01. A Surprise Attack

1.2K 123 32
                                    

Revisi!!!

Happy Reading!!

Seoul, Korea Selatan.

Perusahaan Jiang.

Sosok pria tampan dengan jas yang berwarna biru tua senada dengan celananya, terlihat memasuki sebuah ruangan dengan di ikuti beberapa orang di belakangnya. Sekretarisnya mempersilahkan pria tersebut untuk duduk, pria tersebut melihat beberapa orang yang sudah menunggunya.

"Kami datang ke sini dengan tulus dan berharap untuk bekerja sama dengan perusahaan Anda. Untuk pemeran utamanya pun, kami sudah menghubungi aktris berpengaruh, internasional, Nona Jung Hana." Tutur kata dari salah seorang pria yang mengutarakan niatnya yang datang ke perusahaan Jiang.

Park Jimin, Presdir muda dari perusahaan Jiang, tertegun saat mendengar nama Jung Hana. Dia kembali teringat ke masa lalunya bersama Hana. Hana merupakan cinta pertamanya.

"Dia adalah salah satu aktris yang paling sukses di Korea, dan juga menaklukan penonton Hollywood dan berbagai penonton di belahan dunia..." ucapan pria tersebut terputus, saat ada suara yang membuat Jimin maupun yang ada di ruangan itu mengalihkan pandangannya.

"Saya tidak setuju!" lalu muncul-lah dua orang wanita cantik berbeda generasi ke dalam ruangan rapat tersebut.

Jimin menghembuskan napasnya gusar saat melihat siapa yang telah menganggu rapatnya itu. "Eomma?"

Semua sontak berdiri untuk menyambut Nyonya Park, Eomma dari Presdir Jiang. Ahra Park, nama eomma Jimin.

Ahra membuka kacamata hitamnya yang modis itu dengan elegan. Matanya memandang orang yang berada di hadapannya. Lalu tatapannya menatap sang anak dengan setuju. "Saya tidak setuju!"

"Salam Nyonya Park." Sapa mereka dengan serempak.

Ahra menampilkan wajah datarnya tanpa membalas sapaan mereka. Bukannya tak ingin menyapa, namun dia kesal saat ada yang menyebut nama Jung Hana di hadapan anaknya.

Setelah selesai rapat, Jimin mengikuti sang Eomma. "Eomma, kamu lebih suka menyinggung Woozi dari pada memilih Hana?" ucap Jimin yang berjalan santai di samping Eommanya, yang di ikuti oleh sekretarisnya dan asisten pribadi Ahra.

Ahra terkekeh pelan, "banyak peusahaan di luar yang menatap pasar Korea. Tidak masalah bekerja dengan siapa pun dari mereka, kenapa?"

Jimin terdiam, "kau tidak bisa melupakan Hana?" tebak Ahra dengan tepat sasaran.

Jimin menatap Ahra dengan jengkel, "Apakah kau mengharapkan untuk kembali?" lanjut Ahra.

"Eomma, kau terlalu imajinatif." Singkat Jimin dengan wajah datarnya.

"baiklah, kalau gitu kamu harus berkencan dengan seseorang. Aku tak ingin kau terluka lagi...." ucapan Ahra terpotong saat ada seorang gadis dengan sebuah kostum yang unik, terhuyung ke lantai.

"Aww!" pekik gadis tersebut. Sontak Jimin, Ahra, dan kedua orang yang sedari tadi mengikuti mereka berdua membalikkan badannya, untuk mengecek keadaaan gadis tersebut.

"Bambam, bantulah dia!" titah Ahra kepada Bambam, Sekretaris Jimin. Bambam menganggukkan kepalanya, lalu membantu wanita tersebut untuk berdiri. "Baik"

Ahra menatap penuh selidik kepada gadis tersebut, "kupikir gadis itu terlihat seperti Hana saat masih muda," Sekretaris Ahra menatap heran, lalu kembali menatap gadis tersebut.

"Benar Nyonya, dia sedikit mirip Hana saat dia muda."

Dikediaman Park, lebih tepatnya di ruang santai terdapat Ahra dan Sekretarisnya Wendy, sedang duduk manja di sebuah sofa yang empuk.

GIRLFRIEND || (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang