19

2.9K 452 55
                                    

Juyeon menggigit bibirnya; kebiasaan yang sering ia lakukan ketika merasa panik. Pria itu sedari tadi memeriksa ke setiap lemari yang ada di dapur. Berusaha mencari dimana letak plastik yang kemarin ia dapatkan dari minimarket. Juyeon lupa kalau kertas berisikan nomor telepon dari pria yang semalam mencegatnya ternyata masih berada di dalam plastik tersebut.

Rasa takut melanda benaknya, bagaimana jikalau Younghoon menemukan kertas itu dan berpikir yang tidak-tidak terhadapnya? Meskipun Juyeon tidak tau apa-apa mengenai apa yang terjadi tadi malam.

Younghoon menatap Juyeon yang sedang duduk berjongkok di depan lemari dari lantai atas. Pria itu membenarkan letak kerah jasnya. Niat ingin menghampiri Juyeon agar istrinya itu memasangkannya dasi seperti yang biasa dilakukannya setiap Younghoon ingin ke kantor, urung dilakukan. Pada akhirnya, ia lebih tertarik untuk memperhatikan gerak-gerik istrinya yang terbilang lumayan mencurigakan itu.

Menit demi menit berlalu, jika Younghoon tetap diam seperti ini bisa-bisa ia terlambat pergi bekerja. Lagipula, sedari tadi Juyeon sepertinya tidak terlihat ingin berhenti mencarinya. Dan itu membuat Younghoon merasa kalau kertas yang kemarin ia robek itu ternyata sangat berharga bagi istrinya. Hingga akhirnya, Younghoon memutuskan untuk berjalan menuruni tangga dan menghampiri sang istri yang sepertinya masih belum sadar akan kedatangannya.

"Dek," Panggil Younghoon pelan. Pria itu tergerak untuk memeluk tubuh istrinya dari belakang. Sembari melingkarkan kedua tangannya di perut rata Juyeon, Younghoon kemudian meletakkan dagunya di atas bahu sempit milik sang istri. "Nyari apa?"

Namun, Juyeon justru melakukan hal yang sebaliknya. Pria dengan mata menyerupai kucing itu langsung melepaskan pelukan Younghoon dan berdiri sedikit lebih jauh dari sang suami. "Nggak ada. Aku nggak lagi nyari apa-apa, kok."

Younghoon menatap penuh atensi ke arah Juyeon. Sedikit rasa bingung hinggap di benaknya. Juyeon hari ini nampak menghindarinya dan sekarang pria itu justru membohonginya, entah dengan alasan apa.

"Jangan bohong," Deru Younghoon datar. Juyeon mengangkat kepalanya yang tadi menunduk. Terkejut mendengar nada bicara Younghoon yang terdengar seperti orang yang sedang marah.

"Aku nyari plastik belanja kemaren," Sahut Juyeon pelan. Ia tidak bisa dibentak, perasaannya terlalu halus untuk menerima amarah dari orang lain. Bahkan kedua orang tuanya pun tidak pernah memarahinya. "Maaf."

Younghoon menarik nafas panjang. Walau bagaimanapun, ia sudah berjanji kepada orang tua Juyeon agar tidak memperlihatkan emosinya kepada Juyeon. Ini hanya masalah kecil, pikirannya menolak untuk mempercayai seluruh asumsi buruknya. Younghoon takut jikalau cemburu buta yang ia alami ini akan menghancurkan rumah tangganya kelak.

"Plastik yang kamu cari itu udah aku buang ke tempat sampah di depan, Dek. Emang kamu nyari ada disitu? Ada benda penting emang?" Ucapan Younghoon melembut. Pria itu tersenyum tipis. Saat ini ia sedang berusaha agar Juyeon tidak terbawa pikiran akan sikapnya beberapa menit tadi.

"Oh, nggak ada. Takutnya belanjaan aku kemaren belum kamu taruh ke dalem lemari aja. Jadi rencananya pengen aku susun gitu, Mas." Juyeon memasang wajah tersenyum paksanya. Ia sendiri sedang berupaya agar Younghoon tidak curiga akan apa yang ia lakukan saat ini.

"Kamu duduk dulu, ya. Aku udah bikinin kamu sarapan. Ngomong-ngomong Hyunjoon belum bangun tidur, jadi kita sarapannya berdua aja, ya?"  Ucap Juyeon seraya mendorong pelan tubuh Younghoon dan mendudukkannya di atas kursi. Sementara ia pergi ke dapur dan membuat susu sebagai pendamping makanan untuk sarapan mereka.

Younghoon menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Pada akhirnya emosinya akan selalu menghilang begitu melihat sikap hangat Juyeon kepadanya.

Meskipun tidak bisa dibohongi jikalau Younghoon kecewa ketika Juyeon lebih memilih untuk membohonginya tadi.

.
[Tbc]
.

Kita mulai chap-chap seriusnya (walaupun aku nol besar kalau disuruh bikin chap serius).

Mari menebak siapa pihak ketiganya, selain Mbak Gyuri.

Mari menebak siapa pihak ketiganya, selain Mbak Gyuri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moira +BbangjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang