06. Demam

650 81 19
                                    

REVISI!!!!

[Girlfriend]

"Untuk kita berdua Seulgi! Aku lakukan ini demi masa depan kita. Bahkan aku berangkat ke Seoul harus mengorbankan apartemenku, tapi kini aku bisa membeli apartemen sesuka hati." Sahut Minhyun dengan membentak Seulgi.

Seulgi hanya menangis, entah kenapa dia merasakan bahwa hatinya kembali sakit lagi. Dan baru kali ini dia melihat Minhyun membentaknya.

"Seulgi, aku tidak ingin putus denganmu. Hari itu anggaplah, kamu tidak melihatnya kamu tidak perlu tahu apa – apa. Yang aku pinta, kamu harus percaya denganku, kalau aku sangat mencintaimu."

"Seul, aku sungguh mencintaimu, tidak bisakah kamu merasakannya?"

Jimin masih belum melupakan kejadian semalam, dia masih ingin tahu mengenai hubungan antara Seulgi dengan Minhyun. Jimin menggelengkan kepalanya, lalu melangkahkan kakinya keluar rumah untuk menikmati suasana pagi hari.

Jimin menoleh ke samping kirinya, matanya menatap tak percaya ke arah Seulgi yang ternyata tertidur di depan pintu semalaman. Dia mensejajarkan dengan tubuh Seulgi. Jimin menatap wajah gadis itu yang kini pucat pasi.

"Hey!"

"Hey!" jimin sedikit memukul koper milik Seulgi. Namun gadis itu tidak bangun juga. Akhirnya Jimin mencoba mengecek suhu tubuhnya.

Panas banget.

Jimin dengan segera membawa Seulgi kedalam rumahnya dengan cara di gendong. Jimin dengan hati – hati menidurkan Seulgi di sofa dengan perlahan. Dia sekali lagi mengecek keadaan Seulgi, lalu bergegas mengambil sebuah kotak obat miliknya.

"39,5!" ucapnya tak percaya. Dengan telaten, Jimin mulai mengkompres dahi Seulgi dengan handuk kecil yang dingin.

Saat ingin membenarkan letak kaki Seulgi, gerakan tangannya terhenti saat tangan gadis itu menyentuh lengannya. Jimin menatap seulgi yang sedang tertidur, matanya menatap nasib lenganya yang di peluk oleh Seulgi.

Huft! Jimin menghembuskan napasnya pelan dan membiarkan Seulgi memeluknya.

"Eomma" racau Seulgi dalam tidurnya.

"Percayalah kepadaku, aku akan merawat Ryunjin dengan baik." Lanjut Seulgi.

Jimin memutar matanya jengah, dan dengan kasar menghentakan tangannya agar terbebas dari tangan milik gadis itu. Lalu meninggalkan Seulgi yang tertidur di sofa untuk menggantikan air hangatnya.

Taehyung menggeram kesal kepada Jimin, sudah beberapa kali dia menghubunginya namun tidak ada satu pun yang diangkat oleh Jimin.

"ck, kemana dia?" kesalnya yang mencoba menghubungi Jimin.

Jimin yang ingin mengangkat panggilan tersebut susah, sebab tubuh seulgi kini berada di atas tubuhnya. Saat ingin mengecek kondisi Seulgi, namun gadis itu malah memiringkan tubuhnya dan akhirnya terjatulah dan untung saja ada Jimin yang sigap menahannya.

Dengan susah payah, tangannya berhasil meraih ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya. Taehyung?

Jimin akhirnya mengangkatnya dengan susah payah, lalu menyimpan ponselnya di meja depannya.

"Jimin, aku hanya ingin memberitahumu kalau konferensi video belum dapat dibuka dan di akses."

Jimin mencoba menahan tubuh Seulgi dengan kedua tangannya. "Hari ini aku sedikit sibuk, jadi kau lakukan sendiri saja." Ujarnya dengan suara yang serak akibat sesak.

"Ini seperti bukan dirimu Jim?"

Jimin tidak menjawab dan hanya menatap wajah Seulgi yang tepat berada di wajahnya.

GIRLFRIEND || (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang