Aku dan doi jadian

20 5 0
                                    

"Kak kok kakak dandanya lama banget sih kayak ibuk aja kalo dandan lama" celetuk adikku dan itu berhasil membuat ibuku membulatkan mata begitupun dengan aku. Sedangkan ayahku? Hanya menahan tawanya.
"Yeee bocah sd komen mulu" sahutku tak mau kalah.
"Tau kamu dek udah biarin namanya juga cewek" bela ibuku sambil mengambilkan nasi untuk ayahku.
"Oh gitu ya buk?" tanya adikku dengan polosnya sambil mengangguk anggukan kepalanya.
"Iya dek" jawab ibuku.
"Emang cewek kalo dandan lama ya?" tanya adikku lagi.
"Iya bener banget dek" jawab ayahku dengan sepontan.
"Ayahhhh" aku dan ibuku kompak melotot pada ayah.
"Pisss" ayah tersenyum malu sambil menganggkat jarinnya membentuk huruf 'v'.
"Nah lo ayah" adikku terkekeh.

Setelah sampai dari sekolah aku sudah di sambut dengan sahabatku.
"Haii guys" sapaku pada sahabatku
"Haii gmana udah siap buat ujian?" tanya vina.
"Bissmillah siap" jawabku mantap.
"Semangat buat kita semua ya" sahut yana sahabatku juga.
"Semangattt" ucap kami bersamaan.

######

Setelah pulang sekolah aku merebahkan badanku di kasur ternyamanku. Sambil memikirkan bagaimana hasil ujianku karna hari ini adalah hari terakhir aku ujian kelulusan dan aku berharap hasil ujianku memuaskan.
"Nakk" tiba tiba saja ibuku masuk ke kamarku.
"Eh ibuk masuk buk" aku merubah posisi ku yang awalnya berbaring menjadi duduk dan membersilahkan ibuku masuk.
"Gmana ujianya? Lancar?" tanya ibuku.
"Alhamdulilah buk lancar" jawabku.
"Emmm udah makan? Kalo belum makan dulu gih" ibu menyuruhku makan.
"Enggak buk aku udah makan tadi ibuk makan aja" tolakku halus karna aku sudah makan dikantin sebelum pulang.
"Ohhh yaudah ibuk tinggal ya kamu kalo mau istirahat silahkan" ibuku tersenyum padaku dan aku hanya mengangguk dan membalas senyuman ibuku.
Akupun merebahkan tubuhku kembali dan menutup setengah kakiku dengan selimut.

Hoaammm ternyata aku ketiduran. Aku mengumpulkan nyawaku dahulu
Setelah nyawaku terkumpul aku meraih ponselku yang berada di nakas dan sudah ada notif dari refan.

Refannn.

Cacaa?
Ca??
Uyy?
Haii
Woii kmana si lu?
->Refann

Nape?
Caca cans<-

Gw mau nanya nih
->Refann

Nanya apaan?
Caca cans<-

Kita udah berapa
Lama deket?
->Refann

Ya...sekitar dua
Mingguan. Knapa?
Caca cans<-

Gapapa nanya
Doang hehe.
->Refan
{Read caca}

Setelah melihat whatsaap dari refan aku tak berniat membalasnya karna memang ga mood bales.
Aku beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah mandi aku duduk di kasur dan melihat sosial sebagai hiburan. Dan tiba tiba knop pintuku sedikit terbuka dan aku menatap intens pintuku itu.
"Woiii kak!" adikku sedikit berteriak dengan kepalanya saja  yang muncul dari balik pintu.
"Nape?" jawabku sambil menatap adikku malas.
"Masuk boleh gak?" ucap adikku dengan nada semangat.
"Iyaaa masukk" ucapku malas.
Adikku masuk dan menutup pintu kembali.,adikku menuju arahku dan duduk di sampingku.
"Kak gw mau ngomong deh sama kakak" ucap adikku manis.
"Ngomong apaan dah" aku menanggapi omongan adikku.
"Kak gw mau minta uang sama kakak boleh ya kakak kan kakak baik se-jagad raya" bujuk rayu adikku.
"Buat apa?kok gaminta uang ke ibuk?" tanyaku pada adikku dengan nada binggung.
"Takut di omelin soalnya tadi udah minta buat beli es" jelas adikku sambil menunjukkan gihi rapihnya.
"Hmmm" aku berdehem malas setelah mendengarkan ocehan adikku itu.
"Boleh ya kak kan lo baik kak cantik pari purna bak bidadari jatoh dari kayangan angkasa yang di takdirkan menjadi kakak dari nana angelica erika" puji puji adikku dengan gerakan tangan.
"Lebay lo , lo muji gw kalo ada maunya doang basi dek" aku malas untuk memberikan uang pada adikku bukan karna aku pelit tapi memang aku juga ada keperluan juga walaupun kebutuhan itu di butuhkan beberapa minggu lagi.
"Ayolahh kak boleh yakk" puppy eyes adikku.
"Buat apa dulu" aku yang mulai kesal dengan rengekan adikku.
"Beli cilok" adikku ber-hehe ria.
"Nih" aku memberikan selembar uang lima ribuan.
"Uhhh makasihh kak lo emang kakak terbaik deh" adikku memelukku dan mencium pipiku.
"Ya" jawabku singkat dan kemudian adikku meninggalkan kamarku.

•••••••••••

Malam ini entah kenapa aku tidak ngantuk.walaupun ini sudah menunjukkan pukul 12.

Tring... Tring... Tringg..

Dering ponsel ku dengan lantangnya aku meraih ponselku dan terpampang jelas nama Refan di sana. Aku menggeser tombol hijau untuk menerima telfon itu.

"Hallo ca"
"Hallo fan ada apa?"
"Emmm gini langsung to the point aja gw ngomongnya"
"Iya ngomong aja fan"
"Gw suka sama lo ca"
Sontak aku terkejut dengan pengakuan refan barusan.
"WHATT! Beneran lo?" aku yang tak bisa menutupi keterkejutanku.
"Iya gw suka sama lo ca dari awal kita bertemu"
"Emmm terus?" tanyaku gugup.
"Yaa lo mau gak jadi pacarku?" tanya refan langsung ke inti dann aku terkejut. Secepat itukah? Rasa cinta tumbuh di hatinya , sedangkan aku? Rasa cinta masih belum yakin namun aku sudah nyaman berada di dekatnya. Ahh ntahlah.
"Ca?lo masih disitu kan?" tanya refan di sebrang sana.
"Emmm iya gw masih di sini"
"Gmana jawabanya , gw gak paksa lo buat jawab sekarang tapi gw mau secepatnya jawaban itu dan lo gausah ragu sama gw , gw bakal jagain lo dan buat bahagia lo tenang  ca lo akan aman sama gw" refan menjelaskan dengan penuh keyakinan.
"Gw mau jadi pacarlo fan" jawabku lemah.
"Seriously?" refan meyakinkan perkataan ku barusan dengan nada semangat.
"Yes" jawabku mengimbanginya dengan nada yang sama.
"Yaudah sayang kamu tidur ya udah malem" refan menyuruhku tidur karna memang ini sudah larut malam.
"Iya sayng kmu juga" aku juga menyuruh refan untuk tidur juga.
"Iya hanny have a nice dream hanny"
"You too"
Tuut...tuut...tuut..

Berakhirlah perbincangan kami di telfon setelah aku mematikan sambungan telfon kami.

•••

Pagi ini entah kenapa aku merasa bahagia sekali ntah apa alasanyapun aku juga tak faham.
"Buk berangkat dulu ya.." aku berpamitan kepada ibuku dan mencium punggung tangan ibuku.
"Iya nduk , hati hati barang atau buku kamu udah di cek takutnya nanti ada yang ketinggalan"
Setelah aku mengecek kembali tasku ternyata aku menyadari ada sesuatu barang yang gaboleh ketinggalan karna benda itu yang mengisi waktu luang saat jamkos karna telah melaksanakan ujian kelulusan.
"Astagfirullah hp aku buk bentar ya aku ambil dulu" aku berlari tergesa gesa menuju kamarku untuk mengambil ponselku yang tertingal di nakas dengan masih menancap carger di sana. Aku langsung mencabut carger tersebut dan keluar lagi untuk menemui ibuku.
"Huffttt... Yaudah buk aku berangkat ya buk" pamitku.

I Hate You Boy ( Revisi ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang