Maag

63 4 0
                                    

Akupun membuka knop pintu kamar caca dan teenyata gak dikunci aku menyapukan pandanganku pada seluruh isi kamar caca dan mendapati caca yang tertidur pulas.
Aku mendekati caca dan wajahnya begitu pucat akupun memegang dahinya dan ternyata... Caca demam.
Aku mengambil kompresan dan mengompres kepala caca.
"Lo cantik gw juga bisa sayang sama lo maafin gw , gw udah bentak lo dan hina lo tapi asal lo tau gw gaada niatan buat ngehina lo gw tau lo emang baik dan gw garela lo deket selain sama gw tapi , gw udah ada angel yang lebih dulu hadir di hidup gw sebelum ada lo" ujar ku sambil menatap wajah polos caca. Entah kenapa akhir akhir ini perasaanku semakin kuat untuk caca.
Akupun menaikkan selimutnya sampai dada dan keluar menuju meja makan dan memesan makanan melalui go food.
.
.
.
.
.
.
CACA POV.

Aku mengerjapkan mataku dan terasa ada sesuatu yang menempel di dahiku akupun meraba dahiku dan menemukan handuk kering yang mungkin kemarin basah dan di nakasku pun sudah ada air di sebuah wadah.
"Apa gw kemarin sakit ya?" gumanku sambil memegang dahiku.
"Ini udah pagi berarti gw tidur nya lama yak" gumanku sambil melangkah ke kamar mandi.

"Haaatttchiii" aku bersin dan nendadak sedikit lemas dan pusing yang kemarin hilang sekarang muncul lagi.
"Lo kuat ca gaboleh manja masak baru hujan hujanan aja udah sakit aelah" ujarku menguatkan diriku sendiri sambil berkaca.

Tring..tringg..tringg

Ponselku berdering dan tertera nama kak zidan pada panggilan itu akupun segera menekan tombol hijau untuk menerima panggilan itu.

"Hallo kak" buka ku.
"Hallo dek udah siap gw di depan"
"Ohh udah di depan yak? Yaudah kak bentar lagi gw ke- hattccchhiii eh maksudnya ke depan kak hatttcchhiii"
"Lo gapapa dek , kayak nya lo sakit deh gausah sekolah ya"
"Enggak kok kak ini cuma flu biasa aja" "yaudah gw tunggu di depan dan jangan lupa pake masker , minum obat"
"Iya kak"

Setelah memutuskan panggila dari kak zidan aku langsung bergegas untuk menuju ke depan dan sebelum itu aku hanya mengoleskan minyak kayu putih di pelipis ku untuk mengurangi pusingku.

Sesampai bawah aku melihat kak rezky yang sedang menungguku.
"Pagi kak" sapaku.
"Hmm pagi" jawabnya dingin.
"Kak lo sarapan sama roti selai ama susu aja yah" tawarku karna aku gak enak jika harus membuat kak zidan menunggu.
"Hmm" kak rezky hanya menjawab dengan deheman.
Secepat mungkin aku membuatkan sarapan untuk kak rezky.
"Hattchiii" aku bersin dan untuk aku sudah memakai masker.
"Nih kak sarapanya" aku menghidangkan sarapan yang hanya satu porsi untuk kak rezky.
"Lo sakit? Lo ga sarapan?" tanyanya.
"Hmm enggak kok kak ini gw sehat sehat aja , gw galaper kak"  jawabku bohong.
"Gausah ngeles tuh muka pucet udah gausah sekolah" tutur kak rezky.
"Eh gapapa kak gw seh- hattchhii" aku menolak untuk tidak sekolah dan bersamaan dengan bersinku.
"Dasar keras kepala serah lo deh" kak rezky pun pasrah dengan keputusanku.
Akupun tersenyum pada kak rezky dan menuju ke depan.
"Maaf lama ya kak" ujarku setelah berada di depan kak zidan.
"Gapapa , eh tuh muka pucet amat udah si lo gausah sekolah ntar gw izinin" ujar kak zidan setelah melihat wajahku.
"Enggak kok kak gw sehat" aku menampakkan senyum pepsodent.
"Benerann?" tanya kak zidan meyakinkan.
"Iya kak" jawabku dan kak zidan mengangguk mengerti.
"Yaudah yuk" kak zidan mengajakku untuk langsung ke sekolah.
"Eh kak gmana soal omongan gw kemarin?" tanyaku pada kak zidan tentang perasaan savel padanya.
"Omongan yang mana ca?" tanyanya sedikit lupa.
"Yang itulohh kak soal perasaan savel sama kakak"
"Ohh itu , iya gw udah fikirin dan gw gaakan nyia nyiain orang yang udah sayang dan tulus sama gw"
"Beneran kak?? Jadi kakak terima perasaan savel?" tanyaku senang.
"Iya caca" jawabnya santai.
"Emang kakak udah jadian?" tanyaku senang.
"Belum , mungkin dalam waktu dekat ini" jawabnya.
"Ohh gitu kak"

"Gw ke ke-hattcchii ke kelas dulu ya kak" pamitku pada kak zidan dan bersin itu mengganguku. Kak zidan pun mengiyakan.

"Tumben ca pake masker?" tanya savel padaku.
"Iya emang lo knapa sih pake maskee segala?" lillya yang juga ikut heran mengapa aku memakai masker.
"Hattchiii" aku mulai bersin lagi.
"Eh busettt.. Bangkee lu gw kaget anjir" lillya yang sepontan menutup telinganya karna ke terkejutanya.
"Hehe maap gw plu" jawabku cengengesan.
"Lo sakit ca? Gw ambilin obat di uks yak?" tawar savel setelah melihat wajahku yang pucat.
"Enggak pel gw baik baik aja kok" tolakku.
"Eh markonah lu mah kalo sakit gitu nolak nolak kalo di suruh ke uks , nihh yak kalo gw jadi lo aduhh udah deh gw mau di bawa ke uks kan mayan bisa numpang tidur gratis" jawabnya dengan entengnya.

Pletakk..

Savel mendaratkan jitakannya pada lillya dan lillya hanya meringis.
"Auuu sakit pel kurang kurangin ngapa tuh hobi nge jitak nya" lillya mendengus kesal. Sedangkan aku dan savel hanya terkekeh melihat tingkah lillya.
"Eh ini gw sakit pel lo harus bawa gw ke uks kan ini sakitt tau pel" lillya mengusap usap kepalanya dan menunjukkan wajah sedih lebaynya.
"Ogah habis ini udah mau mulai pelajarannya" jawab savel ketus yang di buat buat sedangkan aku hanya terkekeh.
Dan tak lama guru yang akan memberikan materi pun datang.
.
.
.
.
.
.
.
Bel istirahat sudah berbunyi dengan lantangnya dan semua siswa siswi pun berhamburan keluar.
"Ca makan yok" ajak lillya padaku.
"Bentar lill gw pusing" aku memijat pelipisku berharap pusing itu akan hilang namun , pusing itu semakin bertambah.
"Ke uks ya ca?" tawar savel khawatir.
Aku hanya menggeleng pelan dan pandanganku mulai kabur dan memudar suara suara savel dan lillya samar samar menghilang.

AUTHOR POV.

"Ca ca bangun ca" savel menepuk nepuk pipi caca namun caca masih terpejam.
"Pel gmana dong ini caca pingsan" lillya mulai panik.
"Gw kasih nafas buatan aja kali ya" lillya yang panik membuat otak nya tak berfungsi dengan baik.
"Gila lu" savel sepontan melotot pada lillya.
"Lha terus gmana dong aduhh gw panik pel" lillya yang paniknya tak kunjung reda malah semakin menjadi jadi.
"Udah gw jagain caca disini lo cari bantuan biar caca bisa secepatnya bisa di bawa ke uks" perintah savel pada lillya.
Namun saat akan berjalan ke arah uks lillya bertemu dengan rezky.
"Caca dmana?" tanya rezky.

I Hate You Boy ( Revisi ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang