Khawatir.

27 5 2
                                    

Aku mulai khawatir dengan keadaan kak rezky karna kak rezky belum juga pulang. Sedangkan ini sudah pukul 23:30 malam.
Aku berulang kali menelfon kak rezky namun poselnya tidak aktif.
"Lo kmana si kak bikin gw khawatir aja" gumanku sambil mondar mandir di depan pintu utama.

Hingga cukup lama aku mondar mandir terdengar bel rumah di tekan beberapa kali. Aku langsung membuka pintu dan terpampanglah kak rezky yang di bopong oleh dua orang laki laki yang tak ku kenal.
"Kak rezky knapa?" tanyaku sambil menangkup kedua pipinya.
"Ca" ujar kak rezky parau dan badanya bau minuman keras.
"LEPASIN GW , GW BISA SENDIRI"  sentak kak rezky pada kedua laki laki yang membopongnya.
"Udah kak biar aku aja yang bawa kak rezky kakak kakak ini pulang aja udah malem" ujarku lembut dan mereka menyerahkan kak rezky padaku.
"Kita pamit ya" ujar salah satu dari mereka.
"Makasih kak" ujarku dan mereka meninggalkan pekarangan rumah ini.
Aku menutup pintu dan membawa kak rezky ke kamarnya.
"Dia khianatin gw ca haha" ucap kak rezky parau. Aku tau kak rezky saat ini sedang mabuk. Walaupun aku tak tahan dengan bau minuman keras namun aku harus membawa kak rezky ke kamarnya.
"Iya kak" aku hanya mengiyakan ucapan kak rezky.
"Dia hamil anak orang hahaha gw bodoh bodoh udah sayang udah cinta bahkan udah menomor satukan dia di hati gw hahah bangsatt" ujar kak rezky parau dan memukul mukul kepalanya.
Setelah sampai di depan kamar kak rezky aku langsung masuk dan merebahkan tubuh kak rezky di kasur ukuran king zise nya.
Aku membuka sepatu vans nya dan membuka kaos kaki , melepas jaketnya , membuka dua kancing kemejanya dan menyelimuti nya hingga sebatas perut aku akan meninggalkan kamar kak rezky namun , tangan kekar menahanku aku langsung menoleh ke arah kak rezky.
"Makasih" ujar kak rezky parau akupun hnya mengangguk dan tersenyum dan kemudian aku langsung menuju kamarku sendiri untuk istirahat.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi ini karna weekend aku memutuskan tidak mandi dahulu. Aku menuju dapur dan menyiapkan sarapan untuk kami berdua.

Setelah makanan siap aku menunggu kak rezky sambil menscrool igku.
Dan tak lama kak rezky turun tangga dengan pakaian yang kemarin tanpa sandal dan penampilan yang kacau.
Akupun tercengang dengan penampilan kak rezky yang kacau.
Dan duduk di sampingku.
"Sebegitu hancurnya ya kak? Lo ditinggal kak angel?" gumanku sambil menatap kak rezky dengan tatapan iba.
"Kenapa ca?" tanya kak rezky sambil menatapku balik.
"Emmm gapapa kak gw ambilin minum lo" akupun mengambil susu yang sudah aku siapkan di dapur.
"Tumben susu? Biasanya air putih doang" kak rezky heran mengapa aku memberinya susu vanila.
"Lo masih bau alkohol kak dan susu itu bisa menetralisir bau alkohol itu" jelasku karna masih mencium aroma alkohol.
"Kak kalo lo punya masalah cerita sama gw jangan minum alkohol gabaik" tuturku pada kak rezky.
"Gw ada problem" kak rezky yang masih fokus dengan susu vanilanya.
"Kalo lo ada masalah bilang cerita sama gw atau kalo lo gak yakin sama gw seenggaknya lo cerita sama mama lo kak" aku reflek memegang tangan kiri kak rezky yang berada di atas meja. Dan kak rezky memelukku tanpa aba aba aku tak menolaknya karna aku tau mungkin saat ini kak rezky suasana hatinya yang tidak baik baik saja.
"Biarin gini 5 menit aja ya" ujarnya sambil memelukku.
Akupun membalas pelukannya dan pelukan kak rezky semakin erat.
Akupun menyandarkan daguku pada bahu kak rezky dan bau alkohol pun sudah tidak terlalu menyengat.
"Gw nyesel dengan semua perhatian yang gw beri ke angel , gw selama ini udah sayang banget sama dia , dan gw kira dia wanita yang baik selama ini gw udah ngerasa berdosa banget sama mama karna gw udah nentang mama. Sekarang gw merasa berdosa banget sama mama ca dan sekarang gw udah tau orang yang bener bener cinta dan selalu ada buat gw dan itu lo ca" ujar kak rezky tulus dengan posisi masih memelukku.
Dan perkataan itu membuat jantungku marathon dan aku berharap kak rezky tidak mendengar suara jantung ini.
"Kak kalo lo ngerasa lo punya salah sama mama lo minta maaf biar beban di hati lo bisa berkurang , gw akan selalu ada buat lo dan selalu dengerin semua keluh kesah lo kak" ujarku dengan sambil tersenyum.
Kak rezky melepas pelukanya dan tersenyum padaku.
"Gw sayang dan gw cinta ama lo ca" ujar kak rezky sambil mengenggam erat kedua tanganku dan tersenyum.
"Gw juga sayang dan cinta pake banget sama lo" balas ku dengan sumringahnya.
"Hmm kita pagi pagi udah romantis aja yak" kak rezky terkekeh.
"Iyadong yang jomblo minggir dulu" ujarku juga terkekeh.
"Yaudah makan dulu yuk" ajak kak rezky. Dan kami pun melahap sarapan kami.
.
.
"Caaaaaa" teriak kak rezky dari kamarnya sedangkan aku yang sedang menonton televisi harus terganggu dengan suara berat itu.
"Eh ca lo kok gak nyaut siii gw panggil" ujarnya yang tiba tiba saja di sampingku.
"Apaan?" aku menoleh ke arahnya sekilas lalu kembali terfokus pada televisi lagi.
"Dih baru tadi pagi udah romantis ehh sekarang jadi jutek lagi untung cantik untung sayang untung cinta klo kaga udah gw tenggelemin kek gini nih" kak rezky menekan nekan kepalaku dan membuat aku mendengus kesal.
"Klo lo tenggelemin gw , lo gw makan idup idup" ujar ku yang kemudian menggigit lengan kak rezky.
"Auuuuu aduhhh rabies gw" ujar kak rezky lebay dan mengusap usap bekas gigitan lu dengan tisu yang tersedia di meja.
"Isshhh gw nih bad mood kak dan lo nambahin ke-bad mood an gw" ujarku sambil berpura pura merajuk.
"Ihhh bad mood kenapa nih?" tanya kak rezky sambil menaikkan kedua alisnya dan menoel noel pipiku.
"Keripik singkong gw habiss" rengek ku dengan puppy eyes ku.
"Yaelah kripik singkong abis aja bad mood dasar kang makan" ujarnya sambil terkekeh.
"Eh biarin dong , beliin ya kak" ujarku dengan nada memohon dan melas.
"Iya yaudah lo ganti baju sana" ujarnya.
"Yeayy..! Lo baik deh kak love you"  aku berdiri dan menatap kak rezky yang sedang tersenyum dan aku langsung menuju kamar untuk menganti pakaianku.
°
°
°
°
"Yukk kak" ajakku pada kak rezky setelah aku bersiap siap.
"Yukk , kita pake mobil aja yak biar gw bisa liatin muka lo lebih lama dan jelas"

I Hate You Boy ( Revisi ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang