Empat

323 35 33
                                    

Sejak pertama, Harry tak terlalu senang ketika Ibunya menikah dengan Yaser Malik. Pada waktu itu umurnya baru 13 dan Gemma 16 tahun. Rasa tidak senangnya hanya dikarenakan dia takut Ibunya membagi kasih sayang secara berbeda pada keluarga barunya. Harry hanya terbiasa berbagi dengan Gemma. Ibunya selalu mencurahkan perhatian pada mereka berdua sejak Ayah mereka meninggal beberapa tahun sebelumnya. Alasan-alasan sepele seperti 'bagaimana kalau Ibu tak memperhatikanku lagi? Bagaimana kalau dia lebih sibuk dengan keluarga Malik?' dan kecemburuan yang kekanakan lainnya. Harry masih remaja dan dia tidak begitu lihai menghadapi rasa takut berlebihan akan hilangnya cinta dari orang yang paling dekat dengannya.

Dulu, Gemma sering bilang padanya kalau dia juga tidak terlalu dekat dengan Malik, tapi mungkin karena Gemma lebih dewasa dan bisa mengontrol emosinya dibanding Harry, dia tetap terlihat baik-baik saja. Sedangkan Harry cenderung bersikap frontal.

Dia dan Gemma bertemu pertama kali dengan keluarga Malik di awal musim semi pada tahun 1996 dalam jamuan makan formal di kediaman keluarga besar Styles. Zayn adalah anak tunggal dan saat itu sedang kuliah di Universitas Standford. Dia berdiri di samping Tuan Malik yang sama-sama bertubuh tinggi dan besar, mengenakan setelan jas terbaik dari Armani berwarna hitam dengan sepatu yang juga berwarna hitam mengkilat. Harry berpikir kalau laki-laki itu diberkahi para dewa.

Zayn adalah segala definisi dari kerupawanan para dewa yang diturunkan dalam wujud serupa manusia, begitu kesan pertama dalam benak Harry. Kesan secara fisik. Kulitnya berwarna coklat muda, rambut hitam yang disisir rapi ke belakang dengan beberapa lembar rambut menjuntai di dahinya. Secara keseluruhan, Zayn dan ayahnya tampak sangat elegan dan keluarga Styles menyambutnya dengan penuh suka cita.

Harry tak pernah membayangkan kalau Ibunya akan memilih seorang lelaki keturunan Pakistan sebagai pendamping hidup setelah Styles. Dia tidak pernah mempermasalahkan perbedaan fisik –Ibunya telah mendidiknya dengan benar dan menjauhkannya dari perilaku rasis. Dia berjanji untuk bahagia jika Ibunya juga bahagia dengan siapapun yang dipilihnya. Harry hanya tidak tahu bagaimana seharusnya menyikapi pernikahan Ibunya, dan menerima kehadiaran orang-orang asing di dalam rumahnya, kemudian harus menyebut mereka sebagai Ayah dan Kakak. Dia masih sangat muda, dan dia tidak terlalu memahaminya.

Pernikahan Ibunya dilakukan dengan sederhana. Dan Harry tahu kalau sejak itu hidupnya akan berubah drastis. Ibunya tampak sangat cantik dan bahagia di samping suami barunya. Dan pada malam hari setelah pernikahan itu, Harry membuka barang-barang lamanya di dalam kardus. Barang yang dia kumpulkan sejak kecil saat Ayahnya masih hidup. Ada robot plastik yang sudah kucel dan tangannya tinggal sebelah, rajutan topi wol yang belum selesai, dan sepatu kecil yang dia pakai saat berumur 5 tahun. Ada juga album photo yang sudah tidak begitu jelas –foto-fotonya saat bayi sampai balita, bersama Ibu dan Ayahnya. Kedua orangtuanya masih tampak sangat muda di foto itu.

Malam itu dia menangis sendirian mengenang Ayahnya.

"Kuharap kita bisa menjadi teman yang baik, Harry" itu kalimat dari Zayn yang paling diingat Harry saat mereka berkenalan. Dan memang Zayn membuktikan ucapannya dengan berupaya keras bersikap sangat manis padanya dan juga Gemma. Kadang-kadang, usahanya untuk memenangkan hati mereka terlihat absurd dan lucu. Misalnya, ketika liburan musim panas pertama mereka, Zayn menginisiasi liburan keluarga ke kabin di dekat danau agar mereka bisa berenang. Ternyata, Zayn sendiri tak bisa berenang.

Zayn tinggal di apartemen mewah yang terdekat dengan Universitas Stanford di California. Dia hanya pulang saat liburan ke rumah keluarga besarnya. Kadang-kadang dia menghabiskan separuh waktu liburnya bersama keluarga Styles. Mengamati gaya hidup siswa seperti Zayn yang sudah mandiri, membuat Harry kagum sekaligus iri. Suatu hari nanti, dia ingin meninggalkan rumah dan hidup sendiri di apartemen atau bahkan membeli rumah sendiri sambil kuliah. Dia harus sabar beberapa tahun lagi sampai umurnya cukup legal untuk menentukan jalan hidup orang dewasa seperti Zayn.

Dear Brother | ZarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang