Ketika Zayn berusia 13 tahun, bibinya meminta dia berdandan dengan rapi –kemeja, celana kain dan sepatu pentovel hitam. Rambutnya disisir dengan rapi, tubuhnya disemprot body spray beraroma buah-buahan. Zayn sudah tidak menyukai aroma buah-buahan, tapi dia belum sempat membeli parfum baru. Dia ingin berpindah ke aroma yang menurutnya lebih dewasa, lebih maskulin.
Setelah semua rapi, bibinya membawa Zayn ke ruang tamu dimana dia melihat seorang perempuan dewasa berusia sekitar 30 tahun, berkulit putih bersih, rambutnya yang kecoklatan disanggul kecil, dan senyuman memikat yang menyejukkan. Perempuan itu bersalaman dengan bibinya, kemudian bibinya memperkenalkan Zayn padanya. "Z, ini guru les piano baru kamu" kata bibinya.
Zayn tidak pernah bertemu perempuan dewasa seatraktif itu selama hidupnya. Teman-temannya di sekolah hanya sekumpulan abege-abege labil bau kencur dengan kawat gigi dan make up menor yang membuatnya ingin ketawa ketimbang naksir. Sedangkan guru les pianonya berdandan dengan sederhana, kulitnya lembut, tubuhnya memancarkan wewangian khas dan ada semacam aura yang menenangkan saat berlama-lama ngobrol dengannya.
Tidak jauh berbeda dengan apa yang dia rasakan saat bersama ibunya dulu. Kalem dan membuatnya sangat nyaman.
Guru les piano tersebut adalah perempuan pertama yang dia taksir, yang membuat hatinya berdesir dan menginginkan sebuah sentuhan, yang membuat pipinya bersemu merah saat mereka duduk berdampingan di depan piano.
Setelah selesai belajar, kadang perempuan itu mengajaknya makan di luar, membelikannya es krim atau muffin coklat dengan taburan kacang almond. Mereka mengobrol banyak hal, mulai dari komik superhero kesukaan Zayn dan musik yang mereka dengarkan. Perempuan itu mendengarkan lagu yang diputar Zayn di dvd player di rumahnya dan memuji kalau Zayn memiliki selera musik yang keren.
Perempuan itu mengusap remah-remah roti di bawah bibirnya dengan sapu tangan sambil mencertakan tentang anak laki-lakinya yang masih balita.
Saat itu pula Zayn mengalami patah hari pertamanya. Perempuan itu sudah berkeluarga. Ya tentu saja perempuan secantik dan semenarik itu sudah ada punya, pikir Zayn, dia merasa sangat bodoh. Tapi setelah perempuan itu mengatakan dia dan suaminya sudah bercerai, Zayn memiliki sedikit harapan. Mereka berciuman pertama kalinya, di bibir, saat perempuan itu pulang agak larut dan rumah Zayn kosong. Ciuman pertama Zayn. Tapi perempuan itu lekas meminta maaf, berulang kali, dan mengatakan kalau itu adalah kekhilafan yang sangat besar.
Zayn tidak ingin patah dengan menyedihkan, dan sebagai ungkapan perasaannya, pada saat hari valentine dia memberikan bunga mawar merah yang diselipi tulisan serta sekotak coklat.
Perempuan itu menerima hadiahnya, tapi tampak tidak terlalu bahagia. Dia sepertinya mengerti apa yang dialami Zayn. Dia mengecup dahi Zayn dan berkata kalau suatu saat nanti Zayn akan bertemu seseorang yang tepat, yang lebih pantas untuknya. Lalu, sebulan kemudian, perempuan itu mengundurkan diri sebagai guru privatnya. Tak lama berselang, Zayn mendapatkan guru les piano baru, kali ini seorang perempuan tua berkacamata yang cerewet dan selalu membuat Zayn pontang panting mengikuti ucapannya yang kelewat cepat.
Zayn tidak pernah melupakan perempuan cantik itu. Dia telah menjadi bagian dari hidupnya yang indah. Sampai kemudian, saat di SMA, Zayn bertemu dengan Maura Swanson dan kisah cintanya yang rumit dengan gadis itu dimulai.
8 tahun kemudian, Zayn bertemu kembali dengan perempuan itu, karena ternyata dunia tidak seluas yang dia kira. Mereka bersitatap kaget, dan Zayn hampir tak bisa menyembunyikan wajah syoknya. Perempuan itu pun masih mengenalnya. Tapi mereka tak pernah membicarakan apapun yang terjadi di masa lalu. Zayn sudah dewasa, dan dia mengerti kalau dulu perasaannya hanyalah cinta monyet konyol yang lumrah dialami abege menjelang baligh. Dia masih mengagumi perempuan itu, tapi hanya itu saja. Walau tidak pernah membuat pernyataan secara langsung, tapi Zayn mafhum kalau dia akan membawa rahasia masa kecilnya ke liang kubur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Brother | Zarry
Fanfic(Completed)- ketika Ibunya menikah dengan laki-laki dari keluarga Malik, Harry tidak pernah menyukai siapapun dari keluarga barunya, terutama kakak laki-lakinya, Zayn. Keduanya mengalami perjalanan berliku sebagai Styles dan Malik demi mencapai keha...