04

4.8K 631 70
                                    

Di hari libur seperti ini dimanfaatkan Younghoon untuk bermain bersama keluarga kecilnya. Meski hanya dipekarangan rumah, namun rasanya jauh lebih menyenangkan. Terlebih tetangganya juga ikut andil dalam meramaikan suasana.

Juyeon tengah mengajak Hyunjoon bermain bola, sementara Chanhee sedang menggendong anaknya yang baru ia lahirkan sekitar seminggu yang lalu. Dan Younghoon bersama Sangyeon duduk di atas gazebo sembari mengobrol masalah pekerjaan.

Dalam kamus hidup Younghoon itu tidak ada kata libur. Malam ini lelaki itu akan pergi ke agensi untuk pemotretan. Pekerjaannya bukan hanya sebagai direktur utama dari perusahaannya sendiri, namun juga sebagai model yang kadang akan memakan jadwal tidurnya di hari libur.

Sebenarnya Younghoon tidak sengaja menjadi model. Pria tersebut dulu di ajak oleh seseorang untuk menjadi model ketika sedang berada di dalam café bersama Juyeon dan tengah memakan roti. Awalnya ia ingin menolak, namun melihat seberapa antusiasnya Juyeon akan pekerjaan itu membuat Younghoon mau tak mau harus menyetujuinya dengan syarat agar jadwalnya hanya dua hari, yakni saat hari libur.

Sedikit terbebani memang, akan tetapi pekerjaan itu tidak melelahkan. Hanya saja, Younghoon sedikit merasa tidak nyaman saja begitu flash kamera mulai menyoroti matanya dan beberapa staf maupun temen sepermodelan seakan menaruh perhatian berlebih kepadanya.

"Papah!" Hyunjoon berteriak dari arah gawang. Bocah itu langsung menghampirinya dan memeluk kakinya, "Bunda sakit! Bunda kesakitan! Papah tolongin-hiks-bunda!" Isaknya tidak jelas.

Younghoon yang terlampau panik langsung berlari menghampiri istrinya sembari menggandeng tangan mungil milik anaknya. Juyeon jatuh terduduk di atas rumput sembari mencengkram kuat kepalanya. "Kamu kenapa? Pusing lagi?" Tanyanya khawatir.

"Kaki aku nggak kuat berdiri," Sahutnya lemah. Younghoon lantas mengangkat tubuh Juyeon dan membawanya ke dalam rumah. "Kak, gue duluan ke rumah ya!" Pamitnya kepada Sangyeon dan Chanhee.

Kedua pasangan suami istri itu juga memutuskan untuk pergi ke rumah mereka. Mereka juga punya kesibukan lain. Lagipula, Sunwoo juga sedari tadi terus menangis. Mereka takut itu akan mengganggu Juyeon nantinya.

.
[Moira]
.

"Kamu tuh nggak boleh capek. Imunitas kamu itu lagi rendah banget. Suhunya juga terlalu dingin di luar, pokoknya kamu nggak boleh sakit lagi. Inget ucapan dokter kemaren."

Juyeon mencebik, "Aku mau main sama Hyunjoon, kasian dia main di rumah terus." Gerutunya dengan wajah murungnya.

Younghoon mendengus pelan, "Aku turun ke bawah dulu. Kamu sama Hyunjoon mau makan apa?"

"Papah mau susu!" Pekik bocah itu yang kini tengah tidur di sisi kasur sebelah Juyeon. Younghoon menganggukkan kepalanya, dia beralih menatap Juyeon. "Dek?"

"Mas jangan marah, ya?" Cicitnya seraya menarik selimut hingga hampir menutupi keseluruhan wajahnya. Bahkan, Hyunjoon pun sudah tenggelam di bawah selimut karena ulah Juyeon tersebut.

"Astaga, dek. Marah kenapa, sih? Aku tuh cuman ngasih nasehat ke kamu biar jaga kesehatan. Entar kalau kamu sakit, aku sama Hyunjoon siapa yang ngurus?"

"Iya, maaf." Gumam Juyeon pelan.

"Kamu tunggu disini, biar aku ambilin makanan ke bawah. Oh iya, itu Hyunjoon nggak apa di bawah selimut gitu?" Juyeon langsung menarik selimutnya kembali. Kemudian, mendengus lega ketika menemukan Hyunjoon tengah tertidur.

"Buatin aja susunya, mas. Bentar lagi juga bakal bangun kayaknya." Saran Juyeon.

"Kamu masih lemes nggak?" Tanya Younghoon memastikan. Juyeon lantas menganggukkan kepalanya, "Sedikit."

Younghoon baru saja ingin keluar dari kamar mereka, namun Juyeon kembali memanggil namanya sehingga niat untuk menutup pintu urung ia lakukan.

Pria itu berseru panik ketika Juyeon berjalan menghampirinya dengan langkah terseok. Lagi-lagi niat awalnya terhenti ketika Juyeon menubruknya dan langsung menggapai bibirnya dengan bibirnya sendiri. Kemudian, selang beberapa detik ia berangsur menjauh. Namun, sayangnya Younghoon sudah terlebih dahulu menahan tengkuknya dan kembali membalas pagutan tersebut dengan sedikit terburu-buru.

"M-mas—" Juyeon hanya berharap jika Hyunjoon tidak akan bangun akibat ulah mereka saat ini.

.
[Tbc]
.

Moira +BbangjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang