Sudut-sudut bibirnya tertarik ke atas, membentuk sebuah kurva serupa dengan senyum lebar bersamaan dengan matanya yang telah membentuk sebuah lintasan bulan sabit ketika melihat Younghoon menganggukkan kepalanya.

"Kamu yakin nggak nyesel udah minta ini ke aku, Dek? Kamu tau sendiri kalau Gyuri itu suka sama aku. Kamu nggak cemburu gitu?"

Juyeon menggelengkan kepalanya, "Aku percaya sama kamu, kok. Maaf ya, aku udah egois sama kamu soal ini."

Younghoon tersenyum tipis, salah satu tangannya kini menggenggam tangan Juyeon. "Mau pulang dulu atau beliin makanan buat Hyunjoon? Atau dedek bayi lagi mau sesuatu gitu?" Tawarnya sembari terus berjalan menyusuri jalanan di komplek dengan bergandengan tangan dengan istrinya.

"Mau roti bakar," Gumam Juyeon sangat pelan. Begitu Younghoon menolehkan matanya Juyeon langsung menundukkan kepalanya.

"Di depan sana kayaknya ada, deh. Kamu yakin kuat buat jalan?" Juyeon mengangguk samar. Younghoon terlalu berlebihan, padahal Juyeon masih merasa seperti biasa walaupun kini bisa dibilang ia sudah berbadan dua.

.
[Tbc]
.

Beliin empek-empek ama cimol dong, Mas ...

Moira +BbangjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang