Minta maaf

12 4 0
                                    

Pagi yang cerah tapi tidak bagiku karna mukaku yang babak belur masih terasa perih..
"Ca... kamu yakin nak mau masuk sekolah kamu masih kek gitu lo jidat juga masi di kasih plester kok mau sekolah ijin aja ya" kata ibuku yang ada di ambang pintu kamar.
"Iya buk emang sekarang aku mau sekolah gaenak buk ntar nih buk apa kata yang lain masak anak baru udah main ijin aja kan gaenak buk" balasku pada ibuku sambil membenarkan rambutku
"Emmm yakin kamu emang kuat gitu?" Tanya ibuku sedikit meyakinkan atau lebih bisa dibilang meremehkan karna tau akugatahan sakit hehe.
"Iya buk aku kuat kok yaudah aku berangkat dulu ya.." kata ku sambil mencium punggung tangan ibuku.

》》》》》》》《《《《《

Sampai disekolah aku berjalan dengan menunduk karna malu dengan mukaku yang babak belur gara gara kak feronika kemarin.
"Dekk" suara seseorang yang aku kenal tapi aku tak mengubrisnya dan aku melanjutkan untuk ke kelas
"Eh ca tuh muka napa pake make up gitu amat sumpah ya lu kalo ada guru yang tau wahhh parahhh pasti dimarain abis abisan tuhh udah ya yuk gua anter ke kamar mandi buat nge hapus itu make up lu yak gua care lho ama lu bb" cerocos lillya setelah aku duduk dibangku
"Eh telmi itu bukan make up tapi itu seperti luka babak belur lu galiat itu jidat nya caca udah di plester" tambah savel
"Tau lu telmi amat ini luka lillya paling imut sedunia binatang" sahut ku aku dan savel terkekeh lillya memanyunkan bibirnya.
"Emang lu kok bisa babak belur kek gitu sii kenapa emang?" Tanya savel akhirnya aku menceritakan semuanya kepada mereka berdua.
"BUSETTT... PARAHHH...." teriak lillya sambil meletakkan kedua telapak tangan nya di pipi dan membuat seisi kelas yang awalnya pada sibuk dengan kegiatan nya masing masing pada ngeliat ke lillya yang heboh itu.
"Hehe  udah lanjutin kalian" sambung lillya pada se antero kelas sambil tersenyum malu.
"gua ganyangka ya gua kira tuh orang baik eh malah kek gitu gapantes buat jadi ketua osis yekan" sahut savel.
"Udah biarin gua gamau ribet lagi dan yang terpenting gua udah ngejauhin kak reza" sambung ku
"Jadi tuh nenek lampir udah di urusin sama kak zidan" sahut lillya
"Kayaknya" sambungku singkat.
Tak lama kemudian ada suara dari halaman sekolah.

"Untuk para siswa siswi smk nusa bangsa diharap untuk berkumpul dihalaman sekolah karna ada penggumuman penting sekian terima kasih"

"Eh ada pengumuman penting tuh katanya jangan jangan pulang pagii yeyyy akhirnya bisa nonton drakor dong" seru lillya.
"Pulang mulu lu" sahut savel sambil mendaratkan jitakan di jidat lillya.
"Auuuu eh sapa tau kan vel gua seneng dong" sambung lillya sambil memanyunkan bibirnya.
"Udah ah yuk turun" ajakku sambil terkekeh melihat tingkah kedua makhluk yang ada di depanku.

"Assalamualaikum wr.wb." buka kak zidan di atas mimbar di depan seluruh siswa siswi di depan juga ada anggota osis dan para bapak ibu guru.
"Waalaikumsalam wr.wb." jawab semua siswa siswi.
"Oke berdirinya saya di sini saya akan menguak sebuah kasus yang sangat tidak terpuji" ucap kak zidan
"Baik saya akan memanggil pelaku dan korbanya" sambung kak zidan dan para siswa pun menjadi sedikit ramai karna penasaran.
"Saudari feronika agustiva kelas sebelas AP dan saudari caca erika dari kelas sepukuh AP dimohon untuk kedepan" suara kak zidan dari depan dan aku hanya mematung kaget karna ganyangka kak zidan bakal melakukan ini semua.
"Ca lu dipanggil tuhh cepet maju" ucap lillya sambil menyenggol siku ku. Akhirnya aku maju perlahan. Dan sudah ada kak feronika yang sudah di depan dan aku berjalan ke depan dengan menunduk sampe di depan aku hanya menduduk.
"Ca tolong angkat wajahmu dek"  ucap kak zidan dari belakang. Akupun hanya mendongakkan kepalaku dan semua siswa hanya melongo.
"Baik karna kalian sudah melihat ini semua kalian cukup perlu tau bahwa ini adalah perbuatan feronika." Ucap kak zidan
"Dan saya ingin feronika meminta maaf kepada caca"
"Kepada feronika agustiva dipersilahkan" sambung kak zidan.
"Saya Feronika agustiva  meminta maaf kepada caca erika dan saya tidak akan mengulanginya lagi" ucap kak feronika di depan semua siswa dan siswi dilanjut ddepan semua siswa dan siswi dilanjut dengan berjabat tangan dan berpelukan tapi tidak dari hati.
"Ini bukan akhir dari segalanya tapi awal dari semua dan lo harus jauhin reza ngerti!" Bisik kak feronika di telingaku pada saat berpelukan. Dan aku hanya menunduk.

I Hate You Boy ( Revisi ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang