Pagi ini aku memulai kebiasaan baruku yaitu memasak untuk kami berdua. Dan kak rezky sudah mulai terbiasa dengan keadann.
"Lo hari ini dianter lagi sama si ketua osis rese itu?" Tanya kak rezky padaku dengan masih sibuk menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Yoi" jawabku singkat sambil masih membereskan beberapa peralatan masakku ntah kenapa aku ingin makan setelah kak rezky makan.
"Lo gamakan?" "Ntar aja kak" jawabku santai.
"Sayanggggg aku datangg" kak angel yang tiba tiba saja datang kek jin iblis.
"Astaga nih nenek lampir satu ngapain sih kesini juga ganggu aja" gumanku dalam hati.
"Emmm morning sayang" kak angel memeluk kak rezky dari belakang.
"morn" balas kak rezky dingin.
"Sayanggg aku laperr nih uwuuuu ini beneran uwaa aku makan ya ini pasti kamu siapin buat aku" kak angel ke-PD an.
"Itu punya-" ucap kak rezky terpotong.
"Iya aku tau kok sayang ini punya aku kamu baik banget sih uhh makin sayang deh" kak angel duduk di kursi depan kak rezky dan melahap jatah makan ku.
Aku menghampiri mereka berdua dan meletakkan kedua tanganku di meja dan menatap kak angel tajam.
"Lo??ngapain disini? Ngebabu? Apa lo temenin rezky tidur supaya dapet uang? Dasar jalang" Tanya kak angel dan senyum meledek setelah melihat aku. Tak banyak bicara aku langsung memegang leher kak angel seperti akan mencekiknya.
"Ap..ap..apaan lo?" Tanya kak angel gugup dan takut.
"Ca lepasin" kak rezky yang ikut bicara dan berusaha melepas tanganku namun tak kuhiraukan.
"Lo berani bilang kek gitu lagi patah leher lo! Dan gw bukan orang seperti lo bilang gw bukan lo yang seribu tiga" ucapku penuh penekanan dan kak rezky bingung dengan kata kata yang aku ucapkan. Aku melepaskan tanganku.
"Maksud lo apa?" Tanya kak angel dengan nada tak terima.
"Lo gausah tanya ke gw lo tanya aja sama diri lo!" Jawabku sambil melangkah keluar karna aku rasa kak zidan sudah di depan.
"Ca lo dari kemaren malam belom makan" teriak kak rezky dari belakang.
"Bodoamat" sahutku dengan melangkah keluar rumah.
Ternyata diluar sudah ada kak zidan yang sudah siap untuk menjemputku.
"Napa tuh muka?" Tanya kak zidan menahan tawa sambil memberikan helm.
"Bete gw kak udahlah berangkat aja" jawabku malas sambil menerima helm dan memakainya.
"Oke oke" kak zidan terkekeh melihat tingkahku.
"Apasih kak galucu tau gak" aku yang makin bete.
"Lucu lah lo kalo gitu kek anak tk yang gadibolehin makan es cream" kak zidan meledekku. aku tanpa aba aba pun langsung menaiki jok belakang motor kak zidan.
"Udah kak berangkat ntar telat" aku menepuk pundak kak zidan dan kak zidan hanya terkekeh pelan dan melajukan motornya ke sekolah.Setelah sampai disekolah aku langsung berjalan menuju kelas berjalan beriringan dengan kak zidan.
"Ca jujur deh lo anggep gw apasih?" Tanya kak zidan padaku tiba tiba.
"Lo sayang gak sama gw?" Sambung kak zidan.
"Gw sayang lo kok kak" jawabku santai.
"Sebagai?" Tanya kak zidan lagi.
"Abang" jawabku jujur dan setelah kak zidan mendengar jawabanku kak zidan tersenyum kecut.
"Eh kak gw salah ya?" aku yang merasa bersalah dengan pengakuanku.
"Gak kok gapapa" jawab kak zidan lemas.
"Eh kak maaf ya beneran deh gw gaada maksud apa apa kok" aku spontan memegang tangan kak zidan. Kak zidan melepas genggaman tanganku dengan halus dan tersenyum kecut lagi.
"Gw duluan" ucap kak zidan dengan lemas dan pergi meninggalkan aku sendirian.
"Kak kak" panggilku setengah berteriak namun tidak ada respon dari kak zidan.
Aku menuju ke kelas dengan lemas dan pikiran kacau.
"Ca ca tunggu" teriak seseorang dari belakangku dan akupun melihat ke belakang ternyata kak reza akupun berhenti.
"Kenapa kak?" Tanyaku pada kak reza.
"Emm gw masih ada perasaan sama lo , lo gmana?" Tanya kak reza tanpa basa basi dan aku tak sengaja melihat kak zidan di belakang kak reza dan seketika kak zidan berbalik arah.
"Maaf kak gw gabisa" tolakku jujur dan tanpa menghiraukan kak reza aku langsung masuk ke kelas dan duduk di bangkuku dengan lemas.
"Kenapa ca?" Tanya savel.
"Pusing gw" jawabku lemas.
"Whattt pusing? Gw ambilin obat pusing di uks ya" lillya yang tiba tiba panik dan akan pergi ke uks.
"Apaan si lillya lay lay gw gapusing yang itu" aku yang sedikit kesal dengan ke-telmiannya lillya.
"Ohh maap" lillya tersipu malu.
"Elu sih lill" tambah savel.
Tak lama kemudian guru mapel kami pun masuk kedalam kelas dan memulai pelajaran."Ca ngantin kuy" ajak lillya.
"Enggak deh gw" tolakku halus.
"Kenapa tumben?" Tanya lillya heran.
"Males" jawabku singkat.
"Yaudah gw ke kantin dulu ya" pamit lillya yang diangguki aku dan savel dan lillya pun pergi ke kantin.
"Lo pusing kenapa cerita aja ke gw" savel memegang pundakku.
"Gini vel gw udah jujur ke kak zidan"
"Jujur? Jujur apa ca?" Tanya savel serius.
"Ya gw jujur kalo gw anggep kak zidan tuh udah kek abang gw" jelasku.
"Oiya? Terus respon kak zidan gmana?" Tanya savel penasaran.
"Ya dia kek kecewa gitu ditambah lagi tadi kak reza nembak gw di depan kak zidan" aku mulai menceritakan semua.
"What? Serius lo?" Savel yang mulai asik dengan curcol ini.
"Iya kan gw jadi merasa bersalah gitu" aku menceritakan dengan wajah cemas.
"Gw ngerasa ya ca masalah ini tuh bukan sesuatu yang sulit bagi lo dan kalo gw liat sih lo ada masalah juga sama kak rezky bener gak sih?" Tanya savel menerka nerka yang ternyata benar. Dan aku mulai menceritakan dari awal pagi tadi hingga aku akan masuk ke kelas.
"Emmm dasar tuh cewe gatau diri banget" savel yang geram dengan tingkah kak angel.
"Tapi ca gw boleh jujur gak sih sama lo?" Tanya savel dan menampakkan wajah malunya.
"Jujur apa kok lo sampe malu gitu sih?" Tanya balikku sambil tersenyum heran kepada savel.
"Tapi lo jangan cerita dulu ke lillya kan doi tuh lambe turah" wanti wanti savel aku tersenyum sambil mengacungkan ibu jariku.
"Gini gw sebenernya suka ama kak zidan tapi lo diem aja ya" tiba tiba saja pipi savel merah merona seperti tomat.
"Seeiuss???wuahhh oke gw akan bantuin lo biar dapet kak zidan oke" aku yang bersemangat mendengar berita itu.
"Emm gw malu ca jangan deh"savel malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You Boy ( Revisi )
Romanceini adalah kelanjutan dari cerita i hate you boy yang sebelumnya jadi ini bukan orang lain. kenapa saya membuat cerita revisi ini karna ada kesalahan teknis jadi saya membuat cerita revisi ini.