Edinburgh, musim semi tahun 2000
Laki-laki itu berdiri di depan Harry tanpa selembar benangpun menutupi tubuhnya.
Seketika Harry membelalakan mata, tapi tak ada sedikitpun suara yang keluar dari mulutnya. Tatapannya menjelajahi rambut si laki-laki yang masih basah, lalu turun pada dada dan perutnya, dan berhenti pada sesuatu diantara selangkangannya.
Harry terhenyak. Jantungnya berdesir. Bukan. Bukan karena gejolak birahi, tapi tiba-tiba saja dia merasa takut. Sebuah rasa takut yang aneh.
Sambil berusaha mencerna apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dirinya, Harry bangkit dari tempat tidur dan berdiri menghadap laki-laki itu.
Laki-laki itu bukan orang asing. Dia adalah Michael Timberland, salah satu dosen populer di kampus yang telah menjalin affair rahasia dengannya selama sebulan belakangan. Affair rahasia, Harry ingin tertawa mendengarnya. Tapi memang begitulah mereka.
Hubungan semacam ini bukanlah hubungan yang bisa diwartakan pada orang-orang dengan bergandengan tangan atau kencan romantis seperti halnya pasangan kekasih pada umumnya.
Tapi bahkan Michael bukanlah kekasihnya. Dia tidak menyebut kedekatan mereka sebagai hubungan dua orang yang saling mencinta. Dia tidak mencintai Michael. Michael adalah dosennya yang berusia hampir 35 tahun. Dan mereka hanyalah dua orang lelaki.
Harry meyakinkan diri kalau dia sama sekali tidak memiliki perasaan romantis pada Michael. Dia suka padanya, tapi tidak dalam konteks seperti itu. Michael hanyalah seseorang yang lebih dewasa, lebih keren, lebih berpengalaman dalam segala hal. Seseorang yang bisa mengajarinya bercinta, atau sebagai pelarian yang bisa mengisi kehampaan asing di dalam otaknya. Dia bisa dengan jumawa memamerkan hal ini pada teman-temannya di kampus 'hei, aku mengencani dosen paling tampan, paling seksi, paling cerdas'.
Ah, siapa yang tidak akan iri padanya? Semua mengidolakan Michael. Dan Harry yakin kalau banyak siswi di sekolah yang membayangkan Michael dalam mimpi basah mereka dan berharap bisa dekat dengan sang guru Casanova.
Sedangkan sekarang, sang guru Casanova tengah berdiri di hadapannya, bertelanjang utuh hanya untuknya, seperti memberikan janji akan kenikmatan duniawi hanya dengan satu anggukan kepala darinya.
Dia punya kuasa.
Apalagi yang kurang dari affair rahasia yang penuh dosa ini?
Ini hanyalah affair. Mungkin saat dia telah mendewasa nanti, dia akan mengenang momen ini sambil tertawa-tawa. Namun, tetap saja, bagian lain dalam lubuk hatinya yang jauh, Harry bertanya-tanya. Apakah dia benar-benar menginginkan hal ini?
Ini adalah malam ulang tahunnya ke 17.
Tapi dia tidak ingin merayakan apapun. Tidak bersama teman-temannya. Atau dengan siapapun.
Dia ingat, Joe, Ryan dan kawan-kawannya yang lain telah mengelu-elukan pesta kecil yang akan mereka adakan di salah satu villa pribadi milik keluarga Harry. Tentu saja mereka semua ingin merayakan ulang tahun Harry Edward Styles, salah satu siswa paling populer di St. Joseph College (ini juga yang menyebabkan Harry lebih mudah memerangkap Michael dalam affair membahayakan itu, sebab Harry juga bukan siswa biasa). Mereka akan menyewa beberapa penari striptease, menyediakan weed dan minuman paling mahal di Edinburgh.
Itulah yang mereka rencanakan.
Tapi Harry punya rencana lain. Dia sudah 17 tahun. Dia ingin melakukan hal lain. Hal baru, dan berbahaya. Yang mana saat ini hanya Michael yang bisa memberikannya.
Tapi, lagi-lagi sisa kesadarannya bergema nyaring di kepalanya; apakah dia yakin akan melakukan ini?
Sisi lain kepalanya menjawab, kenapa tidak? Dia sudah legal. Michael telah menyewa sebuah kamar hotel yang mewah untuk malam pertama mereka. Bahkan sebelum mereka terdampar di kamar hotel itu sekarang, Michael membawanya makan malam di Restoran Martin Bruisse -resto mahal di Edinburgh. Semua berjalan lancar, dan sempurna. Selama perjalanan dari restoran ke hotel, mereka berciuman di dalam mobil Michael, di dalam lift yang sepi, di lorong hotel, dan melanjutkannya di dalam kamar hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Brother | Zarry
Fanfiction(Completed)- ketika Ibunya menikah dengan laki-laki dari keluarga Malik, Harry tidak pernah menyukai siapapun dari keluarga barunya, terutama kakak laki-lakinya, Zayn. Keduanya mengalami perjalanan berliku sebagai Styles dan Malik demi mencapai keha...