Perhatian.

27 4 0
                                    

"Udah gw jagain caca disini lo cari bantuan biar caca bisa secepatnya bisa di bawa ke uks" perintah savel pada lillya.
Namun saat akan berjalan ke arah uks lillya bertemu dengan rezky.
"Caca dmana?" tanya rezky.
Pertanyaan itu membuat lillya gugup dan binggung antara ingin jujur atau sebaliknya.
"Caca dimana?!!" bentak rezky pada lilya
"Pingsan di kelas" jawban itu lolos dari mulut lillya akibat lillya terkejut dan takut di bentak oleh rezky.
"Pingsan?? Dimana dia sekarang?" tanya rezky khawatir.
"I...iy..a kak.. Caca pingsan.. Sekarang dia d...di.. Kelas kak" jawab lillya gugup. Tanpa aba aba rezky pun menuju kelas caca dan lillya mengekori rezky dari belakang.

Sesampainya di kelas caca. Semua mata siswi tertuju pada rezky dan banyak pula yang memuji ketampanan seorang rezky. Rezky pun langsung menuju bangku dmana caca pingsan dan saat rezky berada di depan caca savel menatap lillya seakan akan bertanya "lo minta tolong sama dia?" dan lillya yang paham pun langsung menggeleng. Rezky mengangkat caca dan mengendong nya ala bridal style dan sebelum meninggalkan kelas rezky menatap savel dan lillya.
"Caca gw bawa ke rumah sakit masalah perijinan gw udah atur" ujar rezky pada lillya dan savel. Savel dan lillya mengangguk paham.
"Kak jagain sahabat gw jangan di sakitin ya" pesan savel khawatir rezky hanya mengangguk.

Setelah di parkiran karna kebetulan rezky membawa mobil dikarenakan motornya yang habis bensin dan belum sempat mengisinya.
Rezkypun mendudukan caca di bangku penumpang yang berada di depan.
Dan rezky melajukan mobilnya menuju rumah sakit milik keluarganya.

Setelah sampai di rumah sakit caca langsung dibawa menuju ruang IGD untuk penindak lanjutan.

1 menit..

10 menit..

20 menit..

30 menit..

Dan saat menunggu pun rezky merasa hancur dan menyesal karna telah berbuat kasar pada caca.

Tak lama keluarlah seorang dokter wanita yang bername tag Anita maharani dokter yang menangani caca dan rezky pun langsung menghanpiri dokter tersebut.
"Dok gmana keadaan tunangan saya?" tanya rezky khawatir.
"Keadaan saudari caca sudah membaik dan segera akan kami pindahkan ke ruang inap dan tolong perhatikan jadwal makannya ya.. Karena penderita maag tidak boleh telat makan dan memakan makanan pedas dan asam" tutur dokter anita itu.
"Maag dok?" tanya rezky kebingunggan.
"Iya mas saudari caca menderita maag dan ini sudah lama jadi tolong perhatikan pola makanya ya mas rezky saya tinggal dulu dan kami akan memindah kan caca ke ruang inap" dan dokter tersebut berlalu meninggalkan rezky yang mematung dan terkulai lemas setelah mendengar perkataan dokter tersebut.

Setelah caca di pindah kan ke ruang inap rezky langsung menuju ruangan itu dan ternyata di dalam sudah ada dokter anita dan beberapa perawat.
"Dok kenapa caca masih belum sadar? Bukanya tadi dokter bilang udah membaik?" tanya rezky kebinggungan.
"Iya mas ini mungkin efek dari obat yang kami berikan , dan kemungkinan 15 atau 30 menit lagi caca akan sadar" tutur dokter anita yang kemudian di angguki oleh rezky.
"Baik saya permisi" dokter itu akan meninggalkan ruangan.
"Makasih dok" ujar rezky yang kemudian di angguki oleh dokter anita.

Setelah kepergian dokter anita dari ruangan caca , rezky mendekat pada caca dan duduk di kursi yang disediakan di sebelah ranjang caca.
Perlahan rezky memegang tangan caca yang masih tertempel infus disana.
"Ca maafin gw ya gw emang jahat sama lo dan gw udah kasar sama lo gw bener bener gatau ca kalo lo punya penyakit ini , maafin gw ca gw bener bener nyesel banget. Lo cepet sadar yak? Gw kangen sama lo" rezky mengucapkan kata kata tersebut dengan sangat dalam dan penuh penyesalan dan ia beberapa kali mencium tangan caca.
Dan rezky selalu menjaga caca dengan baik hingga rasa kantuk melanda.

CACA POV.

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali untuk menyesuaikan pandanganku , tempat ini sedikit asing bagiku dinding yang ber cat hijau dan putih dan bau obat yang sangat pekat. Awalnya aku mengira ini di uks sekolah namun setelah melihat kak rezky yang tidur dengan posisi duduk dan berasalaskan tanganya dan tangan yang satunya lagi mengenggam erat tanganku yang tertempel infus.
"Kak rezky? Kenapa gw ada di sini? Sama kak rezky pula. Seinget gw , gw di ajak lillya buat ke kantin terus gw nolak karna gw pusing dan setelah itu gw tiba tiba ada di sini?" gumanku dalam hati dengan perasaan binggung.
"Udah bangun ca?" tanya kak rezky tiba tiba.
"Eh kak gw ganggu lo tidur yak? Maap ya gw ganiat buat ganggu lo" aku yabg merasa tidak enak.
"Enggak kok gw emang udah waktunya bangun kok ca" ujar kak rezky dengan suara parau khas orang bangun tidur.
"Oiya lo makan dulu ya" sambung kak rezky sambil mengambil bubur yang berada di atas nakas.
"Enggak kak gw galaper" aku yang tak selera makan dengan menu bubur.
"Ayolahh lo makan ya gw gamau sakit maag  lo makin parah" desak kak rezky.
"Gw gasuka bubur kak" aku yang melihat bubur itu dengan tatapan jijik.
"Yaudah lo mau makan apa gw pesenin asal lo makan" kak rezky pasrah.
"Soto ya kak pake nasi" aku nyengir kuda.
"Gapedes oke?" tanya kak rezky meyakinkan.
"Pedes nya dikit ya kak" nego ku pada kak rezky dengan wajah berbinar.
"Gak" ujar kak rezky dingin dan aku menampakkan wajah melasku.
Kak rezky tanpa aba aba menangkup pipiku dengan kedua dengan kedua tangan kekarnya dan itu membuat aku menghadap pada wajah tampan nya dan berhasil membuat jantungku marathon.
"Lo dengerin gw , gw gamau lo makin sakit oke jadi lo nurut sama gw paham?" tanya kak rezky dengan masih menangkup pipiku. Dan dengan enaknya aku mengangguk menyetujui.
"Nah sip pinter" kak rezky tersenyum dan membuat ketampananya semakin sempurna.
Lalu kak rezky kembali duduk dan mengotak atik ponselnya. Sedangkan aku? Masih mematung akibat ulah kak rezky barusan.
"Heii benggong mulu" kak rezky memegang pundakku dan sepontan aku menoleh ke kak rezky.
"Kak mau duduk" rengekku dengan puppy eye.
"Yaudah tinggal duduk aja" kak rezky kembali judes.
"Tolong bantuin ngapa aelah jadi cowo gapeka banget" aku mendengus kesal.
"Mandiri ca" ujarnya dingin. Akupun berusaha bangkit tanpa adanya bantuan dari kak rezky.
"Auuu..sshhh" pekikku setelah tanganku akibat terkena rokok kak rezky terkena tangan ku sendiri dan aku mengurungkan niat untuk duduk.
"Lo knapa ca?"

I Hate You Boy ( Revisi ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang