Doi pindah sekolah.

11 4 0
                                    

"Kalian semua ini murid apa cabe cabean seribu tiga sih? Klian selalu bikin ulah disekolah ini kalian ini masih smp masih smp ingett klian tingah lakunya aja udah kek psk yang di pinggir jalan kalian tuh masih pelajar ada nama baik sekolah yang harus kalian jaga tau gak!" vina yang sudah emosi yang meluap luap.
"Kita ini ngikutin style tau gak? Emang lo cupu sih makanya lo gatau style" netta buka suara.
"Apa? Gw gasalah denger? Heh lo tuh ngikutin style nya cabe cabean" vina dengan ngegasnya dan suara tegaas.
"Aduhh eh emang ya kalian tuh osis gatau style liat deh nih kita semua ngikutin style warna rambut kita beragam ala anak jaman sekarang" jelas zoya sekali lagi dengan nada sombongnya. Memang netta and the gang warna rambutnya beraneka ragam dan zoya mewarnai rambutnya warna kuning udah kek itu ya.
"Lo ngikutin style anak jaman sekarang apa anak ayam warna warni yang dijual di pasar" vina meremehkan mereka.
"Eh lo ya_" ucap netta belum sampai jelas
"Alahhh gausah bacot! Saya butuh 3 anggota osis lagi tolong guntimg rambut mereka semua se telinga biar kapok" vina pun menggambil 3 gunting dari lacinya dan memberikan kepada anggota osis yang dengan senang hati melakukan itu.
"Emm mayan dah gw jadi tukang pangkas rambut kebeneran modelnya cabe cabean ini hihi" gumanku dalam hati dan aku kebagian mangkas rambut dari netta.
"Setelah kalian pangkas rambut tuh cabe cabean klian pajang di mading dan kasih peringatan untuk semua siswa siswi barang siapa berani melanggar aturan di sekolah ini akan tau apa akibatnya. Dan rampas sepatu mereka yang kek sepatu anak tk" perintah vina lagi.

25 menit kemudian...

"Eh anjirr nih rambut garata bangke ah elu gak bakat jadi tukang pangkas rambut aelah jadi jelek kan nih rambut" dumel netta setelah melihat rambutnya yang gak rata.
"Wahhh gw laporin lu" metta yang juga tak terima jika rambut ijo nya itu di pangkas.
"Laporin ke siapa guru? Kepala sekolah? Ketua yayasan? Mereka bakal setuju dengan keputusan osis ini karna apa semua guru bahkan kepala sekolah udah angkat tangan dengan kelakuan lo jadi terserah osis mau gmana juga gaada yang larang" jelas vina santai dan itu membuat netta marah namun tak bisa meluapkan nya.
"Udah si tinggal nurut aja" ucapku santai dan di angguki oleh semua anggota lainya.
"Rampas sepatu dan alat make up mereka tanpa terkecuali saya yakin mereka tidak hanya membawa lipstik" tutur vina.
"Bawa tas mereka kesini biar saya sendiri yang rampas dan menyerahkan ke kepala sekolah" lanjut vina.
"Caca mika tolong bawa tas mereka dan tolong bawa karung rampasan yang saya taruh di ruang kepsek" perintah vina dan aku hanya menjawab dengan anggukan dan segera melenggang ke kelas untuk menggambil tas cabe caben geng.

Ternyata dikelas sudah di mulai pelajaran ipa biologi. Aku mengetuk pintu dan mengucap salam dan guru yang di dalam pun mempersilahkan aku dan mika masuk ke kelas.
"Permisi bu saya mau menggambil tas dari netta and the gang" izin ku halus.
"Ada apa dengan geng itu?" tanya guru biologi itu kebinggungan.
"Kami dari pihak osis mau merampas alat make up yang ada di tas mereka bu" jawabku sopan.
"Baiklah silahkan" guru biologi itupun mempersilahkan aku dan mika menggambil tas cabe cabean itu.

Setelah aku dan mika sampai di ruang osis dengan barang yang di pesan oleh vina. Benar saja ditasnya hanya ada satu buku tulis untuk semua mapel hari ini sisanya? Alat make up yang bisa di bilang lengkap.
"Lo?? Udah fiks ini semua gw rampas" vina yang bertambah emosi setelah dia melihat isi tas netta and the gang.
"Rampas aja ntar gw ambil lagi" netta menanggapi ucapan vina santai.
"Ambil aja di kepsek kalo berani" vina tak kalah santai dengan mengambil habis semua alat make up yang ada di tas netta and the gang.

Hening...

5 menit..
10 menit...
15 menit...
20 menit...

"Oke gw ambil" netta buka suara.
"Ambil aja kalo belum di musnahin sama kepsek" lagi lagi vina menanggapi netta dengan santai.
"Whattt???!" netta yang tampak syok dan kaget dengan pernyataan netta.
"Gmana udah siap buat ngelepas nih make up?" tanya vina santai.
"Ahhh taulah" netta mengacak rambutnya kesal.

•  •  •  •

Pagi ini entah kenapa aku sangat malas untuk kesekolah karna mungkin aku kemarin rapat osis dan masih ada kegiatan karang taruna dan itu selesai hingga larut malam. Namun aku menguatkan diri agar tidak malas untuk ke sekolah.

"Pagi buk pagi yah" sapaku pada kedua orang tuaku.
"Pagi nak" balas ayahku.
"Pagi nduk" balas ibuku.
"Dih ganyapa gw" adikku sewot.
"Pagi dek" sapaku dengan nada malas.
"Udah lah kalo gak ikhlas gausah" adikku masih dengan nada sewotnya. Aku tak menghiraukannya dan aku langsung menyantap sarapanku.
.
.
.
.
.
Setelah dari sekolah aku masih berbincang bincang dengan vina dan yana.

Ting.. Ting.. Ting..

Suara ponselku berdering dan terpampang nama refan di sana akupun langsung menekan tombol hijau yang bertanda menerima.
"Bentar gw angkat telfon dulu" pamitku kepada mereka berdua dan diangguki olh keduanya.
"Hallo"
"Hallo fan ada apa"
"Gini yang aku sekarang udah mulai sekolah di smk itulohh"
"Masa??"
"Iya yang bener deh gabohong"
"Terus kok gak pelajaran?"
"Ini lagi jamkos"
"Ohh yaudah semoga betah ya sayang"
"Iya so pasti aku betah dsini".

"Siapa ca?" tanya vina setelah aku memasuku kelas lagi.
"Refan" jawabku
"Ohh gmana tuh anak udah pindah kesitu?" tanya vina.
"Udah ya... Semoga aja betah tuh anak" "ciee yang udah move on dari tuhh" ucap yana yang menunjuk rido dengan lidah yang di dalam mulut.
"Paan dah yan" aku yang memasang wajah kesal.
Sedangkan yana dan vina hanya terkekeh.

Author POV.
Sedikit cerita tentang siapa itu rido? Jadi rido itu adalah mantan gebetan caca waktu pas pertama masuk smp ini. Namun , rido tak mempunyai rasa yang sama dengan caca. Tapi lambat laun rasa itu hadir di hati rido namun caca sudah bahagia dengan kehidupan barunya yang tak ada rido dan sudah terbiasa dengan ketidak hadiranya rido dalam hati dan kehidupanya.

Terkadang laki laki memang seperti itu tak pernah memandang apa yang ada di depan matanya dan menganggap itu semua hanya ilusi semata namun , ketika semua yang di depan mata itu hilang?.

I Hate You Boy ( Revisi ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang