Selepas bel pulang sekolah aku langsung menuju halte yang tak jauh dari sekolah. Kenapa aku tidak menunggu kak zidan? Karna aku berpikir kak zidan sudah kecewa berat denganku.
Sesampainya di halte sudah banyak anak yang juga menunggu angkot yang akan lewat di depan halte tersebut.Setelah cukup lama menunggu akhirnya ada satu angkot yang berhenti di depan halte dan langsung saja semua anak yang berada di halte berebut untuk masuk ke angkot itu akupun juga ingin masuk ke dalam angkot itu namun salah satu anak mendorongku menjauh dari pintu angkot. Aku menyapukan pandanganku pada isi angkot berharap ada tempat duduk kosong untuk aku tempati.
"Eh ini udah penuh lo tunggu angkot yang akan dateng aja" ujar salah satu anak perempuan dari dalam angkot lembut. Aku tersenyum canggung dan menganggukkan kepalaku pelan. Dan tak lama pun angkot itu melesat pergi.1 menit..
2 menit.
3 menit..
Berhentilah di depan halte motor kak rezky dengan kak angel yang duduk di jok belakang dan tangan kak angel yang di lingkarkan di perut kak rezky.
Kak rezky pun menaikkan kaca helm nya dan menatapku.
"Cepet pulang ntar lagi hujan" ujar kak rezky dingin lalu menutup kaca helmnya lagi dan kak angel menatapku dan tersenyum devil padaku sedangkan aku hanya menatap kak angel dengan tatapan membunuh.
Dan seketika motor kak rezky melesat meninggalkan aku sendiri di sini.
"Haduuu ini ngapain juga mendung segala mana dari tadi kaga ada angkot yang lewat , lewat tapi semua penuh arggg..." gumanku kesal karna sedari tadi tidak ada angkot yang lewat dan awan semakin mendung.
"Apa gw jalan aja ya , yaudah gw jalan aja dari pada nunggu angkot yang gak pasti kan sakit" akhirnya aku memutuskan untuk berjalan kaki menuju rumahku (ralat rumah kak rezky).Saat di pertengahan jalan tiba tiba hujan mengguyur tubuhku tanpa aba aba.
"Oh.. Shitt.. Kenapa ujan sihh kan ini belum sampe astoge" ujarku sambil menyesali.
"Gapapa tenang kan besok udah gak pake seragam ini lagi pula gw juga udah lama gak hujan hujanan" pikirku lagi dan aku melanjutkan jalanku dan tiba tiba saja ada sebuah motor scoopy yang sudah di modifikasi berhenti di depanku.
"Ca ngapain ujan ujanan yuk gw anter" ternyata kak zidan.
"Kak zidan?" tanya ku terkejut karna melihat keberadaan kak zidan.
"Iya ini gw yuk gw anter" ajaknya.
"Oh..i..iya kak" aku tersenyum canggung dan menaiki jok belakang motor kak zidan.
"Eh ca lo knapa gak tunggu gw?" tanya kak zidan padaku.
"Emm.. Itu kak anu gw takut sama kakak" jawabku jujur.
"Takut? Takut knapa?" tanya kak zidan sambil sedikit terkekeh.
"Ya soal tadi pagi kak"
"Yaelah udah sii ca yang tadi lupain aja" ujar kak zidan santai.
"Kak emang entar kakak gasakit kalo ujan ujanan gini?" Tanyaku pada kak zidan setelah aku melihat kak zidan hujan hujanan tanpa jas hujan.
"Ya enggak lah gw udah sering kali ca gini yang ada lo gasakit apa?" Tanyanya balik.
"Hehe enggak kak" jawabku dengan ber hehe ria.Tak lama sampai lah di rumahku (ralat rumah kak rezky) akupun turun dari jok belakang motor kak zidan.
"Kak makasih ya" ujarku sambil tersenyum.
"Yaelah ca biasa aja kali" ujarnya sambil tersenyum tak kalah manis.
"Emm kak ada yang mau gw omongin"
"Apa?" Tanyanya.
"Gini kak lo tau kan temen gw savel" ujarku.
"Ohh savel iya tau kenapa?"
"Gini kak dia suka sama lo dan dia tulus sama lo dan gw harap lo bisa terima dia" ujarku to the point.
"Oke gw pikirin lagi , udah gih masuk entar kedinginan lo" ujarnya menyuruhku masuk.
Akupun mengangguk dan tersenyum kemudian melenggang masuk."Darimana aja lo?" Tanya kak rezky sinis setelah aku memasuki rumah dengan basah kuyup.
Kak rezky pun yang awalnya duduk di di sofa ruang tamu kini sudah berada di hadapanku.
"Pulang sekolah" jawabku datar.
Kak rezky menyesap rokoknya dan menatapku intens.
"Pulang sekolah apa habis pacaran sama si ketos itu?" Tanya kak rezky dengan tawa remeh dan kembali menyesap rokoknya itu.
"Apaan si lo kak! Gw pulang sekolah jalan kak asal lo tau! Dan kak zidan beri gw tumpangan di tengah jalan jadi gaada kata pacaran!" Jelasku dengan nada yang naik satu oktaf.
Namun kak rezky menatapku dan menyesap rokoknya.
"Percuma gw jelasin lo nya gabakal paham" ujarku dan kemudian kak rezky meniupkan asap rokoknya ke wajahku dan itu membuat ku sesak.
"Uhuk... Uhukk.. Kak lo kalo gamau sama gw bilang kak jangan kek gini. Kalo lo mau gw pergi bilang kak. Gw bisa bilang kok ke mama biar batalin ini semua" jelasku.
Kak rezky menatapku tak percaya dan melemparkan rokok nya ke tangan kiri ku dan sukses membuat luka disitu.
"BACOOTT!!" ujar kak rezky setelah melemparkan rokoknya tersebut
"Fiks! Gw akan ngomong ke mama biar ngebatalin ini semua!" Yang kemudian melangkah meninggalkan kak rezky.
"Gak usah bilang mama gw gamau ini batal" ujarnya tanpa membalikkan badan.
"Kenapa?" Tanyaku juga tak membalikkan badan.
"Karna ini amanah papa"
"Kalo ini amanah harusnya lo lakuin yang terbaik.gak kek gini" ujarku dan langsung menuju kamarku. Sesampaimya di kamar aku langsung mengganti bajuku dan tidur.REZKY POV.
Setelah cukup lama dari adegan aku memarahi caca karna pulang telat aku memutuskan untuk bermain game online.
Dan sekarang pukul 20:00 wib dan aku mulai kelaparan namun caca tak kunjung turun. Akupun berfikir mungkin caca marah dengan ku.
"Halahh ntar dia kalo laper kan bakal turun dan otomatis gw juga akan makan" gumanku sambil melanjutkan game online.1 menit..
5 menit..
10 menit..
20 menit..
25 menit...
30 menit...
Dan sekarang sudah pukul 20:30 WIB dan caca belum turun juga dan pintu putih itu tak kunjung terbuka. Akupun sudah tak tahan. Akhirnya aku langsung menuju kamar caca.
Kini aku sudah berada di depan pintu putih besar dan aku mencoba menggumpulkan keberanian untuk mengetuk pintu itu.
Setelah mendapat keberanian akupun beberapa kali mengetuk pintu putih itu dan memanggil manggil nama caca dengan suara sedikit lantang namun tak kunjung ada jawaban dan aku pun memberanika diri untuk membuka knop pintu kamar caca. Setelah aku membuka knop pintu tersebut ternyata pintu tersebut tak terkunci dan segera kubuka dan awalnya aku membuka pintu kek maling wkwk dan menyapukan pandanganku pada seluruh isi kamar caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You Boy ( Revisi )
Romanceini adalah kelanjutan dari cerita i hate you boy yang sebelumnya jadi ini bukan orang lain. kenapa saya membuat cerita revisi ini karna ada kesalahan teknis jadi saya membuat cerita revisi ini.