Kakak kelas baru

10 4 0
                                    

Hari ini aku sudah mulai bisa melupakan dan mengikhlaskan kak refan , walaupun waktu 4 bulan adalah bukan proses yang mudah untuk aku melupakan dan mengikhlaskan kak refan untuk bersama pilihanya nanda.

"Haiii guys" sapa lillya.
"Hai" sapaku balik dan savel masih fokus dengan novel nya.
"Sayang aku datang kamu kok malah cuek aja sii fokusnya jangan ke novel aja dong tapi fokusnya ke aku aja" lillya menangkup kedua pipi savel dan menghadapkan wajah savel hingga berhadadapan dengan wajah lillya.
"Uekkk.." savel menirukan gaya orang yang sedang muntah. Dan menyingkirkan kedua tangan lillya dari  wajah nya.
"Jijik gw liat lo yang kurabg obat kek gini" sambung savel dengan mendengus kesal dan aku hanya terkekeh melihat kedua tingkah orang yang berada di depan ku.
Lillya pun duduk di bangkunya yang berada di samping savel.
"Eh guys katanya hari ini ada kakak kelas baru lohhh" lillya yang membuka topik ghibah.
"Terus?" Tanggap ku datar.
"Ihhh elo mah ini tuh kakel nya cowo keren ama cewek cantik tapi masih cantikan gw sihh" lillya berbangga diri.
"PD" sahutku bersamaan dengan savel.
"Ihhh kalian tuh ya tapi , apa kalian gak penasaran sama kakel yang cowok itu?" Tanya lillya mengebu gebu.
"Gak" savel datar + dingin.
"Gak penting" aku jutek + dingin.
"Eh bentar ca kok lo jadi ketularan savel jadi gak normal gini" lillya terheran heran.
"Maksud lo?" Tanya savel dengan sudah ada buku yang digulung dan di pukul pukulkan ke telapak tangan nya.
"Ehehe... enggak vel maksudnya kenapa gituloh kok caca jadi jutek banget sama makhluk yang bernama cowok?" Lillya heran.
"Udah gabaik tau buku di gulung gulung kek gitu udah taroh lagi di meja savel cantik ,baik ,sayang , imut udah ya gausah gitu ntar cantikny ilang lo" sambung lillya merayu savel. Dan savel pun menaruh bukunya kembali.
"Ya gw males aja sama cowok gw sihh mikirnya cowok tuh nyakin semua nyakitin tau gak habis manis sepah dibua.g paham kan lo" aku yang menjelaskan dengan sedikit emosi.
"Iya gw ngerti ca tapi yaudah gausah ngegas dong sayang" lillya mengedipkan sebelah matanya.

Bel istirahat berbunyi dengan lantangnya aku dan lillya seperti biasa menuju kekantin. Dan akupun memesan bakso seperti biasa dan es jeruk sedangkan lillya memesan nasi pecel dan es teh.
"Ca gw udah kenyang nih balik yuk"
"Yuk" akupun menyetujui ajakan lillya.
Namun saat aku tengah berjalan menuju keluar kantin tiba tiba saja.

Brukkk....

Seorang pria berwajah tampan dan bertubuh kekar dengan earphone ditelinga nya menabrakku dan es teh yang dia bawah tumpah ke baju seragamku.
"Eh kalo jalan tuh melek jangan merem aja nih liat baju gw basah gara gara lo" aku mendengus kesal kepada pria itu.
"Ha?? Lo bilang apa?" Sahut pria itu.
Akupun menarik sebelah earphonenya dengan kasar hingga yang satunya pun juga ikut terlepas.
"Woi lo yang sopan dong!" Balas pria itu dengan sedikit ngegas.
"Eh lo yang sopan kalo diajak ngomong tuh alat budek lo dilepas bukan masih di centelin aja dikuping paham dan satu lagi gara gara lo seragam gw kotor!" Jelasku jiga ngegas dan lillya mencoba menenagkan ku dan mencoba mengajak pergi namun aku tidak mau.
"Earphone bukan alat budek dan soal baju lo , yaudah maaf" pria itu dingin.
"Ihh ada apa ini ribut ribut hmm kamu kenapa sayang"  tiba tiba saja ada cewek cantik yang menghampiri kita bertiga dan cewek itu melihat dan memegang kedua lengan pria itu dan menatapnya intens.
"Ini pacar lo?" Tanyaku pada cewek itu.
"Iya knapa" jawab cewek tersebut dengan sedikit ngegas.
"Bagus deh tolong nih pacar lo ajarin tata krama dan sopan santun biar punya akhlak tuh dia" ucapku dengan sedikit kesal kemudian aku meninggalkan mereka dan lillya mengejarku. Akupun memutuskan untuk ke kamar mandi dulu karna aku ingin membersihkan bajuku yang kotor.
"Lill lo tau gak mereka tadi siapa?" Tanyaku pada lillya.
"Mereka itu adalah kakak kelas baru yang tadi pagi gw ceritain ganteng kan ca?" Jelas lillya.
"Ganteng dari mananya orang cowonya rese plus songong gitu lo bilang ganteng apalagi cewenya juga songong udah deh pantes" aku mendengus kesal karna kejadian tadi di kantin.
"Yaudah balik yuk" ajakku pada lillya.
"Udah bersih?" tanya lillya.
"Udah lumayan lah"  aku sambil memperlihatkan bajuku ke lillya dan lillya pun mengangguk paham.
Sesampainya dikelas pun aku langsung duduk di tempatku.
"Kenapa tuh baju ca?" Tanya savel
"Ini? Gara gara cowok rese itu" jelas ku
"Cowok rese?" Savel bertanya tanya.
"Iya jadi tadi caca tuh ketumpahan es teh nya kakak kelas baru yang ga teng itu" jelas lillya.
"Terus lo debat?" Tanya savel yang melihat mukaku kesal.
"Yaiyalah yakali gw diem aja" jawabku kesal.
"Emang lo gatakut di DO kalo urusan sama dia?" Tanya savel.
"Kenapa?" Tanyaku balik.
"Yang gw denger sih tuh kakak kelas yang cowok adalah anak dari yang punya sekolah ini" jelas savel.
"Kagak, gw kenapa harus takut orang gw gasalah yang salah kan dia yang nabrak gw" jelas ku santai.
"Guud" savel mengacungkan jempolnya.
"Wahhh beruntung dong pacarnya" lilkya kagum.
"Ya tapi kalo gw liat liat sih tuh cewek cuma manfaatin tuh cowo rese" aku perpendapat.
"Kok lo bisa ngomong gitu?" Tanya savel.
"Iya kenapa?" Lillya juga bertanya tanya.
"Ya emang lo galiat tadi lill? Tuh cewek kan kek caper gitu ke cowok rese itu tapi sama tuh cowo rese gak direspon" jelasku.
"Eh ya juga ya" lillya yang juga satu pemikiran dengan ku.
"Udah udah gausah suudzon dulu kan kita gatau apa yang sebenernya jadi yaudah positif thinking aja dulu" savel mencoba mengajak untuk positif thinking.

#########

Pagi ini seperti biasa aku sarapan pagi dengan keluarga ku.
"Nduk" paggil ibuku.
"Ini nduk yang mana buk?" Tanya adikku.
"Kakak kamu ituloh" jawab ibuku.
"Aku buk?" Aku bertanya sambil menunjuk diriku sendiri.
"Iyaaa mau siapa lagi ndukk" ibuku sedikit kesal.
"Oh ada apa buk?" Tanyaku sambil dengan mengunyah.
"Kamu udah gak sama refan?" Tanya ibuku sambil menggambilkan nasi untuk ayahku.
"Uhuk.. uhukk.." ntah kenapa tiba tiba aku tersedak setelah aku mendengar pertanyaan ibuku.
"Hati hati ngapa kak" adikku memberikan segelas air putih akupun meneguknya.
"hemm udah enggak buk kenapa?"  Tanyaku balik.
"Gapapa nduk ibuk cuma nanya aja" jawab ibuku.
"Emang kamu kenapa nduk kok udah gak sama si refan itu?" Tanya ayahku.
"Ya gapapa yah emang udah gak cocok aja" jawabku santai. Ayahku hanya ber-Oh ria.

Maaf kalo banyak typo dan maaf karna telat up.❤

I Hate You Boy ( Revisi ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang