Rezky pradipta wijaya

10 4 0
                                    

AUTHOR POV

Disudut kota tinggalah keluarga Wijaya yang mana keluarga tersebut adalah keluarga pebisnis terkenal dan sukses dan memiliki perusahaan yang bernama Wijaya Group. Pemilik perusahaan tersebut adalah wijaya santosa dan dia memiliki istri yang bernama Ratna hervida atau yang lebih dikenal dengan Ny. Ratna Wijaya , Ratna Wijaya juga mempunyai butik yang sangat berkelas dan kualitas yang tidak diragukan lagi. Mereka mempunyai anak yang bernama Rezky pradipta Wijaya. Keluarga mereka dikenal sebagai keluarga yang ramah tamah dan tidak sombong ,  anak mereka juga memiliki sifat yang sama namun anak mereka memiliki sifat yang dingin dan cuek kepada cewek.

REZKY POV

Tok.. tok.. tok..

Suara ketukan pintu dari kamarku. Aku sudah bersiap untuk sekolah dan kupastikan yang mengetuk pintu adalah bi ira ART di rumahku beliau bekerja bersama keluarga kami sejak aku masih kecil. Akupun membukakan pintu karna dari tadi bi ira tidak berhenti mengetuk pintu dan memanggil manggil namaku.
"Iya bik eky datang" teriakku dari dalam kamar sambil berlari kecil.
"Den disuruh turun sama tuan dan nyonya untuk sarapan" ucap bi ira sopan.
"Iya bi aku turun dulu bi ya" pamitku pada bi ira dan tersenyum pada bi ira. Bi irapun hanya tersenyum. Akupun menuruni tangga satu persatu. Di meja makan sudah ada mama dan papa yang menungguku untuk sarapan.
"Pagi ma.. pagi pa.." sapaku pada mama dan papa.
"Pagi sayang" sapa mamaku balik.
"Pagi ky" sapa papaku. Akupun memulai ritual sarapan ku dengan kedua orang yang sangat aku cintai.
"Ky kamu udah punya pacar?" Tanya papaku tiba tiba.
"Uhukk...uhukk" aku yang tiba tiba tersedak dan papa pun menyodorkan air putih akupun segera meneguknya.
"Kamu kenapa sayang di tanya gitu aja kok kesedak sayang" sahut mama.
"Emmm gapapa mah" aku melanjutkan makanku.
"Ky kayaknya udah waktunya kamu cari calon menantunya papa sebelum terlambat" ucap papa sendu dan mama pun reflek melepaskan garbu dan sendok nya namun dengan seketika papa memegang tangan mama dan mata mama pun berkaca kaca. Aku yang melihat itu bertanya tanya.
"Mah.. pah... ada apa ini?" Tanyaku pada mama dan papa.
"Emm gapapa ky" jawab papa singkat.
"Sayang mama minta kamu mau ya mama jodohin sama temen mama" pinta mama memelas.
"Apaa?? Jodohin ma???" Tanya ku kaget.
"Iya nak mama mohon ya" mama berkaca kaca.
"Emmm gmana ya ma eky udah punya pacar mah" tolakku halus. Sedangkan mama memandangku penuh pemaksaan.
"Yaudah gini aja Ky nanti sehabis maghrib kamu sruh pacar kamu kesini dan mama sama papa juga akan menyuruh anak teman mamah kamu kesini gmana?" Tawar papa.
"Oke deal" aku menyetujui tawaran papa.

CACA POV

Sepulang sekolah aku langsung saja merebahkan tubuhku dikasur ku yang nyaman.
Hoaamm rupanya aku tertidur dan aku melihat seluruh tubuhku yang masih memakai seragam.
"Huft..ternyata aku ketiduran masih pake seragam lagi aduhhh alamat ibuk ngasih gw ceramah  nih" gumanku.
"Caaaaaa" teriak ibuku dari luar kamar ku.
"Mampus deh gw belum kering nih mulut udah dateng aja" ucap ku sambil tepok jidat. Ibuku membuka pintu kamarku yang tidak terkunci.
"Ndukk" sapa ibuku.
"Eh ibuk bikin kaget aja" aku yang memang terkejut dengan kedatangan ibuku.
"Hehe nak kamu mandi ya terus ada yang mau ibu omongin" ucap ibuku sambil tersenyum.
"Iya buk , emang mau ngomong apa sih?" Tanyaku pada ibuku.
"Ada deh pokok kamu mandi terus dandan yang cantik oke nak dahhh" ucap ibuku sambil menutup pintu kamarku dan berlalu pergi. Tanpa berpikir lagi akupun mandi dan memakai dres selutut berwarna pink soft dan polesan make up yang sederhana dan rambutku yang aku biarkan tergerai sederhana. Dan akupun keluar menuju ruang keluarga dimana sudah berkumpul ayah , ibu , dan adikku.
"Hmmm cantiknya anak ibuk sini duduk" ibuku mempersilahkan duduk disamping ayah dan ibuku.
"Ada apa sih buk?" Tanyaku.
"Emmm gini nduk emmm ibu mau jodohkan kamu sama anak temen ibuk gmana nduk? Kan kamu udah enggak sama refan lagi" ibuku ke inti pembicaraan.
"Iya buk tapi yamasak aku dijodohin emang jaman siti nurbaya" aku menolaknya.
"Emang kamu mau nduk jadi anak durhaka karna gamau nurutin apa kata ibu" ibuku mulai mengeluarkan senjata ampuhnya yaitu melas dan air mata.
"Emm iya iya buk aku mau terus aku harus apa?" Tanyaku dengan nada malas.
"Kamu ke alamat ini" ibuku memberikan secarik kertas yang berisikan alamat. Ntah alamat apa itu.
"Sekarang?" Tanyaku lagi.
"Yaiyalah nduk yamasak tahun depan" jawab ibuku.
"Yaudah berangkat dulu" aku berpamitan dan mencium punggung tangan ayah dan ibuku.
"Cieee yang mau dapet suami" adikku menggodaku , akupun menatap adikku tajam kemudian aku pergi ke alamat itu dengan menggunakan taxi online.

Hingga aku sampai di depan pagar rumah mewah yang terbuka.
"Eh buset nih emak gw apa gasalah ngirim gw kesini? Rumah nya buesar banget kek istana di dongeng dongeng gw tanya aja deh kalo salah gw balik" gumanku dalam hati sambil menyapukan pandangan ku kesekeliling halaman rumah mewah.
Akupun menekan tombol bel dan tak lama kemudian munculah wanita parubaya dengan menggunakan daster oblong dan kain lap yang menempel di pundak nya.
"Non muda ini mau nyari siapa ya?" Tanya wanita itu.
"Permisi buk ini apa bener rumah ibu ratna hervida?" tanyaku sopan.
"Iya non bener ini rumah nyonya ratna" jawab wanita itu ramah.
"Jangan panggil saya non buk panggil saja saya caca" ucapku sambil tersenyum.
"Aduhh genak atuh non kalo saya panggilnya nama nya non" wanita itu canggung.
"Gapapa buk jujur saya risih kalo di panggil non" aku menampakkan senyum pepsodent.
"Yaudah atuh neng silahkan masuk" bibi itu mempersilahkan aku masuk dengan ramah.
"Oiya neng nanti kalo butuh sesuatu panggil saja saya bi ira" ucap bibi itu.
"Iya bi" aku kembali tersenyum kepada bi ira.
"Yaudah neng saya tinggal dulu ya habis ini nyonya pasti turun neng tunggu aja di sofa itu neng" pamit bi ira sambil menunjuk ke arah sofa yang berada di ruang tamu yang luas.
"Iya bi makasih ya" aku menganggukkan kepalaku pelan dan tersenyum ramah.
"Iya neng saya tinggal dulu ya permisi neng" bi ira permisi pergi dan akupun mengangguk pelan.

Cukup lama aku menunggu namun tidak ada orang yang muncul hingga sampai akhirnya turunlah wanita parubaya yang masih kelihatan cantik walaupun sudah berumur. Beliau sangat anggun dengan balutan dres batik bewarna biru selutut dengan rambut yang tersanggul sederhana dan hight hills yang tidak terlalu tinggi.

Mohon maaf mungkin banyak typo dan maaf kalo telat up disamping kesibukan sekolah namun juga ada beberapa faktor yang menghalangi untuk up , namun tetap stay tune ya guys❤

I Hate You Boy ( Revisi ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang