Disinilah awal aku bertemu dengan mantan kekasih ku yang bernama refan atau biasa di sapa efan. Kita bertemu melalui sosial media. Awalnya aku tak mengetahui jika aku dan refan satu daerah , setelah aku mengetahui jika kita sedaerah aku mulai asik dan nyaman jika dengan dia. Sampai akhirnya dia mengajak bertemu di sebuah cafe yang berada di tengah kota. Aku pun menyetujuinya aku berfikir jika aku sudah bertemu dengan dia temanku akan bertambah satu.
###
Setelah sampai di cafe aku duduk di area autdoor karna agar aku lebih mudah menemukan refan. Sambil menunggu refan aku memutus kan untuk memainkan game online ku dan memesan makanan ringan.
"Caca?" tanya seorang laki dengan wajah sedikit tanpan dengan setelan kemeja kotak kotak merahnya.
"Eh... Anjayy kalah aduhh" aku tak menyadari keberadaan refan dan tidak mendengar apa yang di ucapkan refan karna aku menggunakan earphone.
Dan refan pun tanpa aku persilahkan duduk di depanku.
"Permisi mbak ini pesanannya" seorang pelayan meletakkan nampan yang berisi makanan ringan dan ice tea di depan ku akupun mendogakkan kepalaku.
"Makasih mbak" akupun tersenyum manis kepada pelayan itu. Dan pelayan itu membalas senyumanku dan berlalu kembali ke tempat asalnya.
"Lo manis kalo senyum gitu" ucap seseorang yang duduk di depan ku.
"Eh lo siapa?" tanyaku dingin.
"Oh kenalin gw refan lo caca kan?" tanya pria itu sambil mengulurkan tanganya.
"Ohh lo refan , iya gw caca udah lama?" tanya ku ceria sambil menerima uluran tangannya. Dan melepasnya kembali.
"Lumayan" jawabnya singkat.
"Sorry" aku tersenyum canggung.
"Sans ajalahhh" refan tersenyum lebar.
Dan itu berhasil membuat ku canggung.
"Lo suka game online?" tanya refan padaku dan aku mengangguk pelan
"Ohh sama dong kapan kapan mabar kuy" ajak refan padaku.
"Gmana kalo sekarang?" tawarku.
"Kapan kapan aja deh soalnya hp gw ketinggalan" refan menyengir malu.
"Ohhh iya iya" aku pun tersenyum.####
"Assalamualaikum caca pulangg" aku memasuki rumahku yang tidak terlalu mewah. Aku langsung menuju dapur untuk menemui ibuku karna dari awal aku masuk rumah aku mencium aroma masakan yang lezat.
"Buk masak apa?" tanyaku pada ibuku dan mencium punggung tanganku.
"Masak masakan yang bisa dimakan dan tidak menggandung racun" jawab ibuku datar.
"Ih ibuk mah gitu ditanya serius jawabnya becanda" aku memajukan bibirku.
"Lagian kamu udah jelas ini ada sayur sop sama tempe masih aja nanya" lagi lagi ibuku menjawab dengan santainya.
"Tapi aku gasuka tempe buk" ucapku malas.
"Astagfirullah ibuk lupa beliin kamu tahu" ibuku menepuk jidatnya.
"Terus?" tanyaku sambil menaikkan alisku sebelah.
"Yaudah kmu beli tahu di waruh bu ijah ya" ibuku memberikan selembar uang 5000-an akupun segera menuju warung bu ijah untuk membeli tahu yang di perintahkan ibuku."Buk ini tahunya dan ini uang kembalianya" aku memberikan tahu yang tadi aku beli dan menyodorkan uang kembalian membeli tahu tadi.
"Yaudah kamu goreng terus uang kembalianya kamu ambil aja" ucap ibuku santai sambil memotong bahan bahan untuk sambal.
"Emmm makasih buukk sering sering kek gini ya buk" ucapku sok manis.
"Kmu tuhh" ibuku memukul tangan ku pelan.
"Wuihhh masak apa nih buk?" tanya adikku yang tiba tiba saja sudah ada di dapur entah dari mana munculnya.
"Masak masakan yang bisa dimakan dan tidak menggandung racun" aku menjawab pertanyaan ibuku seperti ibuku menjawab pertanyaanku tadi.
"Gw nanya ibuk kak bukan nanya lo" adikku kesal karena aku menjawab pertanyaanya itu.
"Gw ngejawab apa yang ibuk bilang wlek" aku menjulurkan lidah ku kepada adikku dengan maksud mengejek.
"Au ah sebel gw" adikku pun meninggalkan dapur dengan perasaan yang kesal. Aku pun terkekeh sedangkan ibuku menatap ku dengan tatapan sedikit kesal.
"Kmu tuh kok suka banget nge godain adik kamu" ibuku yang sudah terbiasa dengan suasana seperti ini.
"Habis nya lucu sih buk kalo nana tuh marah marah" aku yang menahan tawa.
"Kamutuh ya" ibukuu menjitak kepalaku.
"Ibukkkk" aku yang mengeluh kesakitan.Setelah makan siang tanpa ayahku karna ayah masih berada di tempat kerjanya. Dan aku membantu ibuku membersihkan perabotan yang sudah selesai aku , adikku , dan ibuku pakai untuk makan.
"Ehm..." tiba tiba saja ibuku berdehem dan sepontan saja aku yang sedang mencuci piring menoleh ibuku yang sedang mengelap gelas yang selesai aku cuci.
"Kenapa buk?" tanya ku pada ibuku.
"Ehmm nak" ibuku mendekat ke arahku.
"Kenapa buk?" tanya ku sambil masih melanjutkan kegiatan ku mencuci piring.
"Gini kamu udah punya pacar?" tiba tiba saja ibuku menanyakan masalah itu.
"Apaan sih buk aku aja masih smp masa mau mikirin hal itu sih buk lagian juga aku bentar lagi kan ujian kelulusan ya.... Jadi aku mau fokus sekolah dulu deh hehe..." jawab ku panjang lebar sambil berhenti mencuci piring.
"Ehmm pinter deh anak ibuk" ibuku mengelus puncak kepalaku sambil tersenyum.
"Pinter aja nih buk? Cantik nya enggak?" aku menanyakakan itu dengan tersenyum lebar.
"Iyadong udah pinter cantik lagi" ibuku menanggapi dengan dengan senyum lebar juga dan akhirnya kamipun berpelukan hangat.Malam ini seperti malam yang sebelumnya aku memandang langit malam yang indah dan bertaburan bintang aku membuka cendela kamarku yang ukuranya besar dan duduk di cendela itu.
Tringgg....tringg...tring...
Suara nyaring yang berasal dari ponsel ku akupun segera mengambil ponselku dan dilayar ponselku tertera nama refan.
"Hallo ca" suara refan di sebrang sana.
"Assalamualaikum" jawabku datar.
"Eh iya waalaikumsalam"
"Napa fan?"
"Gapapa ca pengen telfon aja"
"Ohh"
"Belum tidur?"
"Ehmm belum"
"Kenapa? Ini kan udah jam 10 kok belum tidur"
"Lha lo kenapa kok belum tidur?"
"Belum ngantuk"
"Yaudah"
"Yaudah good night have a nice dream" "you to"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" akupun menutup telfon dari refan dan melanjutkan aktivitas ku menikmati ciptaan tuhan yang sempurna.#####
Hoaamm pagi ini seperti biasa aku melaksanakan sholat subuh dan segera mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.
"Sarapan dulu nak" ibuku mengajakku untuk segera sarapan disana juga sudah ada ayah dan adikku. Aku pun menduduki salah satu kursi yang berada di ruang makan dan meletakkan tasku di bawah.
"Kak kok kakak dandanya lama banget sih kayak ibuk aja kalo dandan lama" celetuk adikku dan itu berhasil membuat ibuku membulatkan mata begitupun dengan aku. Sedangkan ayahku? Hanya menahan tawanya.
"Yeee bocah sd komen mulu" sahutku tak mau kalah.
"Tau kamu dek udah biarin namanya juga cewek" bela ibuku sambil mengambilkan nasi untuk ayahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You Boy ( Revisi )
Roman d'amourini adalah kelanjutan dari cerita i hate you boy yang sebelumnya jadi ini bukan orang lain. kenapa saya membuat cerita revisi ini karna ada kesalahan teknis jadi saya membuat cerita revisi ini.